V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Faktor penyebab Konflik pada Pilgub Lampung Periode 2014 -
2019
Penyelenggaran Pilkada Gubernur Lampung yang dijadwalkan dilaksanakan pada tahun 2013 yang tertunda sampai 3 kali sehingga di laksanakan
bersamaan dengan pileg pada 9 April 2014, mendapatkan banyak perhatian dari seluruh elemen baik yang ada di daerah maupun di pusat, konflik tersebut
bukan hanya berdampak kepada KPU sebagai penyelenggara dan Pemerintah Provinsi Lampung selaku lembaga yang menyediakan dana, tetapi khususnya
berdampak kepada calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang akan ikut berkompetisi masyarakat yang akan memilih dalam menentukan pilihan,
berikut penulis uraikan beberapa faktor yang ditenggarai menjadi penyebab konflik, dampak konflik, serta yang menjadi fokus utama dalam penelitian
tesis ini ialah fungsi yang dimiliki KPU Lampung yaitu fungsi akomodasi dan tata kelola dalam mengelola konflik tersebut.
Tabel 5. Hasil Penelitian tentang Faktor Penyebab Konflik Dalam Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Lampung Periode 2014-2019.
No Faktor
Penyebab KPU Lampung
Gubernur Lampung
1 Kepercayaan
Gubernur Lampung ingin mempersulit
KPU karena
kurang puas dengan kinerja KPU
Tahun 2008
yang mempermasalahkan
kemenangannya.
KPU sebagai
lembaga penyelenggara pemilu yang
diakui undang-undang
meminta kepada eksekutif dalam
hal ini
Gubernur Lampung agar menghargai
ketetapan yang telah mereka buat
terkait pelaksanaan
Pilgub tahun 2013. Gubernur Lampung
menginginkan pergantian anggota
KPU sebelum
dilaksanakan Pilgub
karena dianggap
ditunggangi kepentingan.
KPU Lampung
dianggap memaksakan
kehendak dengan tetap
melakukan penjadwalan serta
tahapan Pilgub
tahun 2013
padahal Pemerintah
Provinsi Lampung sudah menyatakan
bahwa
mereka tidak mempunyai
anggaran untuk
hal tersebut. Gubernur meminta
KPU menghormati
pertemuan Sheraton. 2
Kepentingan Perpanjangan masa jabatan
Ingin mengganti
anggota KPUD yang masih menjabat.
Pernyataan dari
beberapa narasumber bahwa :
Gubernur ingin
anaknya Rycko
Menoza maju
menjadi calon