berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut.
Penyajian data yang paling populer untuk penelitian kualitatif di masa
lalu ialah dalam bentuk teks naratif dalam puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan halaman. Akan tetapi, teks naratif dalam jumlah yang
besar melebihi beban kemmpuan manusia dalam memproses informasi dan menggerogoti kecenderungan-kecenderungan mereka
untuk menemukan pola – pola yang sederhana.
3.6.3 Menarik Kesimpulan
Menurut Miles dan Huberman dalam Silalahi, 2010:341 kegiatan analisis yang ketiga adalah menari kesimpulan dan verifikasi. Ketika
kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Mula-mula kesimpulan belum jelas, tetapi kemudian
kian meningkat menjadi lebih terperinci. Kesimpulan-kesimpulan “final” mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir,
bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeanya, penyimpanan dan metode pencairan ulang yang
digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal,
sekalipun seorang peneliti menyatakan telah melanjutkannya “secara induktif”.
3.7 Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, yaitu memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan penge-check-an atau sebagai data pembanding hal tersebut di ungkapakan oleh Ndraha 1989:34.
Triangulasi dengan sumber ber arti membandingkan dan melihat kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu denga alat
yang berbeda dalam metode kualitatif Gulo, 2002:125;Parson, 1951:53. Sehingga data yang diolah dalam penelitian ini senantiasa di
– check, re- check, dan cross
– check.