Tugas, Wewenang dan Kewajiban Bawaslu

2.5 Kerangka Pikir

Dalam pemilihan umum proses merupakan suatu hal yang sangat penting dan juga menentukan hasil akhir atau produk pemimpin selanjutnya begitupun dengan pilgub kali ini yang banyak menimbulkan pertanyaan baik dikalangan masyarakat awam sampai menjadi isu politik level nasional karena syarat kepentingan dan konflik kelompok kepentingan mengingat bahwa sesungguhnya pelaksanaan pilgub dapat dilaksanakan pada saat tahun 2013 karena KPU sudah mempersiapkan tahapan Pilgub sebelumnya. Pada Tesis ini membahas tentang fungsi tata kelola dan akomodasi KPU Lampung dalam menetapkan jadwal pemilihan Gubernur Lampung 2014. KPU Lampung dan Gubernur Lampung bersinergi dalam penetapan jadwal pemilihan karena KPU sebagai pelaksana membutuhkan dana untuk melaksanakan pemilihan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Proses pemilihan oleh KPU sudah dirancang sejak tahun 2012 dengan harapan dapat dilakukan pada tahun 2013 agar tidak bertabrakan dengan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2014. Namun harapan KPU untuk melaksanakan tahapan pemilihan gubernur tepat pada waktunya terkendala oleh tidak adanya dana karena belum dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Hal tersebut dikarenakan tidak dimasukannya anggaran pilkada dalam APBD oleh Gubernur Lampung sehingga mengakibatkan konflik kelembagaan diantara keduanya, yang membuat KPU sampai tiga kali menetapkan ulang jadwal Pemilhan Gubernur Lampung 2014. Pelaksanaan pemilihan gubernur lampung 2014 kali ini memang mengundang perhatian dan menjadi isu politik sampai level nasional dikarenakan Provinsi Lampung merupakam salah satu daerah terahir yang belum melaksanakan pilkada pada tahun 2014 yang merujuk pada jadwal yang di edarkan mendagri Pilkada Lampung seharusnya sudah bisa dilaksanakan pada tahun 2013. Idealnya memang pilkada sudah bisa dilaksanakan pada tahun 2013 namun akibat konflik yang terjadi antara KPU Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung pilkada baru dapat dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan legislatif yaitu 9 April 2014. Konflik ini menjadi menarik untuk diteliti untuk mengetahui sejauh mana KPU Lampung dalam hal ini mengelola konflik kelembagaan antara kedua lembaga ini, mengingat banyak aspek yang mengemuka terkait penundaan tersebut namun penulis membatasi pada ruang lingkup fungsi akomodasi dan tata kelola yang dimiliki KPUD Lampung dalam mengelola konflik Pilgub Lampung. Bagan Kerangka Pikir Gambar 1. Kerangka Pikir KPU Lampung Penetapan Jadwal Pilgub Teori Penyebab Konflik 1. Teori Hubungan Masyarakat 2. Teori Negosiasi Prinsip 3. Teori Kebutuhan Manusia Gubernur Lampung Konflik Kelembagaan Implikasi Konflik Tata Kelola Akomodasi Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Lampung 2014 Dampak Positif : 1. membawa masalah-masalah yang diabaikan sebelumnya secara terbuka 2. munculnya ide-ide baru 3. memfasilitasi perbaikan dan perubahan 4. meningkatkan kualitas keputusan Dampak Negatif : 1. tekanan di antara pihak-pihak yang terlibat munculnya ide-ide baru 2. interaksi yang lebih rendah di antara pihak-pihak yang terlibat dan para pendukungnya. meningkatkan kualitas keputusan 3. pertukaran gaya partisipasi menjadi gaya otoritatif 4. menimbulkan prasangka-prasangka negatif 5. tekanan loyalitas terhadap sebuah kelompok sehingga terbentuk blok baru Manajemen Konflik

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari cara yang digunakan untuk menyelidiki masalah yag memerlukan pemecahan. Implisin dalam definisi metodologi adalah satu set prinsip-rinsip atau kriteria – kriteria yang dengannya para metodologist dapat menilai kebenaranan dari prosedur – prosedur penelitian Silalahi,2010:14. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang – orang atau prilaku yang dapat diamati BogdanTaylor,1975:9. Stuart dalam Sugiyono, 1997:12 menambahkan bahwa pada metode kualitatif juga sama pada pokoknya, artinya data juga sebagai sumber teori yang menjelaskan fenomena yang kemudian dikembangkan pula oleh peneliti selama ia bekerja mengumpulkan data. Menurut Strauss dan Corbin 1990:8 “Qualitative methods can be used to uncover and understand what lies behind and phenomenon about which little is yet known. It can be used to gain novels and fresh slant on things about which quite a bit is already knoen. Also, qualitative methods can give the intricate details of phenomenon that are difficult to convey with quantitative methods.” artinya Metode kualitatif juga dapat dipakai untuk mengetahui dan