Analisis Hubungan Komponen Technoware, Humanware, Infoware Dan Organware, Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Yang Dimoderator Gaya Kepemimpinan Di Pt.Ecogreen Oleochemicals Medan

(1)

ANALISIS HUBUNGAN KOMPONEN TECHNOWARE, HUMANWARE, INFOWARE DAN ORGANWARE, DENGAN KEPUASAN KERJA

KARYAWAN YANG DIMODERATOR GAYA KEPEMIMPINAN DI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN

TESIS

OLEH : WIKY SABARDI

037025023/TI

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

ANALISIS HUBUNGAN KOMPONEN TECHNOWARE, HUMANWARE, INFOWARE DAN ORGANWARE, DENGAN KEPUASAN KERJA

KARYAWAN YANG DIMODERATOR GAYA KEPEMIMPINAN DI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik Dalam Program Studi Teknik Industri

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

OLEH :

WIKY SABARDI 037025023/TI

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(3)

Judul Penelitian : ANALISIS HUBUNGAN KOMPONEN TECHNOWARE, HUMANWARE, INFOWARE DAN ORGANWARE, DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN YANG DIMODERATOR GAYA KEPEMIMPINAN DI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN

Nama Mahasiswa : WIKY SABARDI Nomor Pokok : 037025023

Program Studi : TEKNIK INDUSTRI

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng Ketua

Ir. Mangara M. Tambunan, MSc Anggota

Ketua Program Studi Direktur,

Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc NIP . 130 365 325 NIP . 130 365 325


(4)

Telah diuji pada

Tanggal ………

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua :

Anggota : 1.

2.


(5)

ABSTRACT

In dealing with the globalization era and facing the industrial competition strike, the company is urged to have a highly performance rate. Acknowledged that its technology superior should be a force driving for the competition, although not all the change of technology shall present strategic merits for company.

Technology, refers to the United Economic and Social Commission for Asia and Pacific (UNESCAP) quoted in the Technology Atlas Project for a production context as combination of 4 basic components they are technoware, humanware, infoware and organware are integrated dynamically within a transformation process.

PT. Ecogreen Oleochemicals Medan is a manufacturing company processing out CPKO into a raw material made for detergent, shampoo, soap as well as raw material of other pharmaceutical industry. The outcome product such material known as fatty acid, fatty alcohol and glycerin.

In operating the company either for processing, the management provide a production target as contained in the goal of the company, however the target as defined itself on the company is not gained anymore until today.

The result of analysis to this study showed that found a relationship with factor mastering the aspect in characteristic of technology by employee with the incorporated work and their satisfactorily. In daily practices, the management style in superiority applied in PT. Ecogreen Oleocehmicals Medan has a dominantly influence compared to the application aspect in characteristic of technology of the company in its relation to their work satisfactorily seen on PT. Ecogreen Oleochemicals Medan, while aspect in characteristic of technology as moderated in a management style is not influencing to the work satisfactorily, but the management style itself surely influencing to the work satisfactorily, noted the better leadership style is potential to improve the work satisfactorily.

The result of study as above point expected encourage the management to have another option for improving to all sector in the company, hopefully this corporation naturally going to exist and capable to compete with other oleo-chemical industries.


(6)

RINGKASAN

Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan harus memiliki tingkat performansi yang tinggi. Keunggulan teknologi merupakan salah satu penggerak dari kompetisi tersebut, walaupun memang tidak semua perubahan teknologi dapat memberikan keuntungan strategis bagi perusahaan.

Teknologi menurut United Economic and Social Commision for Asia and Pacific (UNESCAP) dalam Technologi Atlas Project untuk konteks produksi sebagai kombinasi dari 4 komponen dasar yaitu technoware, humanware, infoware dan organware yang berintegrasi secara dinamis dalam suatu proses transformasi.

PT. Ecogreen Oleochemicals Medan adalah suatu perusahaan manufaktur yang memproses minyak inti sawit menjadi bahan baku untuk pembuatan diterjen, sampho, sabun serta bahan baku industri farmasi. Dengan produk yang dihasilkannya adalah fatty acid, fatty alcohol, dan gliserin.

Dalam menjalankan kegiatan operasi pengolahan, perusahaan membuat target produksi yang tertuang dalam tujuan perusahaan, tetapi target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan sampai saat ini selalu tidak terpenuhi.

Hasil analisis dari penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan keterkaitan faktor penguasaan karyawan terhadap aspek karakteristik teknologi dengan budaya perusahaan dan kepuasan kerja karyawan. Secara umum, gaya kepemimpinan atasan di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan memiliki pengaruh


(7)

yang kuat dibandingkan dengan penerapan aspek karakteristik teknologi perusahaan dalam hubungannnya dengan kepuasan kerja karyawan di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan. Aspek karakteristik teknologi yang dimoderator dengan gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi kepuasan kerja, tetapi gaya kepemimpinan tersebut mempengaruhi kepuasan kerja dengan semakin baiknya gaya kepemimpinan maka akan meningkatkan kepuasan kerja

Hasil dari penelitian diatas diharapkan dapat menjadi dasar bagi manajemen perusahaan, untuk perbaikan disegala lini perusahaan, sehingga dengan sendirinya perusahaan tetap eksis dan mampu bersaing dengan industri oleochemical lainnya


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang Maha Kuasa yang senantiasa selalu melimpahkan Rahmat dan Karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian ini dengan judul “Analisis Hubungan Komponen Technoware, Humanware, Infoware, dan Organware dengan Kepuasan Kerja Karyawan yang di Moderator Gaya Kepemimpinan di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan”. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Sekolah Pasca Sarjana Program Studi Magister Teknik Industri di Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan untuk PT. Ecogreen Oleochemicals Medan, dalam rangka menghadapi persaingan yang sangat ketat dan kompetitif antara perusahaan oleochemicals, terutama dalam mengantisipasi pasar global perlu dilakukan upaya-upaya untuk dapat meningkatkan produktifitasnya.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan pada tulisan penelitian ini akibat dari keterbatasan dan kemampuan sumber daya yang ada, maka dalam kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sebagai upaya kesempurnaan penelitian ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian ini terutama kepada :


(9)

1. Rektor USU, Prof. Chairuddin P. Lubis DTM&H, DSAK

2. Direktur Sekolah Pasca Sarjana USU, Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc 3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Teknik Industri, Prof. Dr. Ir.

Sukaria Sinulingga, M. Eng dan Ir. Harmein Nasution , MSIE

4. Dosen pembimbing I dan II, Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng, dan Ir. Mangara M. Tambunan MSc

5. Manajemen PT. Ecogreen Oleochemicals Medan terutama Bapak Drs. Thomas Subarso Isriadi, SH., Sp. N., S. Psi., MBA

6. Bapak M. Andimora Parulian, selaku Superintenden F. Acid

7. Seluruh karyawan dan karyawati PT. Ecogreen Oleochemicals Medan, terutama Bp. Edwin H. Sipahutar, Bapak M. Zaimunir, Bapak Irianto, Bapak Zulfikar, Bapak Zulkarnain, Bapak Andi Adrian, Bapak Herbert Simanjuntak, Bapak Hotman Togatorop, Bapak Binsar Hutabarat, Bapak Jhon Sandi Sihombing, Bapak Suparno, Bapak Nelson Manalu dan semua yang telah membantu saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya

8. Orang tua penulis, ayahanda Achmad Fauzi dan Ibunda Meiliarty SPd, serta saudara/i saya Rudi Sabardi, Sri Berziwati/kel, Noviyanti, dan Feri Rafmeyani


(10)

9. Seseorang yang sangat berarti bagi saya, yang telah membantu saya dalam segala hal, dan tidak mampu saya untuk membalas jasa-jasanya Marlina Tampubolon beserta adik-adiknya dan keluarganya

10. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara khususnya angkatan II atas dorongan dan kebersamaan selama ini.

Akhir kata semoga kiranya tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkannya.

Medan, Februari 2008

Hormat saya


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstract ...……….. i

Ringkasan ………... ii

Kata Pengantar ………...…. iv

Daftar Isi ………...………... vii

Daftar tabel………...………... xi

Daftar Gambar ……….……. xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ……….……..… 1

1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Perumusan Masalah ………... 3

1.3. Tujuan Penelitian ……….…... 3

1.4. Manfaat Penelitian ……….………... 3

1.5. Batasan Masalah ……….……… 4

1.6. Asumsi ……….……... 5

BAB II. TINJAUAN LITERATUR………... 6

2.1. Konsep Teknologi………... 6

2.1.1. Pengertian Teknologi……….. 6


(12)

2.1.3. Penilaian Kecanggihan Teknologi……….. 10

2.2. Konsep Organisasi………... 14

2.2.1. Gaya Kepemimpinan……….. 14

2.2.2. Kepuasan Kerja Karyawan………..……….……… 17

BAB III. GAMBARAN OBJEK STUDI... 21

3.1. Profil Perusahaan ... 21

3.2. Visi, Misi, Kebijakan Mutu, Kebijakan Lingkungan Perusahaan... 24

3.2.1. Visi ... 24

3.2.2. Misi ……….………... 24

3.2.3. Kebijakan Mutu ………... 25

3.2.4. Kebijakan Lingkungan ………... 25

3.3. Problem yang Dihadapi Perusahaan saat ini ... 26

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ……….….…..………. 27

4.1. Metode Penelitian ………..….…....… 27

4.2. Variabel Penelitian………...……… 27

4.3. Perumusan Hipotesa Penelitian... 28

4.4. Lokasi Penelitian ……….…….…...….. 30

4.5 Metodologi Pengumpulan Data ………... 30

4.5.1. Jenis Data ……… 31


(13)

4.6. Metode Analisis Data ……….……... 32

4.7. Metode Pengujian... 32

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA... 33

5.1. Pengumpulan Data ... 33

5.1.1. Data yang Diperlukan... 33

5.1.2. Penyusunan Kuesioner ... 33

5.1.3. Penyebaran Kuesioner ... 34

5.2. Pengolahan Data ... 35

5.2.1. Persiapan Data ... 35

5.2.2. Pengubahan Skala Jawaban Kuesioner ... 35

5.2.3. Perhitungan nilai validitas... 36

5.2.4. Perhitungan nilai reliability ... 43

5.2.5. Modifikasi Model ... 45

BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN... 47

6.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 47

6.2. Analisis Regresi Linier... 58

6.2.1. Untuk variabel Independent…………...………….. 58

6.2.2. Untuk Variabel Moderator... 63

6.2.3. Untuk Variabel Dependen... 65

6.2.3.1. Kepuasan kerja karyawan... 65


(14)

6.4. Pengaruh Aspek Karakteristik Teknologi Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan ... 69

6.4.1. Object Embedded Technology ……….... 69

6.4.2. Human Embedded Technology ………... 70

6.4.3. Document Embedded Technology ………...….… 71

6.5 Pengaruh Aspek Karakteristik Teknologi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dengan Variabel Moderator Gaya Kepemimpinan ... 72

6.5.1. Object Embedded Technology …………..…….… 72

6.5.2. Human Embedded Technology ………..… 73

6.5.3. Document Embedded Technology ……….... 74

6.6. Evaluasi Hipotesa Penelitian ………...…... 75

6.7 Pembahasan Terhadap Model – Model ... 78

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 83

7.1. Kesimpulan... 83

7.2. Saran ... 84

7.2.1. Saran bagi penelitian selanjutnya ... 84

7.2.2. Saran pemenfaatan hasil studi ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1. Tabel rekapitulasi nilai validitas X1... 37

Tabel 5.2. Tabel rekapitulasi nilai validitas X2 ... 40

Tabel 5.3. Tabel rekapitulasi nilai validitas X4 ... 42

Tabel 5.4. Tabel perhitungan nilai reliability X1... 44

Tabel 5.5. Tabel perhitungan nilai reliability X2 ... 44

Tabel 5.6. Tabel perhitungan nilai reliability X4 ... 44

Tabel 5.7. Tabel coefficients untuk model regresi linier X2 ... 45

Tabel 5.12. Tabel coefficients untuk model regresi linier X4 ... 45

Tabel 6.1. Analistis Statistik Deskriptif Object Embedded Technology……….………….. 47

Tabel 6.2. Analistis Statistik Deskriptif Human Embedded Technology ………. 49

Tabel 6.3. Analistis Statistik Deskriptif Document Embedded Technology ……….. 52

Tabel 6.4. Analistis Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan ... 54

Tabel 6.5. Analistis Statistik Deskriptif Kepuasan Kerja Karyawan ... 56


(16)

Tabel 6.6 Hubungan variabel laten, variabel manifes, dan nomor item

pertanyaan untuk dimensi object embedded technologi ……….. 59 Tabel 6.7 Hubungan variabel laten, variabel manifes, dan nomor item

pertanyaan untuk dimensi human embedded technologi ... 61 Tabel 6.8 Hubungan variabel laten, variabel manifes, dan nomor item

pertanyaan untuk dimensi document embedded technologi ... 63 Tabel 6.9 Hubungan variabel laten, variabel manifes, dan nomor item

pertanyaan untuk dimensi gaya kepemimpinan ... 64 Tabel 6.10 Hubungan variabel laten, variabel manifes, dan nomor item

pertanyaan untuk dimensi Kepuasan Kerja ……… 66 Tabel 6.11 Rekapitulasi bobot faktor untuk hipotesa 1 ... 76 Tabel 6.12 Rekapitulasi bobot faktor untuk hipotesa 2 ... 77


(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Gambar Garis Hubungan antara prestasi – kepuasan –

upaya ………...…...……. 18

Gambar 3.1. Aliran proses diagram pembuatan Glycerine,


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 88 Lampiran II Perhitungan nilai descriptive statistics ... 103 Lampiran III Perhitungan nilai correlation, nilai reliability,


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan harus memiliki tingkat performansi yang tinggi. Keunggulan teknologi merupakan salah satu penggerak dari kompetisi tersebut, walaupun memang tidak semua perubahan teknologi dapat memberikan keuntungan strategis bagi perusahaan.

Menurut Porter (1985) salah satu cara perusahaan untuk dapat meningkatkan tingkat performansinya adalah melalui penerapan teknologi yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan.

Teknologi menurut United Economic and Social Commision for Asia and Pacific (UNESCAP 1989)) dalam Technologi Atlas Project untuk konteks produksi sebagai kombinasi dari 4 komponen dasar yang berintegrasi secara dinamis dalam suatu proses transformasi, adapun komponen dasar tersebut : fasilitas rekayasa disebut juga technoware, kemampuan insani disebut juga humanware, informasi disebut juga infoware dan organisasi disebut juga organware.

PT. Ecogreen Oleochemicals Medan adalah suatu perusahaan yang memproses minyak inti sawit menjadi bahan baku untuk pembuatan diterjen, sampho, sabun serta bahan baku industri farmasi. Produk yang dihasilkannya adalah fatty acid,


(20)

fatty alcohol, dan gliserin. Pabrik ini berada didesa Gabion, kelurahan Bagan Deli, kecamatan Medan – Belawan. Pabrik ini dibangun menggunakan proses teknologi dari Jerman Barat, sedangkan peralatan dan mesin-mesin disuplay dari Eropa barat, dan Amerika Serikat.

Dalam menjalankan kegiatan operasi pengolahan, perusahaan membuat target produksi yang tertuang dalam tujuan perusahaan, tetapi target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan sampai saat ini selalu tidak dapat terpenuhi. Adapun salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah model dari gaya kepemimpinan atasan tersebut

Pola kepemimpinan atasan di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan terlihat sangat berpengaruh, hal ini dapat terlihat ketika mengatasi troble shoting yang terjadi, yang memerlukan kordinasi dengan pihak yang terkait, yang mengakibatkan birokrasi yang panjang, demikian juga dengan perawatan dan perbaikan peralatan memerlukan waktu yang lama, disebabkan karena kurang lengkapnya ketersediaan spare part di gudang

Dengan melakukan analisis terhadap aspek penguasaan kandungan teknologi dapat memperlihatkan adanya indikasi kekuatan dan kelemahan dari hubungan teknologi dengan kedinamisan proses transformasi ditingkat perusahaan

Mengingat pentingnya perusahaan dalam mencapai target produksi tersebut untuk memenuhi pasar dan permintaan konsumen maka perusahaan perlu segera


(21)

menemu kenali upaya-upaya yang efektive untuk mengatasinya khususnya, dalam pemanfaatan teknologi yang telah dikembangkan.

1.2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah masih rendahnya kemampuan pencapaian target produksi yang dapat diperoleh dari perusahaan, untuk itu berbagai faktor perlu diidentifikasi, terutama yang berhubungan dengan technoware, humanware, infoware, organware, dan kepuasan kerja karyawan

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keterkaitan hubungan dan pengaruh antara technoware, humanware, infoware dan organware dengan performansi perusahaan di PT Ecogreen Oleochemicals Medan

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Merumuskan hubungan antara technoware, humanware, infoware dan organware dengan persepsi karyawan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan

2. Merumuskan hubungan antara technoware, humanware, infoware dan organware dengan pengaruh gaya kepemimpinan atasan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan.


(22)

1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Merupakan masukan pelengkap terhadap pihak manajement mengenai perubahan dan terobosan yang sangat diperlukan untuk peningkatan kompetensi karyawan

2. Bagi Program Pasca Sarjana Teknik dan Manajement Industri Universitas Sumatera Utara (USU)

Sebagai sarana pengembangan wawasan keilmuan dan masukan didalam menganalisa studi kasus dibidang industrialisasi, untuk memperluas literatur akademis

3. Bagi Mahasiswa yang bersangkutan

Memberikan pengalaman akademis didalam memecahkan masalah didunia industrialisasi

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah yang perlu dilakukan agar penelitian ini menjadi lebih jelas dan terarah adalah

1. Penelitian dilakukan terbatas pada karyawan tetap PT. Ecogreen Oleochemicals Medan, sedangkan karyawan kontrak tidak diteliti


(23)

2. Penilaian aspek karakteristik teknologi hanya meliputi penilaian kecanggihan technoware, penilaian kecanggihan humanware, penilaian kecanggihan infoware dan penilaian kecanggihan organware.

3. Penelitian dilakukan tanpa mencari penyebab terjadinya perbedaan unsur-unsur dominan, pembahasan tersebut hanya berdasarkan teori

1.6. Asumsi

1. Keseluruhan pekerja dianggap sudah menguasai pekerjaannya

2. Data yang diperoleh untuk pemecahan masalah dianggap benar dan dapat dipercaya setelah dinilai kewajarannya

3. Semua responden menjawab kuesioner penelitian secara wajar tanpa ada paksaan dan mengharapkan penghargaan dari pihak manapun.


(24)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Konsep Teknologi 2.1.1. Pengertian Teknologi

Ada beberapa kriteria yang dapat dikembangkan untuk melakukan penilaian terhadap aspek penguasaan kandungan teknologi dari suatu perusahaan. Salah satu kriteria yang dapat digunakan adalah kriteria yang dikembangkan oleh United Nations-Economic and Social Commision for Asia and The Pasific (UNECAP 1989), dalam Technology Atlas Project

Technology Atlas Project (1989) berawal dari dasar pemikiran bahwa teknologi merupakan variabel strategik penting dalam perkembangan sosio-ekonomi pada lingkungan internasional yang semakin kompetitif saat kini.

Selanjutnya Technology Atlas Project (1989) bertujuan untuk :

• Menawarkan alat analisis pembantu keputusan (decision support tool) dalam bentuk suatu metodologi untuk mengintegrasikan pertimbangan teknologi dalam pengembangan proses perencanaan.

• Mengembangkan alat ukur untuk area-area penting yang masih belum memperoleh perhatian yang cukup memadai


(25)

• Berusaha menjadi jembatan dimana pendekatan analitikal dapat diperkenalkan untuk formulasi dan perbaikan dari kebijakan-kebijakan dan rencana-rencana teknologi

Technology Atlas Project (1989) mengembangkan kerangka yang telah mengintegrasikan pertimbangan-pertimbangan teknologi kedalam suatu metodologi yang disebut techno-economic atau disebut pula sebagai model Teknometrik.

Metodologi yang dikembangkan oleh Technology Atlas Project tersebut memberikan penekanan pada pandangan bahwa teknologi merupakan kombinasi dari peralatan-peralatan fisik dan pengetahuan know-how yang saling berhubungan. Metodologi dari analisis kandungan teknologi merupakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur kontribusi teknologi dari komponen teknologi pada proses transformasi.

Technology Atlas Project (1989) melihat teknologi sebagai inti dari aktivitas transformasi suatu input menjadi output. Input dari aktivitas transformasi tersebut masuk kedalam suatu elemen dengan tingkat kandungan teknologi yang lebih tinggi. Maka perbedaannya terletak pada pertambahan kandungan teknologinya.

Menurut Technology Atlas Project (1989). Penentuan status kecanggihan komponen teknologi pada suatu fasilitas transformasi (perusahaan) akan membutuhkan pengetahuan mendalam mengenai aspek-aspek teknis yang berhubungan dengan suatu spesifikasi kinerja. Penentuan status kecanggihan komponen teknologi ini membutuhkan input-input yang dipertimbangkan oleh para


(26)

teknisi, operator dan spesialis lainnya yang mengetahui secara baik aspek-aspek operasional.

2.1.2. Komponen-komponen Dasar Teknologi

Menurut United Economic and Social Commision for Asia and Pacifik (UNESCAP 1989) dalam Technologi Atlas Project, teknologi dapat dipandang dalam konteks produksi sebagai kombinasi dari empat komponen yang berintegrasi secara dinamis dalam suatu proses transformasi. Keempat komponen dasar tersebut adalah fasilitas rekayasa (facilities), kemampuan insani (abilities), informasi (fact), dan organisasi (frame works).

Menurut Technology Atlas Project (1989) Dalam suatu proses transformasi, keempat komponen teknologi diperlukan secara simultan. Tidak ada proses transformasi yang dapat dilakukan tanpa salah satu dari komponen tersebut. Keempat komponen dasar tersebut akan dijelaskan berikut ini :

a. Fasilitas rekayasa yang disebut technoware, merupakan object-embodied technology. Fasilitas rekayasa mencakup peralatan (tools), perlengkapan (equipments), mesin-mesin (machine), alat pengangkutan (vehicles), dan instruktur fisik (physical intrastructur).

b. Kemampuan insani, yang disebut humanware, merupakan person-embodied technology. Kemampuan insani ini mencakup pengetahuan (knowledge),


(27)

keterampilan (skills), kebijakan (wisdom), kreativitas (creativity), dan pengalaman (experience).

c. Informasi yang disebut infoware, merupakan document-embodied technology. Informasi berkaitan dengan proses (proceses), prosedur (procedures), teknik (techniques), metode (methods), teori (theory), spesifikasi (specifications), pengamatan (observation), dan keterkaitan (relationship).

d. Organisasi, yang disebut organware, merupakan institution-embodied technology. Organisasi mencakup praktek-praktek manajemen (managements practises), linkages, dan pengaturan organisasional (organizational arrangements).

Menurut Technology Atlas Project (1989) Keempat komponen teknologi tersebut berkaitan satu sama lainnya. Keterkaitan keempat komponen teknologi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Technoware merupakan inti dari sistem transformasi. Technoware dibangun, disiapkan, dan dioperasikan oleh humanware.

b. Humanware merupakan elemen kunci dari suatu operasi transformasi. Humanware menggunakan infoware dalam menjalankan operasi transformasi. c. Infoware juga digunakan oleh humanware dalam melakukan pembuatan

keputusan dan dalam mengoperasikan technoware.

d. Organware mengarahkan dan mengendalikan infoware, humanware, dan technoware dalam menjalankan operasi trasnformasi.


(28)

Menurut Technology Atlas Project (1989) Dalam suatu kegiatan transformasi, masing-masing komponen teknologi tersebut mempunyai tingkat sofistifikasi. Suatu variasi tingkat sofistifikasi, dalam masing-masing komponen teknologi, dapat terjadi karena empat hal berikut :

1. Kompleksitas operasi yang meningkat menyebabkan kebutuhan untuk mengembangkan dan menggunakan technowere dengan tingkat sofistifikasi yang lebih tinggi.

2. Kebutuhan atas keterampilan akan meningkat untuk membangun, memperbaiki, memasang, dan mengoperasikan technoware dengan tingkat sofistifikasi yang bervariasi, juga membutuhkan humanware dengan sofistifikasi yang berbeda.

3. Karena tingkat sofistifikasi technoware dan humanware meningkat, sofistifikasi infoware yang dibutuhkan sebagai acuan juga meningkat.

4.

Karena adanya peningkatan jumlah dan ruang lingkup operasi dalam kegiatan transformasi maka fungsi-fungsi manajemen akan semakin kompleks. Hal ini menyebabkan tingkat sofistifikasi yang dibutuhkan dalam organware untuk mengintegrasikan technoware, humanware, dan infoware akan semakin tinggi.

2.1.3. Penilaian Kecanggihan Teknologi

Menurut United Economic and Social Commision for Asia and Pacifik (UNESCAP 1989) dalam Technologi Atlas Project, penentuan status komponen


(29)

teknologi untuk suatu bagian fasilitas transformasi, yang bersesuaian dengan penilaian kecanggihan, membutuhkan pengetahuan yang mendalam mengenai teknik dan spesifikasi performansi yang berkaitan. Kriteria umum yang dapat digunakan sebagai acuan pemilihan pengukuran yang spesifik, perlu ditetapkan untuk melakukan penilaian kecanggihan dari keempat komponen teknologi dari suatu fasilitas transformasi, adapun kriterianya dapat dilihat sebagai berikut :

1. Penilaian Kecanggihan Technoware

Kompleksitas operasi : Kompeksitas operasi yang dinilai dari berbagai aspek, seperti tingkat keluaran keragaman produk, keragaman masukan material, temperatur, dan tekanan pada operasi.

Presisi : Toleransi spesifikasi yang diperbolehkan yang berkaitan dengan dimensi, atribut material, parameter proses, atribut komponen, dan lingkungan operasi.

Penanganan bahan : Penilaian yang meliputi sifat-sifat fisik (status, mampu alir, ukuran unit, konfigurasi geometrik, kekerasan, tingkat korositas, keawetan) dari material yang dipindahkan dan kebutuhan pemindahan (rute, metode, kecepatan periodik) dengan memperhatikan material yang dipindahkan.

Pengendalian proses : Tingkat dan kesulitan pengendalian pemeriksaan dengan memperhatikan peraturan lingkungan, peraturan


(30)

keselamatan, tingkat standarisasi, pemantauan kualitas, pemantauan proses.

Kontribusi fasilitas rekayasa: Kontribusi fasilitas rekayasa dalam perencanaan, pembuatan, pengoperasian, dan pemasaran.

2. Penilaian Kecanggihan Humanware

Kreativitas : Kemampuan berkreasi yang dinilai berdasarkan berbagai aspek seperti kecerdasan, imajinasi dan intuisi.

Orientasi berprestasi : Keinginan untuk mencapai prestasi yang dinilai berdasarkan aspek-aspek seperti orientasi, keberhasilan, keberanian, sifat kompetitif, dan dinamika.

Orientasi bekerja sama : Kemampuan bekerja sama, yang dinilai berdasrkan aspek-aspek seperti semangat kelompok, penghargaan atas bantuan orang lain, kepekaan sosial, dan penghargaan atas martabat tenaga kerja.

Orientasi melakukan efisiensi : Keinginan untuk melakukan kerja secara efisien, yang dinilai berdasarkan aspek-aspek seperti kemauan bekerja keras, kesadaran, dan kemauan menerima tanggung jawab.

Kemampuan menghadapi resiko: Kecenderungan untuk menanggung resiko, yang dinilai berdasarkan aspek-aspek seperti kemauan


(31)

bereksperimen, kesediaan untuk berubah, dan kemauan untuk mengambil inisiatif.

Kedisiplinan : Menghargai waktu dan cenderung menggunakannya sebagai sumber daya yang bernilai, yang terlihat dari berbagai aspek seperti pencapaian sasaran berdasarkan waktu, dan fokus ke masa depan.

3. Penilaian Kecanggihan Orgaware

Efektivitas kepemimpinan : Kemampuan organisasi untuk memotivasi karyawan melalui keputusan yang efektif yang terlihat dalam sasaran organisasi dan pasibilitas management puncak

Otonomi kerja : Tingkat kemandirian yang diberikan pada karyawan yang dinilai berdasarkan aspek pendelegasian tugas, sistem kerja informal.

Pengarahan organisasi : Perusahaan yang secara keseluruhan diberi arah seperti yang terlihat melalui perhatian pada perencanaan, pemikiran strategik, umpan balik dan pengendalian kerja yang seksama.

Keterlibatan organisasional : Karyawan dilibatkan dalam organisasi, seperti terlihat pada aspek-aspek kebanggaan dalam persahabatan, komunikasi dalam organisasi yang


(32)

baik, kesempatan untuk berkembang, dan penghargaan pada individu dan kelompok.

Orientasi terhadap stakeholder : Organisasi berkomitmen memenuhi harapan stakeholder (pelanggan, pemegang saham, karyawan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat umum).

Iklim inovasi : Iklim inovasi dalam organisasi, yang dinilai berdasarkan aspek-aspek seperti penilaian, perbandingan kinerja, penelitian dan pengembangan yang terarah, perspektif internasional, orientasi teknologi dan kepekaan untuk berubah dalam lingkungan bisnis.

Integritas organisasi : Integritas dari tindakan organisasi, yang merupakan kesesuaian antara rencana atau komitmen dengan tindakan nyata organisasi, yang dapat dinilai dari aspek-aspek seperti pelaksanaan etika bisnis dan penghargaan atas prestasi secara nyata.


(33)

2.2. Konsep Organisasi 2.2.1. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi beberapa orang tertentu dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu (Robbins, 1998). Sedangkan Stogdill seperti yang dikutip oleh Yukl (1989) menyebutkan bahwa kepemimpinan dapat didefenisikan dalam bentuk sifat-sifat individu, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola interaksi, peran hubungan, kedudukan posisi administrasi dan persepsi orang lain terhadap legitimasi suatu pengaruh atau kekuasaan.

Teori-teori mengenai kepemimpinan telah mengalami perkembangan pesat. Dimulai dengan pendekatan terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki pemimpin-pemimpin yang berhasil, berkembang menjadi pendekatan yang memperhatikan interaksi antara pemimpin dan bawahannya, berkembang lagi menjadi pendekatan yang memusatkan perhatian pada situasi dimana proses kepemimpinan berlangsung.

Yukl (1989) mengklasifikasikan perkembangan teori kepemimpinan tersebut menjadi empat pendekatan utama, yaitu pendekatan power-influence, pendekatan perilaku (behavior), pendekatan sifat (traif) dan pendekatan situasional. Sedangkan Robbins (1998) membuat klasifikasi perkembangan teori kepemimpinan menjadi tiga pendekatan, yaitu pendekatan trait, behavior dan contingency.

Penjelasan mengenai beberapa pendekatan teori kepemimpinan sebagai berikut.


(34)

Yukl (1989) menyebutkan beberapa sifat yang dipelajari oleh beberapa peneliti pada perkembangan pendekatan teori ini di antaranya adalah: karakteristik fisik seperti tinggi badan dan penampilan, kepribadian seperti stabilitas emosi, self-esteem, dan kemampuan seperti intelejensia, kreativitas dan pemahaman sosial.

Robbins (1998) menyebutkan pendekatan trait teori kepemimpinan sebagai teori yang melihat kepribadian, sosial, fisik atau sifat-sifat intelektual yang membedakan pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Ada enam sifat utama yang menunjukkan pemimpin yang berbeda dengan yang bukan pemimpin, yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk memimpin, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, intelejensia, dan pengetahuan tentang pekerjaan yang sesuai.

2. Behavioral Theory

Yukl (1989) membagi lagi pendekatan ini menjadi dua sub kategori yaitu menurut deskripsi pekerjaan managerial dan menurut pola perilaku yang membedakan antara pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif.

3. Situational (Contingency) Theory

Yukl (1989) mengkategorikan pendekatan ini menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan yang memperlakukan perilaku pemimpin untuk melihat pengaruh faktor situasional tertentu terhadap perilaku pemimpin, dan pendekatan yang mencoba mengidentifikasi situasi-situasi yang menciptakan hubungan antara sifat-sifat yang dimiliki pemimpin dengan efektifitas kepemimpinan.


(35)

Robbins (1998) menyebutkan ada lima teori kepemimpinan dari pendekatan situasional ini, yaitu: model Fiedler, teory Hersey dan Blanchard, teori leader-member exchange, teori path-goal dan model leader-participation. Berikut penjelasan dari beberapa teori tersebut.

Teori model contingency Fiedler menyebutkan bahwa efektifnya kepemimpinan tergantung pada sesuainya gaya pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya dan situasi yang memberikan pengaruh dan kontrol terhadap pemimpin tersebut. Sedangkan teori situasional Hersey dan Blanchard memfokuskan pada readiness yaitu tingkat kemampuan (ability) dan keinginan (willingness) dari bawahan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pemimpinnya.

Path-Goal Leadership Theory mencoba menjelaskan peran dan tingkah laku dari pemimpin dalam membantu bawahan mencapai tujuan mereka, menyediakan arahan atau petunjuk yang diperlukan, serta memberikan bantuan bagi bawahan dalam memastikan bahwa tujuan mereka sesuai dengan tujuan keseluruhan grup organisasi. Teori ini mengidentifikasikan empat tipe kepemimpinan, yaitu:

1. Directive Leadership: Pemimpin memberikan pengarahan-pengarahan khusus pada bawahan, sehingga bawahan mengetahui dengan tepat apa yang diharapkan dari diri mereka, jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan, serta bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan tersebut.


(36)

2. Supportive Leadership: Pemimpin yang dapat menunjukkan sikap yang ramah dan selalu memberikan perhatian yang sungguh-sungguh pada kebutuhan para bawahannya.

3. Participative Leadership: Pemimpin melakukan konsultasi dengan para bawahannya, meminta saran dari bawahannya kemudian menerapkan saran tersebut sebelum pemimpin tersebut mengambil keputusan. Namun pemimpin tersebut tetap merupakan pembuat keputusan

4. Achievement Oriented Leadership: Pemimpin menetapkan tujuan yang penuh tantangan bagi bawahannya, dan mengharapkan bawahan untuk mencapai tujuan tersebut dengan hasil yang paling baik

2.2.2. Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Robbins (2000) terdapat tiga alasan mengapa kepuasan kerja karyawan merupakan hal yang penting bagi organisasi dan perlu diperhatikan secara seksama. Alasan tersebut adalah:

1. Adanya hubungan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja

2. Kepuasan kerja berhubungan secara negatif dengan abseenteism dan turnover 3. Adanya tanggung jawab humanistik untuk menyediakan karyawan-karyawan

sebagai anggota suatu organisasi dengan pekerjaan-pekerjaan yang menantang, memberikan imbalan yang menarik, dan memuaskan


(37)

Sedangkan menurut Porter (1985) prestasi turut menyumbang kepuasan kerja yang tinggi seperti yang terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1.

Prestasi Imbalan Persepsi tentang keadilan imbalan

Kepuasan atau ketidakpuasan

Ekonomi Sosiologis Psikologis

Adil Tidak adil

Upaya Keikatan lebih besar

atau lebih kecil

Gambar Garis Hubungan antara prestasi-kepuasan-upaya

Penilaian mengenai kepuasan atau ketidakpuasan dari karyawan terhadap pekerjaannya berhubungan dengan beberapa elemen-elemen pekerjaan seperti yang dikutip Robbins (1998) menjelaskan beberapa elemen pekerjaan yang berhubungan dengan kepuasan karyawan mengenai pekerjaannya. Elemen-elemen tersebut adalah: 1. Mentally Challenging Work

Para karyawan atau pegawai biasanya lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan keahlian dan kemampuan yang mereka miliki, serta pekerjaan yang menawakan berbagai macam variasi tugas, kebiasaan dan umpan balik mengenai bagaimana hasil pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Karakter-karakter tersebut yang membuat suatu pekerjaan menantang secara mental. Pekerjaan yang kurang memiliki tantangan akan menciptakan


(38)

kebosanan, sedangkan pekerjaan yang tantangannya terlalu berlebihan akan menciptakan perasaan frustasi dan kegagalan. Dalam kondisi pekerjaan yang tantangannya cukup, karyawan atau pegawai akan mengalami kesenangan dan kepuasaan.

2. Equirtable Rewards

Karyawan atau pegawai-pegawai menginginkan kebijakan sistem upah dan promosi yang mereka anggap adil, tidak berarti dua, dan sejajar dengan harapan mereka. Ketika gaji atau upah dilihat sebagai hal yang adil dan sesuai berdasarkan tuntutan pekerjaan, tingkat keahlian individu, dan standar upah masyarakat, maka hasilnya adalah kepuasan. Sebenarnya kunci dari hubungan antara gaji dengan kepuasan bukan terletak pada angka nominalnya, namun terletak pada persepsi keadilannya. Begitu pula halnya dengan kebijakan sistem promosi. Promosi menyediakan kesempatan untuk pengembangan pribadi, bertambahnya wewenang dan tanggung jawab, serta menaikkan status sosial. Jika pegawai menganggap keputusan promosi adil, maka pegawai akan merasa puas dengan pekerjaannya.

3. Supportive Working Condition

Lingkungan pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan atau pegawai. Baik itu yang berhubungan dengan kenyamanan pribadi maupun yang berhubungan dengan fasilitas untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan lebih menyukai lingkungan fisik yang tidak berbahaya serta yang tidak menimbulkan ketidaknyamanan. Kebanyakan pekerja


(39)

biasanya lebih suka juga bekerja dikantor yang dekat dengan rumahnya, bersih dan mempunyai fasilitas modern dan peralatan yang memadai.

4. Supportive Colleagues

Bagi kebanyakan pekerjaan, suatu pekerjaan termasuk pula didalamnya adalah interaksi sosial. Maka tidak mengherankan bila memiliki rekan kerja yang ramah dan supportive akan membawa kepada atau menaikkan kepuasan kerja. Perilaku pemimpin merupakan faktor utama lainnya yang mempengaruhi kepuasan kerja. Penelitian menyebutkan bahwa kepuasan kerja akan tercapai bila para pimpinan atau pengawas bersikap pengertian dan ramah, menawarkan pujian untuk kinerja yang bagus, serta sering mendengarkan pendapat pribadi dari bawahannya, dan menunjukkan ketertarikan pribadi pada mereka.


(40)

BAB III

GAMBARAN OBJEK STUDI

3.1.

Profil Perusahaan

PT. Ecogreen Oleochemicals adalah salah satu perusahaan yang mengolah hasil pertanian. Perusahaan ini menggunakan minyak inti sawit sebagai bahan baku utama yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang mengolah sawit menjadi minyak inti sawit.

PT. Ecogreen Oleochemicals berdiri berdasarkan izin usaha No.85 / DJHPK / D.2 / IUI / IV / 98 dan akte notaris No.25 tanggal 25 Desember 1987 didirikan dalam rangka penanaman modal dalam negri, sesuai dengan SPT.BKPM No.329 / 1 / PMDN / 1983 tanggal 31 Desember 1983.

Lokasi perusahaan berada di Gabion, Belawan - Medan, SUMUT lengkapnya yaitu : di desa Gabion, kelurahan Bagan Deli kecamatan Medan Belawan. Lokasi pabrik ini berada di daerah kewenangan Perum Pelabuhan yang sudah di peruntukan bagi daerah industri dan pergudangan.

Kegiatan pembangunan fisik perusahaan ini dimulai pada tahun 1988 dan pada akhir September 1990 perusahaan ini melaksanakan Trial operation dan pada tanggal 13 oktober 1990 Presiden RI.Soeharto meresmikan berdirinya perusahaan ini dimulai sejak awal Januari 1991.


(41)

PT. Ecogreen Oleochemicals dibangun dengan menggunakan proses teknologi dari Jerman Barat, sedang peralatan dan mesin-mesin disuplai dari Eropa Barat dan Amerika Serikat.

PT. Ecogreen Oleochemicals bergerak dalam industri proses minyak inti sawit menjadi bahan baku untuk pembuatan deterjen, shampo, sabun serta untuk bahan baku industri farmasi.perusahaan ini membeli bahan baku dari industri pengolaha minyak inti sawit disekitar Sumatra Utara dan melakukan pelemparan produksinya 95% untuk komoditi export, serta sisanya untuk kebutuhan dalam negri.

Adapun produk dari perusahaan ini dikelompokkan dalam tiga kelompok : 1. Kelompok Fatty Alkohol yang terdiri dari C12, C14, C16, C18 dengan kapasitas

30.000 Metrik ton / tahun.

2. Kelompok Gliceryn, dengan kapasitas 4766 Metrik ton / tahun.

3. Kelompo Fatty Acyd (C6C10) dengan capasits 5261 Metrik ton / tahun.

Bahan baku yang digunakan oleh PT. Ecogreen Oleochemicals Plant Belawan untuk menghasilkan Glycerine, Fatty Alcohol, dan Fatty Acid adalah Crude Palm Cernel Oil (CPKO) atau Crude Coconut Oil (CNO). Bahan baku ini digunakan bergantian tergantung dari permintaan pasar

Fatty Alkohol yang diproduksi perusahaan ini umumnya digunakan dalam industri farmasi dan industri pembuatan detergen, shampo dan sabun. Fatty Acid digunakan sebagai bahan baku pembentukan kimiawi lain, yang digunakan dalam industri pembuatan plastik, sedangkan glycerine untuk industri farmasi.


(42)

Skema proses produksi di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan dapat dilihat pada gambar 3 - 1,

CPKO/CNO

Gambar 3.1.

Aliran proses diagram pembuatan Glycerine, Fatty Acid &Fatty Alcohol

Pretreatment Spliting

Glycerine Water Evaporation

Glycerin Destillation &

Bleaching e

Fatty Acid Fractionation

Hidrogenation

Fatty Alcohol Fractionation

Glycerine

Fatty Acid C6C10


(43)

Dengan dimulainya produksi pabrik ini akan dihemat devisa sebesar lebih kurang US $ 45.000.000, dan dengan berdirinya pabrik ini maka minyak inti sawit yang selama ini penggunaannya didalam negri hanya sebagai vegetable oil atau cocoa butter subtitude dapat diproses dan diolah lebih lanjut menjadi produk industri dengan nilai tambah yang tinggi

Secara resmi ISO 9002 diberlakukan oleh management puncak PT. Ecogreen Oleochemicals pada tanggal 29 Agustus 1992. Namun demikian kegiatan-kegiatan persiapan awal tahun 1991, sedangkan untuk ISO 14001 diperoleh perusahaan pada bulan desember 2004

3.2. Visi, Misi, Kebijakan Mutu, Kebijakan Lingkungan

Perusahaan

3.2.1. Visi

Menjadi perusahaan kelas dunia yang efisien dalam menyediakan produk-produk bermutu tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

3.2.2. Misi

• Menghasilkan dan menyediakan produk-produk yang bermutu tinggi dengan biaya rendah didalam meningkatkan daya saing perusahaan dan melebihi harapan pelanggan


(44)

• Mencapai tingkat keuntungan diatas tingkat rata-rata industri

3.2.3. Kebijakan Mutu

• Memastikan bahwa semua produk harus memenuhi atau melebihi persyaratan mutu pelanggan

• Melaksanakan sistem manajement mutu dan memperbaiki efektifitasnya secara berkesinambungan

• Melaksanakan sasaran mutu diseluruh lini organisasi

3.2.4. Kebijakan Lingkungan

PT Ecogreen Oleochemicals, berkomitmen untuk menyediakan produk yang bermutu tinggi kepada pelanggannya melalui penggunaan bahan baku dan sumber daya alam secara benar berdasarkan penerapan manajemen lingkungan secara ketat PT Ecogreen Oleochemicals akan :

• Mengelola masalah lingkungan dengan perbaikan yang berkesinambungan

• Melakukan pencegahan polusi pada sumbernya

• Menentukan tujuan dan sasaran kerja untuk meningkatkan kinerja lingkungan

• Berkomitmen untuk mematuhi seluruh peraturan dan undang-undang lingkungan yang berlaku termasuk peraturan-peraturan lain yang terkait

• Bekerja sama dengan pihak pemerintah dan pihak terkait lainya dalam mewujudkan komunitas yang bersih dan sehat

• Mengkomunikasikan dan menerapkan kebijakan lingkungan ini diseluruh perusahaan serta mempublikasikannya kepada pihak-pihak yang terkait


(45)

3.3. Problem

yang

Dihadapi Perusahaan saat ini

Dalam kegiatan operasi pengolahan, perusahaan membuat target produksi yang tertuang dalam tujuan perusahaan, adapun untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut

1. Production Volume : 30,000 MT Fatty Alkohol. 2. Customer Complaint : Zero

3. Safety (Lost Time Accident) : Zero 4. PROPER KLH Program : Blue Grade

5. COD Effluent : 180 PPM (Maximum mounthly average) Berdasarkan data yang diperoleh, dari tahun 2001 hingga saat ini target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan selalu tidak dapat terpenuhi

Untuk mengatasi permasalahan target produksi tersebut management PT. Ecogreen Oleochemicals mengadakan pembenahan disegala lini. Adanya keterkaitan antara aspek karakteristik teknologi dengan kinerja perusahaan adalah merupakan salah satu penyebab untuk melakukan pembenahan tersebut, demikian juga dengan gaya kepemimpinan atasan yang memiliki tingkat pengaruh terhadap penerapan aspek karakteristik teknologi perusahaan dalam hubungannya dengan pembentukan budaya organisasi di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant.


(46)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat penelitian survei penjelasan (explanatory atau confirmatory) yang menjelaskan hubungan korelasi antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesa.

Secara umum metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima tahap proses penelitian, yaitu: persiapan penelitian, studi pendahuluan, pengumpulan data, pengolahan data dan kesimpulan penelitian

4.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang diidentifikasi pada penelitian ini digolongkan menjadi 3 jenis variabel yaitu

1. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang dipelajari pengaruhnya terhadap variabel lain pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah aspek karakteristik teknologi yang terdiri dari : object embedded technology, human embedded technology, document embedded technology, 2. Variabel tergantung (dependen) adalah variabel yang kondisinya dipengaruhi

oleh variabel lain pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah tingkat kepuasan kerja karyawan


(47)

3. Variabel Moderator adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel dependent dan variabel independent, variabel moderator yang dipakai dalam penelitian ini adalah variabel gaya kepemimpinan dan konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah Part-Goal Leadership Theory

4.3. Perumusan Hipotesa Penelitian

Hipotesa penelitian adalah jawaban sementara dari masalah yang diteliti, dan juga merupakan dugaan tentang obyek yang diteliti, yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut

Hipotesis 1 :

Semakin tinggi tingkat penerapan aspek karakteristik teknologi di perusahaan, semakin tinggi pula tingkat kinerja perusahaan yang diukur melalui persepsi karyawan terhadap tingkat kepuasan kerja

Hipotesis 1.a

Ho : 1 = 0 Tidak ada hubungan tingkat penerapan karakteristik object embedded

technology di perusahaan dengan tingkat kepuasan kerja karyawan H1 : 1 < 0 Tingkat penerapan aspek karakteristik object embedded technology di


(48)

Hipotesis 1.b

Ho : 2 = 0 Tidak ada hubungan tingkat penerapan aspek karakteristik human

embedded technology di perusahaan dengan tingkat kepuasan kerja H1 : 2 < 0 Tingkat penerapan aspek karakteristik human embedded technology di

perusahaan berhubungan secara positif dengan tingkat kepuasan kerja

Hipotesis 1.c

Ho : 3 = 0 Tidak ada hubungan antara tingkat penerapan aspek karakteristik

document embedded technology di perusahaan dengan tingkat kepuasan kerja karyawan

H1 : 3 < 0 Tingkat penerapan aspek karakteristik document embedded

technology diperusahaan berhubungan positif dengan tingkat kepuasan kerja karyawan

Hipotesis 2 :

Hubungan antara penerapan aspek karakteristik teknologi yang terdapat di perusahaan dengan tingkat kinerja perusahaan yang diukur melalui kepuasan kerja karyawan, akan semakin kuat jika berada pada lingkungan dengan gaya kepemimpinan tertentu


(49)

hubungan antara tingkat penerapan karakteristik technology di perusahaan dengan tingkat kinerja perusahaan yang diukur melalui

persepsi karyawan tehadap tingkat kepuasan kerja

H1 : 2 < 0 Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif dalam

penguatan hubungan antara tingkat penerapan karakteristik technology di perusahaan dengan tingkat kinerja perusahaan yang diukur melalui persepsi karyawan tehadap tingkat kepuasan kerja

4.4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan, staff, dan pimpinan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan, lokasi penelitian ini berada kawasan PT. Ecogreen Oleochemicals yang terletak di Jalan Pelabuhan IV Gabion Belawan

4.5. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

̇ Observasi, yakni melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan operasional PT. Ecogreen Oleochemicals

̇ Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara kepada pekerja dan juga staf dari PT. Ecogreen Oleochemicals, yang dibutuhkan sebagai studi pendahuluan


(50)

̇ Studi kepustakaan, yaitu dengan membaca laporan-laporan perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini

4.5.1. Jenis Data

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

̇ Data primer: diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian melalui survei, melalui wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap responden

̇ Data sekunder: adalah data - data yang diperoleh setelah data primer diolah, serta data-data yang diperoleh dari pihak manajemen perusahaan

4.5.2. Kuesioner

Proses penyusunan kuesioner ini diawali dengan menyusun tabel spesifikasi variabel-variabel penelitian, yang berisi definisi setiap variabel beserta dimensi-dimensinya, yang kemudian dikembangkan menjadi item-item pertanyaan yang merupakan variabel manifes dari setiap variabel laten yang ada. Pertanyaan pada kuesioner penelitian ini menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup memiliki alternatif jawaban yang telah terbatas sehingga responden tidak diberi kebebasan menjawab diluar pilihan jawaban yang telah ditetapkan sebelumnya.

Setelah format kuesioner terbentuk, maka proses selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner tersebut untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.


(51)

4.6. Metode Analisis

Analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linier, untuk lebih memudahkan, analisis regresi linier juga dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 13.0 yang juga menyediakan program untuk analisis regresi linier.

4.7. Metode Pengujian

Untuk mempermudah penulis, proses perhitungan dan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 13.0.


(52)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil survei dengan kuesioner terhadap responden yaitu karyawan tetap PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant

5.1.1. Data yang Diperlukan

Berdasarkan tujuan penelitian, data yang dibutuhkan untuk model penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah :

1 Penilaian responden yaitu karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant mengenai penerapan aspek karakteristik teknologi di perusahaan 2 Penilaian responden yaitu karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan

Plant mengenai dimensi kinerja yaitu kepuasan kerja karyawan

3 Penilaian responden yaitu karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant mengenai gaya kepemimpinan di perusahaan

5.1.2. Penyusunan Kuesioner

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Bagian awal dari kuesioner ini adalah berupa pertanyaan mengenai karakteristik


(53)

umum dari responden yaitu nama jabatan responden saat ini, lamanya bekerja diperusahaan, lamanya memegang jabatan saat ini, dan tingkat pendidikan terakhir. Untuk bagian selanjutnya adalah berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel independent, independent dan variabel moderat, yang terdiri atas 71 pertanyaan dengan rincian sebagai berikut

1. 13 pertanyaan mengacu pada dimensi aspek karakteristik teknologi Object Embedded Technology

2. 14 pertanyaan mengacu pada dimensi aspek karakteristik teknologi Human Embedded Technology

3. 5 pertanyaan mengacu pada dimensi aspek karakteristik teknologi Document Embedded Technology

4. 10 pertanyaan mengacu pada persepsi karyawan tentang dimensi gaya kepemimpinan

5. 18 pertanyaan mengacu pada persepsi karyawan tentang dimensi budaya perusahaan

6. 11 pertanyaan mengacu pada persepsi karyawan tentang dimensi tingkat kepuasan kerja

5.1.3. Penyebaran Kuesioner

Data Kuesioner ini disebarkan dan diperoleh dari karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals dengan rincian sebagai berikut


(54)

Jumlah data yang disebarkan 132 Data

Data yang cacat 5 Data

Data yang tidak kembali 8 Data

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Persiapan Data

Persiapan data bertujuan untuk mentabulasikan atau mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga siap untuk diolah. Data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap kuesioner penelitian.

5.2.2. Pengubahan Skala Jawaban Kuesioner

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini bersifat skala sikap (attitude scale) Likert dengan menggunakan jangkar “Sangat tidak setuju”, “tidak setuju” “netral”, “setuju”, “Sangat setuju”. Pada skala likert ini responden penelitian diminta untuk menunjukkan atau menyatakan tingkat kesetujuan atau ketidak-setujuannya terhadap berbagai pernyataan dalam kuesioner penelitian

Skala merupakan suatu alat atau mekanisme yang digunakan untuk membedakan variabel-variabel penelitian. Skala bisa merupakan suatu alat yang kasar yang hanya dapat menggolongkan individu-individu berdasarkan variabel-variabel tertentu dengan tingkat kecanggihan yang bervariasi.


(55)

Ada 4 jenis utama dari skala yaitu : nominal, ordinal, interval (equal), dan rasio. Tingkat kecanggihan skala semakin meningkat dari skala nominal keskala rasio. Pada penelitian ini digunakan skala Likert yang termasuk dalam skala ordinal. Skala ordinal dapat menangkap perbedaan-perbedaan kualitatif dari berbagai kategori yang memberikan informasi tentang bagaimana responden membedakan karakteristik dari kategori tersebut dengan menunjukkan urutannya. Skala ordinal tidak dapat memberikan indikasi atau petunjuk tentang besarnya perbedaan diantara berbagai rangking.

Oleh karena itu dengan tujuan untuk meningkatkan tingklat kecanggihan dari skala yang digunakan ketingkat yang lebih tinggi sehingga informasi yang lebih rinci dapat diperoleh dari variabel penelitian dan untuk tujuan agar data dapat diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS for Windows versi 13.0, maka dilakukan perubahan data skala mentah

5.2.3. Perhitungan nilai validitas

Validitas adalah untuk menunjukkan tingkat/derajat sebagai bukti pendukung kesimpulan yang ditarik dari skor yang diturunkan dari ukuran atau tingkat skala yang seharusnya diukur. Kalau kita menarik kesimpulan bahwa skor pada suatu pengukuran mencerminkan tingkat kepuasan, maka kita perlu informasi untuk menilai seberapa baik kesimpulan itu didukung.


(56)

Validitas ini bertujuan untuk membuktikan valid tidaknya data tersebut, dan yang dibandingkan adalah nilai r hitung dengan r tabel. Berikut ini akan dipaparkan nilai untuk validitas X1 dalam tabel 5.1.

Perbandingan X1-1 X1-2 X1-3 X1-4 X1-5 X1-6 X1-7 X1-8 r hitung 0.502 0.480 0.180 0.457 0.498 0.299 0.397 0.394

Perbandingan X1-9 X1-10 X1-11 X1-12 X1-13 X1-14 X1-15 X1-16 r hitung 0.380 0.514 0.509 0.441 0.590 0.633 0.553 0.612

Perbandingan X1-17 X1-18 X1-19 X1-20 X1-21 X1-22 X1-23 X1-24 r hitung 0.433 0.485 0.542 0.511 0.286 0.338 0.398 0.406

Perbandingan X1-25 X1-26 X1-27 X1-28 X1-29 X1-30 X1-31 X1-32 r hitung 0.359 0.336 0.490 0.275 0.368 0.445 0.274 0.395 Tabel 5.1. Tabel rekapitulasi nilai validitas X1

Keterangan :

X1 – 1 = Output perusahaan dihasilkan dari suatu proses produksi yang cukup

kompleks

X1 – 2 = Proses produksi perusahaan menghasilkan berbagai macam variasi (jenis) output.


(57)

X1 – 4 = Input-input material yang dibutuhkan dalam proses produksi, telah melalui proses penentuan spesifikasi dengan kriteria tertentu sebelumnya.

X1 – 5 = Proses produksi menuntut tingkat toleransi yang terbatas serta ketepatan spesifikasi yang tinggi.

X1 – 6 = Proses produksi hanya bisa dilakukan pada lingkungan operasi spesifik tertentu

X1 – 7 = Saya merasa telah menguasai dengan baik sifat-sifat fisik input material yang dibutuhkan proses produksi.

X1 – 8 =Saya merasa telah menguasai dengan baik rute (jalur) pemindahan material dalam proses produksi.

X1 – 9 = Saya merasa telah menguasai dengan baik metode yang digunakan untuk pemindahan material dalam proses produksi

.X1 – 10 =Pengendalian (kontrol) terhadap proses produksi telah memperhatikan aspek-aspek dan peraturan mengenai lingkungan.

.X1 – 11 = Pengendalian / kontrol terhadap proses operasi produksi telah memperhatikan aspek-aspek dan peraturan mengenai keselamatan kerja.. .X1 – 12 = Proses produksi menuntut tingkat standarisasi yang tinggi

X1 – 13 = Telah ada proses pemantauan terhadap aspek kualitas output yang dihasilkan dari proses produksi.


(58)

X1 – 14 = Para karyawan dituntut untuk memiliki potensi kecerdasan yang memadai dalam hal penguasaan teknologi yang berhubungan dengan proses produksi

X1 – 15 = Para karyawan dituntut untuk memiliki potensi imajinasi dan intuisi yang cukup dalam hal penguasaan teknologi yang berhubungan dengan proses produksi.

X1 – 16 = Saya memiliki orientasi pada keberhasilan dalam usaha mencapai prestasi kerja.

X1 - 17 = Saya memiliki sikap kompetitif dan sikap dinamis dalam usaha mencapai prestasi kerja.

X1 – 18 = Saya lebih bersemangat untuk bekerja secara berkelompok dibandingkan dengan bekerja sendiri

X1 – 19 = Dalam menjalin kerjasama, saya sangat menghargai bantuan yang diberikan oleh orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan.

X1 – 20 = Saya memiliki rasa kepekaan sosial yang tinggi dalam menjalin kerjasama.

X1 – 21 = Saya berusaha untuk bekerja seefisien mungkin

X1 – 22 = Saya memiliki tanggung jawab untuk selalu berusaha melakukan pekerjaan seefisien mungkin.

X1 – 23 = Saya bersedia menimba pengalaman dengan melakukan eksperimen / percobaan dengan hal yang berhubungan dengan pekerjaan.


(59)

X1 – 24 = Saya punya keinginan untuk berusaha memperbaiki diri dalam hal yang berhubungan dengan pekerjaan

X1 – 25 = Saya memiliki keinginan untuk mengambil inisiatif dalam hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

X1 – 26 = Saya memiliki keinginan untuk mencapai sasaran kerja berdasarkan waktu yang telah ditetapkan.

X1 – 27 = Saya selalu berusaha menghargai waktu dengan cara berorientasi kemasa depan.

X1 – 28 = Saya merasa metode penyimpanan informasi perusahaan mudah untuk dikuasai.

X1- 29 = Dengan penguasaan saya terhadap metode penyimpanan informasi tersebut, saya merasa mudah untuk melakukan proses pencarian dan penggunaan informasi yang diperlukan.

X1 – 30 = Saya merasa adanya hubungan keterkaitan yang jelas antara perusahaan dengan karyawan perusahaan.

X1 – 31 = Perusahaan selalu menjamin informasi yang tepat dan up to date karena kesempatan untuk memperbaharui informasi tersebut sangat terbuka. X1 – 32 = Cara berkomunikasi yang digunakan perusahaan mudah untuk dilakukan.

Hasil nilai Validitas untuk X2 dapat kita lihat dari table 5.2. Tabel 5.2. Tabel rekapitulasi nilai validitas X2


(60)

Perbandingan X2 - 1 X2 – 2 X2 - 3 X2 – 4 X2 - 5

r hitung 0.669 0.145 0.266 0.769 0.741

Perbandingan X2 - 6 X2 – 7 X2 - 8 X2 – 9 X2 - 10

r hitung 0.744 0.818 0.717 0.603 0.396

Keterangan :

X2 – 1 = Atasan saya biasa memberikan pengarahan khusus sehingga bawahan mengetahui dengan tepat apa yang diharapkan dari diri mereka.

X2 – 2 = Atasan saya biasa menentukan sendiri tentang bagaimana para bawahan menyelesaikan pekerjaannya.

X2 – 3 = Atasan saya biasa mengatur jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan para bawahannya.

X2 – 4 = Atasan saya biasa menunjukkan sikap yang ramah serta memberikan pengertian yang sungguh-sungguh untuk mendukung bawahan.

X2 – 5 = Atasan saya sering memberikan bantuan pada bawahan dalam menyelesaikan pekerjaan.

X2 – 6 = Atasan saya sering mendorong bawahan untuk percaya diri dalam melaksanakan tugas.

X2 – 7 = Atasan saya sering berkonsultasi dan melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan.


(61)

X2 – 8 = Atasan saya sering meminta saran, usulan, dan gagasan dari bawahan. X2 – 9 = Atasan saya memberikan sasaran kerja yang menantang bagi bawahan. X2 - 10 = Atasan saya selalu menuntut kinerja yang tinggi dari para bawahan. Hasil nilai Validitas untuk X4 dapat kita lihat dari table 5.3.

Tabel 5.3. Tabel rekapitulasi nilai validitas X4

Perbandingan X4 - 1 X4 – 2 X4 - 3 X4 - 4 X4 - 5

r hitung 0.647 0.646 0.423 0.555 0.644

Perbandingan X4 - 6 X4 - 7 X4 – 8 X4 - 9 X4 - 10 X4-11

r hitung 0.743 0.440 0.542 0.606 0.719 0.044

Keterangan :

X4 – 1 = Pekerjaan saya telah memberikan kesempatan bagi saya untuk menggunakan keahlian dan kemampuan saya secara maksimal

X4 – 2 = Pekerjaan saya menawarkan berbagai macam variasi tugas dan saya memiliki kesempatan untuk melakukan tugas yang sesuai dengan kemampuan saya sendiri

X4 – 3 = Sistem upah/gaji perusahaan adalah wajar dan adil sesuai dengan tingkat keahlian dan standart upah yang ada


(62)

X4 – 5 = Karyawan merasa nyaman dengan lingkungan kerja dan membuat pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik

X4 – 6 = Perusahaan telah menyediakan peralatan keselamatan kerja yang lengkap yeng menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan di lingkungan fisik pekerjaan

X4 – 7 = Rekan kerja saya memiliki sikap yang ramah dan saya memiliki kemudahan untuk dapat membentuk persahabatan yang erat dengan rekan kerja saya

X4 – 8 = Atasan saya memiliki sikap yang pengertian, suka memberi pujian atas kinerja saya yang bagus

X4 – 9 = Pengetahuan teknis atasan saya lebih baik dari saya

X4 - 10 = Atasan saya selalu berusaha untuk memperhatikan pendapat dan keluhan

saya

X4 – 11 = Apakah Anda merasa perlu untuk pindah dari tempat pekerjaan anda saat in

5.2.4. Perhitungan nilai reliability

Reliability menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik, dan ini dapat dilihat dari kekonsistenan responden


(63)

untuk menjawab pertanyaan, jika diberikan pertanyaan yang sama pada periode waktu berikutnya.

Reliability ini menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu, yang didefinisikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan acak (free from random – error variance), kesalahan acak akan menurunkan tingkat keandalan hasil pengukuran

Hasil untuk perhitungan reliability statistics X1 dapat kita lihat pada table 5.4. Tabel 5.4. Tabel perhitungan nilai reliability X1

Cronbach’s Alpha N of items

0.732 33

Hasil untuk perhitungan reliability statistics X2 dapat kita lihat pada table 5.5. Tabel 5.5. Tabel perhitungan nilai reliability X2

Cronbach’s Alpha N of items

0.748 11

Hasil untuk perhitungan reliability statistics X4 dapat kita lihat pada table 5.6. Tabel 5.6. Tabel perhitungan nilai reliability X4

Cronbach’s Alpha N of items


(64)

5.2.5. Modifikasi Model

Untuk Model 1, model regresi linier X2, untuk mendapatkan model ini dapat kita ambil acuan dari table 5.7.

Tabel 5.7. Tabel coefficients untuk model regresi linier X2

Unstandardized Coefficients Standarized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig

1(Constant) 24.876 6.210 4.006 0.000

Total X1 0.093 0.048 0.167 1.927 0.056

Dependent variabel : Total X4 X4 = 24.876 + 0. 093 X1

X1 = Aspek Karakteristik Teknologi X4 = Kepuasan Kerja

Untuk model ini aspek karakteristik teknologi tidak mempengaruhi kepuasan kerja. Semakin besar X1 maka akan semakin besar juga nilai X4, artinya nilai X1 mempengaruhi nilai X4. Untuk pembuktiannya dapat kita lihat bahwa nilai signifikan lebih besar dari (0.05)

Untuk Model 2, model regresi linier X4, untuk mendapatkan model ini dapat dilihat dari table 5.8.

Tabel 5.8. Tabel coefficients untuk model regresi linier X4

Unstandardized Coefficients Standarized coefficients Model

B Std. Error Beta


(65)

1 (Constant) 15.770 5.855 2.693 0.008

Total X1 0.025 0.045 0.046 0.561 0.576

Total X2 0.513 0.094 0.445 5.483 0.000

Dependent variabel : Total X4

X4 = 15.770 + 0.025 X1 + 0.513 X2 X1 = Aspek Karakteristik Teknologi X2 = Aspek Gaya Kepemimpinan X4 = Kepuasan Kerja

Untuk model ini aspek karakteristik teknologi dengan gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi kepuasan kerja, tetapi gaya kepemimpinan tersebut mempengaruhi kepuasan kerja. Walaupun aspek karakteristik teknologi dengan gaya kepemimpinan yang semakin baik kurang mempengaruhi kepuasan kerja, tetapi untuk semakin baik gaya kepemimpinan akan semakin meningkatkan kepuasan kerja. Untuk pembuktiannya dapat kita lihat bahwa nilai signifikan lebih kecil dari (0.05)


(66)

BAB VI

ANALISA DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk melihat nilai rata – rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel laten independen dan dependen .

Penentuan level tinggi/rendah dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai tengah dan nilai rata–rata setiap variabel laten yang dianalisis, nilai minimum dan nilai maksimum dari variabel manifes yang membentuk variabel laten. Level tinggi diberikan jika nilai rata–rata variabel laten diatas nilai tengah variabel laten. Sedangkan level sedang diberikan jika nilai rata–rata variabel laten berada dibawah nilai tengah variabel laten. Berikut ini dipaparkan Analistis Statistik Deskriptif Object Embedded Technology dalam table 6.1.

Tabel 6.1. Analistis Statistik Deskriptif Object Embedded Technology

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance

X1-1 132 2.00 5.00 4.4924 .72571 .527

X1-2 132 1.00 5.00 4.3333 .71693 .514

X1-3 132 1.00 5.00 3.8939 1.02828 1.057

X1-4 132 3.00 5.00 4.5000 .61159 .374

X1-5 132 2.00 5.00 4.1894 .72188 .521

X1-6 132 1.00 5.00 3.8626 .99818 .996


(67)

X1-8 132 1.00 5.00 3.3636 1.12754 1.271

X1-9 132 2.00 5.00 3.3788 1.08797 1.184

X1-10 131 3.00 5.00 4.3969 .55024 .303

X1-11 131 3.00 5.00 4.4427 .52857 2.79

X1-12 131 2.00 5.00 4.5878 .53881 2.90

X1-13 131 3.00 5.00 4.5115 .51689 .267

Dari hasil perhitungan statistik deskriptif dapat dilihat bahwa nilai rata – rata untuk masing – masing variabel manifes yang membentuk variabel laten Object Embedded Technology adalah tinggi. Dari nilai 1.00 – 5.00 nilai rata – rata keseluruhan adalah 4.094. Hal ini berarti penerapan karakteristik teknologi Object Embedded Technology di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant adalah tinggi. Karakteristik teknologi Object Embedded Technology ini merupakan perwujutan dari tingkat penguasaan karyawan perusahaan terhadap komponen teknologi atau karakteristik teknologi yang berwujud fisik berupa pengetahuan eksplisit yang melekat pada mesin dan peralatan

Rata–rata tertinggi (3.2492) dihasilkan oleh variabel manifes X1-12 yang mengukur tentang proses produksi yang menuntut tingkat standarisasi yang tinggi. Nilai ini terjadi karena PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant selalu mengikuti standarisasi yang telah ditetapkan, dan ini merupakan salah satu faktor keunggulan dari PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant untuk bersaing dijajaran industri oleochemicals.

Rata-rata terendah (3.2727) dihasilkan oleh variabel manifes X1-7 yang mengukur tentang penguasaan dengan baik sifat-sifat fisik input material yang dibutuhkan untuk proses produksi. Nilai ini terjadi karena yang mengetahui mengenai


(68)

yang lain tidak mengetahui dengan baik proses produksi tersebut, mereka cenderung hanya memahami dan mengetahui bahagian kerja mereka masing-masing saja.

Standar devisi untuk variabel-variabel manifes yang membentuk variabel Object Embedded Technology bernilai sedang yaitu mendekati nilai satu. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki pernyataan yang homogen tentang Object Embedded Technology ini.

Standar deviasi tetinggi (1.12754) dihasilkan oleh variabel manifes X1-8 yang mengukur tentang penguasaan karyawan terhadap rute pemindahan material dalam proses produksi. Nilai ini tercpai karena tingkat penguasaan karyawan terhadap rute atau jalur pemindahan material proses produksi berbeda-beda. Dan hanya karyawan yang ada dibagian produksi saja yang dapat mengetahui dengan jelas jalur atau rute pemindahan material tersebut. Sehingga jawaban karyawan terhadap pernyataan ini adalah bervariasi .

Standar deviasi terendah (0.551689) dihasilkan oleh variabel manifes X1-13 yang mengukur tentang adanya proses pemantauan terhadap kualitas output yang dihasilkan dari proses produksi. Hal ini karena karyawan melihat dan menyadari dengan baik mengenai adanya pemantauan dari manajement terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan.

Untuk data mengenai Analistis Statistik Deskriptif Human Embedded Technology dapat terlihat pada table 6.2.


(69)

Tabel 6.2. Analistis Statistik Deskriptif Human Embedded Technology

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance

X1-14 131 2.00 5.00 4.3053 .72210 .521

X1-15 131 3.00 5.00 4.0611 .57854 .335

X1-16 131 2.00 5.00 3.9847 .61998 .384

X1-17 131 2.00 5.00 4.0153 .60745 .369

X1-18 131 2.00 5.00 4.0229 .79871 .638

X1-19 132 3.00 5.00 4.3939 .60225 .363

X1-20 132 3.00 5.00 4.0909 .61103 .373

X1-21 131 3.00 5.00 4.4122 .50945 .260

X1-22 132 2.00 5.00 4.3712 .63493 .403

X1-23 132 1.00 5.00 3.7500 .91113 .830

X1-24 132 2.00 5.00 4.3712 .59777 .357

X1-25 132 3.00 5.00 4.1667 .55488 .308

X1-26 132 2.00 5.00 4.2121 .64240 .413

X1-27 132 3.00 5.00 4.2197 .54303 .295

Dari hasil perhitungan statistik deskriptis dapat dilihat bahwa nilai rata-rata untuk masing-masing variabel manifes yang membentuk variabel laten Human Embedded Technology adalah tinggi. Dari nilai 1.00 - 5.00 nilai rata-rata keseluruhan adalah 4.170. Hal ini berarti bahwa penerapan karateristik teknologi Human Embedded Technology di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant adalah baik

Human Embedded Technology ini merupakan perwujudan dari tingkat penguasaan karyawan perusahaan terhadap kareteristik ternologi yang berwujud maya yang berupa kompetensi pengetahuan yang melekat (tacit knowledge) pada diri manusia.

Nilai rata-rata tertinggi (4.4122) dihasilkan oleh variabel manifes X1-21 yang mengukur tentang penguasaan pekerjaan yang seefisien mungkin. Nilai rata-rata tertinggi ini tercapai karena PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant menekankan pada kemampuan dari para karyawan untuk melakukan pekerjaan seefisien mungkin


(70)

sebagai salah satu sumber keunggulan bersaing. Kemampaun karyawan tersebut dapat diraih dengan menggunakan potensi yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan.

Nilai rata-rata terendah (3.7500) dihasilkan oleh variabel manifes X1-23 yang mengukur tentang penimbaan pengalaman dengan melakukan eksperimen / percobaan dengan hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Nilai terendah ini tercapai karena PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant dalam proses produksinya selalu menekankan bekerja sesuai dengan Work Instruction (WI), sehingga karyawan takut dan merasa enggan untuk melakukan eksperimen / percobaan dengan hal yang berhubungan dengan pekerjaan

Standar deviasi untuk variabel –variabel manifes yang membentuk variabel Human Embedded Technology bernilai sedang yaitu dibawah nilai dan mendekati nilai satu. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki pernyataan yang homogen tentang Human Embedded Technology ini.

Nilai standar deviasi tertinggi (0.91113) dihasilkan oleh variabel manifes X1-23 yang mengukur tentang penimbaan pengalaman dengan melakukan eksperimen / percobaan dengan hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun variabel manifes ini memiliki tingkat deviasi yang tinggi, namun karena latar belakang dan tingkat pendidikan yang hampir sama diantara para karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant mengakibatkan pemahaman tentang penyataan ini bersifat homogen.


(71)

Nilai standar deviasi terendah (0.50945) dihasilkan oleh manifes X1-21 yang mengukur tentang penguasaan pekerjaan yang seefisien mungkin. Standar prosedur operasi perusahaan mengikuti standar prosedur operasi yang ditetapkan, yang mengacu pada pencapaian tingkat kualitas produk yang tinggi. Karyawan dituntut untuk menjaga tingkat kualitas poduk yang tinggi.

Untuk data mengenai Analistis Statistik Deskriptif Document Embedded Technology dapat terlihat pada table 6.3.

Tabel 6.3. Analistis Statistik Deskriptif Document Embedded Technology

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance

X1-28 132 1.00 4.00 3.0833 .84746 .718

X1-29 132 1.00 4.00 3.2121 .79146 .626

X1-30 132 1.00 5.00 3.9015 .78009 .609

X1-31 132 1.00 5.00 3.4773 .77623 .603

X1-32 132 1.00 5.00 3.4697 .77597 .602

Dari hasil perhitungan statistik deskriptif dapat dilihat bahwa nilai rata-rata untuk variabel manifest yang membentuk variabel laten Document Embedded Technology adalah tinggi. Dari nilai 1.00 – 5. 00 nilai rata-rata keseluruhan adalah 3.429 Hal ini berarti penerapan karakterisktik Technologi Document Embedded Technology di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant cukup baik. Document Embedded Technology ini merupakan perwujudan dari tingkat penguasaan karyawan perusahaan terhadap karakteristik teknologi yang berwujud informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi.

Nilai rata-rata tertinggi (3.9015) dihasilkan oleh variabel manifes X1-30, yang mengukur tentang adanya hubungan keterkaitan yang jelas antara perusahaan


(72)

dengan karyawan perusahaan mempunyai sifat ketergantungan yang tinggi, karyawan merasa perusahaan adalah tempat mereka mencari nafkah sehingga harus mereka pelihara, demikian juga perusahaan menganggap bahwa karyawan itu adalah aset yang harus diperhatikan

Nilai rata-rata terendah (3.0833) dihasilkan oleh variabel manifest X1-28, yang mengukur tentang metode penyimpanan informasi perusahaan yang mudah untuk dikuasai. Nilai terendah ini tercapai karena PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant menggunakan metode penyimpanan informasi yang umum seperti yang banyak digunakan oleh perusahaan lain dan para karyawan masih belum merasakan manfaatnya. Sehingga tidak dibutuhkan keahlian yang khusus bagi karyawan untuk dapat menguasai metode penyimpanan informasi tersebut.

Standar deviasi untuk veriabel-veriabel manifest yang membentuk variabel Document Embedded Technology bernilai sedang yaitu dibawah nilai dan mendekati nilai satu. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki pernyataan yang homogen tentang Document Embedded Technology ini.

Nilai standar deviasi tertinggi (0.84746) dihasilkan oleh variabel manifes X1-28 yang mengukur tentang metode penyimpanan informasi perusahaan yang mudah untuk dikuasai. Nilai tinggi ini tercapai karena karakteristik responden yang sebahagian besar berpendidikan diatas diploma III, sehingga persepsi karyawan terhadap pernyataan ini cenderung tidak terlalu susah untuk menguasainya tapi


(73)

berbeda untuk tingkat pemahaman karyawan dibawah diploma III, sehingga jawaban terhadap pernyataan ini bervariasi.

Nilai standar deviasi terendah (0.77597) dihasilkan oleh variabel manifes X1-32 yang mengukur tentang cara berkomunikasi yang digunakan perusahaan mudah untuk dilakukan. Nilai rendah ini tercapai karena perusahaan selalu mengadakan pertemuan antara middle manajemen dan top management yang sifatnya mingguan, yang tujuannya untuk mengetahui permasalahan apa yang dihadapi dibawah.

Untuk data mengenai Analistis Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan dapat terlihat pada table 6.4.

Tabel 6.4. Analistis Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance

X2-1 132 1.00 5.00 3.6061 .81735 .668

X2-2 132 1.00 5.00 3.0833 .86529 .749

X2-3 132 2.00 5.00 3.4470 .84089 .707

X2-4 132 1.00 5.00 3.5379 .91972 .846

X2-5 132 1.00 5.00 3.5682 .83979 .705

X2-6 132 1.00 5.00 3.7424 1.00852 1.017

X2-7 132 1.00 5.00 3.3106 1.04941 1.101

X2-8 132 1.00 5.00 3.4091 1.09791 1.205

X2-9 132 1.00 5.00 3.1061 .95115 .905

X2-10 132 1.00 5.00 3.8485 .85145 .725

Dari hasil perhitungan statistik deskriptif dapat dilihat bahwa nilai rata-rata untuk variabel manifes yang membentuk variabel laten Gaya Kepemimpinan adalah tinggi. Dari nilai 1.00–5.00 rata-rata keseluruhan 3.466. Hal ini berarti Gaya kepemimpinan di PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant cukup baik. Gaya kepemimpinan ini mengacu pada peran dan tingkah laku dari pemimpin dalam


(74)

membantu bawahan mencapai tujuan mereka, menyediakan arahan/petunjuk yang diperlukan, serta memberikan bantuan bagi bawahan dalam memastikan tujuan mereka sesuai dengan tujuan keseluruhan group organisasi.

Nilai rata-rata tertinggi (3.8485) dihasilkan variabel manifes X2-10 gaya kepemimpinan Achievement Oriented yang mengukur keinginan atasan yang selalu menuntut kinerja yang tinggi dari bawahan. Nilai yang tinggi ini tercapai karena karyawan merasa terpacu untuk berusaha memperbaiki diri, mengingat manajement PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant selalu menekankan harus mengadakan perbaikan disegala lini.

Nilai rata-rata terendah (3.0833) dihasilkan oleh variabel manifes X2-2 gaya kepemimpinan Directive yang mengatur tentang atasan yang biasanya menentukan sendiri tentang bagaimana para bawahan menyelesaikan pekerjaannya. Nilai yang rendah ini tercapai karena para karyawan PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant diberikan kebebasan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan itu

Standar deviasi untuk variabel-variabel manifes yang membentuk variabel dari Gaya Kepemimpinan yang bernilai sedang yaitu mendekati nilai satu. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan memiliki pernyataan yang homogen tentang gaya kepemimpinan ini.

Nilai standar deviasi tertinggi (1.09791) dihasilkan oleh variabel manifes X2-8 yang mengukur tentang atasan yang sering meminta saran, usulan, dan gagasan dari bawahan. Nilai ini tercapai karena atasan yang meminta saran, usulan, dan


(1)

III.B

Kepuasan kerja karyawan

Nilai

STS

TS N S SS

No Pertanyaan

1 2 3

4

5

1

Pekerjaan saya telah memberikan kesempatan bagi

saya untuk menggunakan keahlian dan kemampuan

saya secara maksimal

2 Pekerjaan saya menawarkan berbagai macam

variasi tugas dan saya memiliki kesempatan untuk

melakukan tugas yang sesuai dengan kemampuan

saya sendiri

3

Sistem upah/gaji perusahaan adalah wajar dan adil

sesuai dengan tingkat keahlian dan standart upah

yang ada

4

Perusahaan memiliki kebijakan promosi yang jelas

5 Karyawan merasa nyaman dengan lingkungan

kerja dan membuat pekerjaan dapat diselesaikan

dengan baik

6 Perusahaan telah menyediakan peralatan

keselamatan kerja yang lengkap yeng menjamin

keselamatan, kesehatan dan keamanan di

lingkungan fisik pekerjaan

7

Rekan kerja saya memiliki sikap yang ramah dan

saya memiliki kemudahan untuk dapat membentuk

persahabatan yang erat dengan rekan kerja saya

8

Atasan saya memiliki sikap yang pengertian, suka

memberi pujian atas kinerja saya yang bagus

9

Pengetahuan teknis atasan saya lebih baik dari saya


(2)

STS

TS N S SS

No Pertanyaan

1 2 3

4

5

10 Atasan saya selalu berusaha untuk memperhatikan

pendapat dan keluhan saya

11 Apakah Anda merasa perlu untuk pindah dari

tempat pekerjaan anda saat ini

Menurut Anda, setelah pengisian kuesioner ini, pertanyaan/pernyataan yang

ada pada kuesioner ini

o

[

]

Sangat mudah dimengerti

o

[

]

Mudah

dimengerti

o

[

]

Netral

o

[

]

Susah

dimengerti

o

[

]

Sangat susah dimengerti

Saran Anda untuk kuesioner ini adalah

………

………

………

………

………

………

………

………

………


(3)

Descriptives

Descriptive Statistics

Untuk nilai X1 adalah sebagai berikut

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance X1-1 132 2.00 5.00 4.4924 .72571 .527

X1-2 132 1.00 5.00 4.3333 .71693 .514 X1-3 132 1.00 5.00 3.8939 1.02828 1.057 X1-4 132 3.00 5.00 4.5000 .61159 .374 X1-5 132 2.00 5.00 4.1894 .72188 .521 X1-6 132 1.00 5.00 3.8626 .99818 .996 X1-7 132 1.00 5.00 3.2727 1.09886 1.207 X1-8 132 1.00 5.00 3.3636 1.12754 1.271 X1-9 132 2.00 5.00 3.3788 1.08797 1.184 X1-10 131 3.00 5.00 4.3969 .55024 .303 X1-11 131 3.00 5.00 4.4427 .52857 2.79 X1-12 131 2.00 5.00 4.5878 .53881 2.90 X1-13 131 3.00 5.00 4.5115 .51689 .267 X1-14 131 2.00 5.00 4.3053 .72210 .521 X1-15 131 3.00 5.00 4.0611 .57854 .335 X1-16 131 2.00 5.00 3.9847 .61998 .384 X1-17 131 2.00 5.00 4.0153 .60745 .369 X1-18 131 2.00 5.00 4.0229 .79871 .638 X1-19 132 3.00 5.00 4.3939 .60225 .363 X1-20 132 3.00 5.00 4.0909 .61103 .373 X1-21 131 3.00 5.00 4.4122 .50945 .260 X1-22 132 2.00 5.00 4.3712 .63493 .403 X1-23 132 1.00 5.00 3.7500 .91113 .830 X1-24 132 2.00 5.00 4.3712 .59777 .357 X1-25 132 3.00 5.00 4.1667 .55488 .308 X1-26 132 2.00 5.00 4.2121 .64240 .413 X1-27 132 3.00 5.00 4.2197 .54303 .295 X1-28 132 1.00 4.00 3.0833 .84746 .718 X1-29 132 1.00 4.00 3.2121 .79146 .626 X1-30 132 1.00 5.00 3.9015 .78009 .609 X1-31 132 1.00 5.00 3.4773 .77623 .603 X1-32 132 1.00 5.00 3.4697 .77597 .602 Total X1 132 94.00 15.000 128.3939 10.98421 120.653


(4)

Descriptive Statistics

Untuk nilai X2 adalah sebagai berikut

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance X2-1 132 1.00 5.00 3.6061 .81735 .668

X2-2 132 1.00 5.00 3.0833 .86529 .749 X2-3 132 2.00 5.00 3.4470 .84089 .707 X2-4 132 1.00 5.00 3.5379 .91972 .846 X2-5 132 1.00 5.00 3.5682 .83979 .705 X2-6 132 1.00 5.00 3.7424 1.00852 1.017 X2-7 132 1.00 5.00 3.3106 1.04941 1.101 X2-8 132 1.00 5.00 3.4091 1.09791 1.205 X2-9 132 1.00 5.00 3.1061 .95115 .905 X2-10 132 1.00 5.00 3.8485 .85145 .725 Total X2 132 20.00 44.00 34.6591 5.31716 28.272


(5)

Descriptives

Descriptive Statistics

Untuk nilai X3 adalah sebagai berikut

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance X3-1 132 2.00 5.00 4.0909 .70391 .495

X3-2 132 1.00 5.00 3.0227 1.12206 1.259 X3-3 132 1.00 5.00 2.4394 1.02083 1.042 X3-4 132 1.00 5.00 3.1288 1.06581 1.136 X3-5 132 1.00 5.00 3.6439 .94208 .888 X3-6 132 1.00 5.00 2.7045 1.08943 1.187 X3-7 132 1.00 5.00 3.5303 .94457 .892 X3-8 131 1.00 5.00 2.9542 1.00661 1.013 X3-9 129 2.00 5.00 3.6899 .82725 .684 X3-10 131 1.00 5.00 3.6412 .77528 .601 X3-11 131 2.00 5.00 4.0153 .70148 .492 X3-12 131 2.00 5.00 3.4198 .84992 .722 X3-13 130 2.00 5.00 3.4615 .78901 .623 X3-14 131 2.00 5.00 3.7557 .90377 .817 X3-15 131 1.00 5.00 3.2748 .98491 .970 X3-16 131 1.00 5.00 3.6260 .97141 .944 X3-17 130 1.00 5.00 2.8615 1.21204 1.469 X3-18 131 1.00 5.00 3.0534 1.01764 1.036 Total X3 132 28.00 84.00 59.9242 9.19726 84.590


(6)

Descriptive Statistics

Untuk nilai X4 adalah sebagai berikut

N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton Variance X4-1 131 2.00 5.00 3.8244 .86363 .746

X4-2 131 2.00 5.00 3.6031 .90876 .826 X4-3 131 1.00 5.00 3.2443 .92063 .848 X4-4 130 1.00 5.00 2.5385 1.03545 1.072 X4-5 130 1.00 5.00 3.3231 .89974 .810 X4-6 131 1.00 5.00 4.1221 .75471 .570 X4-7 131 2.00 5.00 4.0763 .72979 .533 X4-8 131 1.00 4.00 2.8626 .80157 .643 X4-9 129 1.00 5.00 3.4574 .99222 .984 X4-10 131 1.00 5.00 3.0992 .83071 .690 X4-11 131 1.00 5.00 3.0305 .94412 .891 Total X4 132 .00 46.00 36.8030 6.12147 37.472 Valid N

(listwise)