Puisi Kontemporer Kerangka Pikir Yang menjadi kerangka pikiri dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

65 Adapun jadwal pelaksanaan perlakuan yang disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 2.4 Jadwal Pelaksanaan Perlakuan No Hari dan Tanggal Kelas Kegiatan Waktu 1 Jumat, 22 Maret 2013 VII-4 Tes Awal Pretest 12.45-14.10 2 Selasa, 26 Maret 2013 VII-7 Tes Awal Pretest 13.50-15.10 3 Jumat, 29 Maret 2013 VII-4 Perlakuan 1 12.45-14.10 4 Selasa, 02 April 2013 VII-7 Perlakuan 1 13.50-15.10 5 Selasa, 07 Mei 2013 VII-4 Perlakuan 2 13.50-15.10 6 Jumat, 10 Mei 2013 VII-7 Perlakuan 2 12.45-14.10 7 Selasa, 14 Mei 2013 VII-4 Tes Akhir Postest 13.50-15.10 8 Jumat, 17 Mei 2013 VII-7 Tes Akhir Postest 12.45-14.10

2.11.3 Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran untuk penelitian model pembelajaran tipe jigsaw II dengan langkah-langkah yang akan dilaksanakan sebagai berikut. 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan metode jigsaw II dalam proses belajar mengajar. Mengingatkan senantiasa percaya diri, kritis, kooperatif dalam model pembelajaran ini. Peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari konsep. 2 Guru mengelompokkan siswa menjadi enam kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran puisi berdasarkan masukan guru pendamping atau nara sumber. Setiap anggota kelompok diberi kode berupa angka. Yaitu, dari angka 1 sampai dengan anggka 6 sehingga terbentuk enam kelompok. 66 3 Langkah selanjutnya masing-masing kelompok memberi nama kelompok. Nama-nama kelompok yang dipilih yaitu menggunakan warna sebagai nama. Yaitu, kelompok merah, hijau, biru, orange, ungu, dan coklat dengan masing-masing angota yaitu anggota yang bernomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. 4 Di dalam kelompok, masing-masing anggota kelompok diberi tugas untuk menentukan pilihan kata sebanyak 5 kata. Kata-kata yang dipilih disarankan berupa kata-kata yang menurut mereka bahwa kata-kata tersebut menurut mereka indah, menarik, unik, atau apa saja argumen mereka sehingga mereka menyukai kata tersebut. Guru meyarankan kata- kata tersebut berkenaan tema puisi dalam kompetensi dasar yang diajarkan yaitu tentang keindahan alam. 5 Selanjutnya, setiap anggota kelompok dipecah berdasarkan nomor anggota masing-masing untuk membentuk kelompok baru berdasarkan nomor anggota yang sama. Dengan demikian terbentuk enam kelompok dengan anggota yang baru, yaitu kelompok yang beranggotaan nomor 1 semua, nomor 2 semua, nomor 3 semua, nomor 4 semua, nomor 5 semua, dan nomor 6 semua. 6 Di kelompok yang baru, guru menuntun siswa untuk menjadi ahli expert. Masing-masing kelompok mendapat pengetahuan atau menjadi ahli yang berbeda dengan kelompok lain. Kelompok 1 mendapat pengetahuan bagaimana memilih atau merangkai diksi, kelompok 2 tentang majas dan imajinasi, kelompok 3 tentang tipografi, kelompok 4 tentang tema dan kata konkret, kelompok 5 tentang nada dan rima, dan kelompok 6 tentang perasaan dan amanat. 67 7 Sebelum kembali ke kelompok awal kelompok warna, masing-masing anggota kelompok menulis kata-kata punya anggota kelompok baru kelompok angka. Sehingga masing-masing anggota terkumpul 30 kata dan kemudian kembali ke kolompok lama kelompok warna. 8 Sebelum memulai mengerjakan tugas kelompok menulis puisi, perwakilan masing-masing ahli. Masing-masing diwakili 1 anggota dengan nomor berbeda, yaitu 1 dari kelompok merah, 2 dari kelompok hijau, 3 dari kelompok biru, 4 dari kelompok orange, 5 dari kelompok ungu, dan 6 dari kelompok coklat untuk maju di depan kelas menjelaskan tentang unsur- unsur puisi yang telah meraka dapat di kelompok baru kelompok angka. 9 Setelah itu, mereka kembali ke kelompok asal dan bersama anggota kelompokm lain mencipta puisi dengan tema pemandangaan alam dengan cara berdiskusi merangkai puisi berdasarkan perolehan dari kelompok baru masing-masing memperoleh 30 kata x 6 anggota = 180 kata terkumpul. Kata-kata tersebut mereka diskusikan berdasarkan masukan masing- masing ahli expert. 10 Setelah diskusi mencipta puisi selesai, perwakilan kelompok tampil ke depan kelas untuk membacakan puisi hasil karya kelompok dan guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam menulis atau mencipta puisi. 11 Guru memberikan tes tulis untuk dikerjakan oleh siswa yang memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Pada tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama tes individu. 68

2.12 Kerangka Pikir Yang menjadi kerangka pikiri dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1 Kemampuan menulis puisi kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan model kooperatif tipe jigsaw II. 2 Kemampuan menulis puisi dengan metode konvensional ekspositori pada kelas kontrol kurang efektif. 3 Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II diasumsikan sangat efektif dalam pembelajaran menulis puisi. 4 Diasumsikan ada perbedaan peningkatan keefektifan antara model pembelajaran tipe jigsaw II dengan model ekspositori.

2.13 Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dengan metode pembelajaran ekspositori dengan kelas eksperimen diberi perlakuan model kooperatif tipe jigsaw II dalam menulis puisi. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1 Kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis puisi sesudah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II mengalami peningkatan. 2 Kemampuan siswa kelas kontrol dengan model konvensional ekspositori dalam menulis mengalami peningkatan. 3 Model pembelajaran kooperatif jigsaw II sangat efektif dalam pembelajaran menulis puisi. 4 Ada perbedaan peningkatan keefektifan antara model pembelajaran tipe jigsaw II dengan model ekspositori. 69 Gambar 2.1 Simulasi Skenario Pembelajaran Kelompok AwalLama Kelompok Baru Kelompok Merah Kelompok Hijau Kelompok Biru Kelompok orange Kelompok Ungu Kelompok Cokelat 2 3 5 1 1 1 1 1 4 1 2 2 2 2 2 5 3 2 1 4 3 3 3 3 3 5 3 2 4 1 4 4 4 4 4 5 3 2 4 1 5 5 3 2 5 5 5 5 4 1 6 6 6 6 6 2 6 6 6 6 6 1 3 5 4 6 6 5 4 3 1 2 2 2 3 3 5 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 6 5 4 3 2 1 70

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Peneitian

Setiyadi 2006: 125 menjelaskan bahwa desain penelitian merupakan rencana atau langkah-langkah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Penelitian ini ialah eksperimen murni true-experiment dengan desain control group pretest-post test design. Pemberian tes awal dilakukan setelah diadakan uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui kemapuan awal yang sama atau tidak dan homogen atau tidak antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel penelitian merupakan kelas eksperimen kelas yang pembelajarannya diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dan kelas kontrol kelas diberi perlakuan metode konvensional dengan pengolahan datanya dilakukan secara kuantitatif. Metode konvensional yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode ekspositori. Berdasarkan hal tersebut, desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah true- eksperimental dengan pola control group pre-test-post-test. Dalam penelitian jenis ini peneliti mencoba memenuhi kriteria eksperimen dengan mangadakan tes awal dan tes akhir untuk mengukur perolehan dari perlakuan uji dan membandingkan perolehan peningkatan dengan penelitian kelompok kontrol. 71 Secara umum pola eksperimen dalam penelitian ini dinyatakan dalam 0 observasi dan X perlakuan. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 4 kali yaitu sebelum eksprerimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen 0 1 dan 0 3 disebut pre-test, dan 0 2 dan 0 4 disebut post-test. Perbedaan antara 0 1 dan 0 2 yakni 0 2 - 0 1 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Postest Eksperimen E O 1 X O 2 Kontrol K O 3 X O 4 Keterangan: O 1 : tes awal pre- test O 2 : tes akhir post- test X : perlakuan Arikunto, 2006:125 Dalam desain ini, dua kelompok dipilih secara random. Selanjutnya, dua kelompok tersebut diberi tes awal pre-test untuk mengetahui keadaan awal perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tes awal pre-test yang baik jika nilai di kelas eksperimen tidak berbeda signifikan. Selanjutnya, kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dalam pembelajaran menulis puisi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

KEBIASAAN MENULIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RUMBIA LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 13 17

PEMBELAJARAN MEMBACA TABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 111

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII MTs. NEGERI MODEL TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

0 14 87

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VII SMP XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 43

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU BARAT KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 47

PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI: Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 30