Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

11 sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi sebagaimana disebutkan oleh Trianto 2009: 9--10. Berlakunya kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi yang menjadi roh bagi berlakunya kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan khususnya di lembaga pendidikan formal, menuntut perubahan paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru teaching centered beralih berpusat pada murid student centered; metodologi yang semula didominasi ekspositori berganti ke partisipatori; dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Oleh karena itu, perubahan tersebut harus diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran sekolah di dalam kelas ataupun di luar kelas Trianto, 2009: 9--10 . Satu inovasi perubahan paradikma pembelajaran tersebut adalah ditemukan dan diterapkannya model pembelajaran. Inovasi pembelajaran dirancang untuk membantu peserta didik memahami teorikonsep-konsep pengatahuan melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Oleh karena dalam model pembelajaran ini hasil akhirnya adalah assessment penilaian yang bersifat komprehensif, baik dari segi proses maupun produk pada semua aspek pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 2.2 Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah: 1 rasional teoretik logis yang disusun oleh pencipta atau pengembangnya; 2 landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan 12 4 lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai Kasdi dan Nur dalam Trianto, 2009: 23. Model pembelajaran adalah perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran, termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai Joyce, dalam Trianto, 2009:22. Untuk melihat aspek kelayakan validitas suatu model pembelajaran, Khabibah dalam Trianto 2009: 25 mengatakan bahwa untuk melihat tingkat kelayakan suatu model pembelajaran untuk aspek validitas dibutuhkan ahli dan praktisi untuk memvalidasi suatu model pembelajaran yang dikembangkan; sedangkan untuk aspek kepraktisan dan efektivitas diperlukan suatu perangkat pembelajaran untuk melaksanakan model pembelajaran yang dikembangkan. Dengan demikian, untuk melihat dua aspek ini perlu dikembangkan suatu perangkat pembelajaran untuk suatu topik tertentu yang sesuai dengan model pembelajaran yang dikembangkan. Selain itu, dikembangkan pula instrumen penelitian yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Arends dalam Trianto 2009:25 menyeleksi enam model pengajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu: presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Arends dan pakar model pembelajaran yang lain berpendapat, bahwa tidak ada satu model pembelajaran yang paling baik di antara yang lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila telah diujicobakan untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu. Oleh 13 sebab itu, peneliti mencoba menerapkan model kooperatif tipe jigsaw II dalam pembelajaran menulis puisi.

2.3 Pembelajaran Kooperatif

2.3.1 Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil yaitu antara empat sampai dengan enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda heterogen. Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan award, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan Sanjaya, 2011:308. Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-maslah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif Trianto, 2010:56. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 —6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal bersama dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Agar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

KEBIASAAN MENULIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RUMBIA LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 13 17

PEMBELAJARAN MEMBACA TABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 111

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII MTs. NEGERI MODEL TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

0 14 87

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VII SMP XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 43

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU BARAT KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 47

PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI: Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 30