Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

14 1. 2. Siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi. 3. Siswa berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama. 4. Siswa diberikan suatu evaluasi atau penghargaan. 5. Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Tidak semua kerja kelompok termasuk model pembelajaran kooperatif. David Johnson dalam Lie 2008: 31 mengemukakan ada lima unsur yang membedakan metode pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran kelompok biasa, yaitu 1 saling ketergantungan positif, 2 tanggung jawab perseorangan, 3 tatap muka, 4 komunikasi antar anggota, dan 5 evaluasi proses kelompok. Selanjutnya menurut Slavin, Eggen, Kauchak dalam Trianto 2009: 58 yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok starategi pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem belajar kelompok yang terstruktur dengan memberikan beberapa tugas atau pertanyaan- pertanyaan untuk dikerjakan secara bersama.

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan 1993. Nurhadi 2004: 119 menyatakan bahwa NHT merupakan metode 15 struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Selanjutnya Lie 2008: 59 menyatakan teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk mening- katkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Hal ini sejalan dengan Trianto 2009: 82 yang mengemukakan bahwa tujuan NHT untuk mendorong siswa meningkatkan semangat kerjasama dalam kelompok serta memberikan kesempatan kepada para siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mendis- kusikan jawaban yang paling tepat. Menurut Chris Holland http:www.eazhull.org.uknclNumbered Heads.html NHT merupakan tipe pembelajaran yang bertujuan antara lain: untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah dan berbagi informasi, berkomunikasi, mengembangkan pemikiran, mengulang materi dan mengecek pengetahuan sebelumnya. Berdasarkan pendapat tersebut, dengan pembelajaran tipe NHT banyak kemampuan siswa yang dilatihkan, siswa dilatih untuk dapat mengelola informasi yang diperoleh, mengembangkan pemikiran, mengko- munikasikan berbagi pemikiran, serta kemampuan dalam merangkum ide yang lain. Supaya pembelajaran dengan tipe NHT sesuai dengan tujuan yang diharapkan, perlu ada langkah-langkah yang tepat dalam melaksanakannya. Tahapan-tahapan pelaksanaan NHT Trianto, 2009: 82 diungkapkan sebagai berikut. 1. Penomoran Numbering 16 Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang berang- gotakan 3 hingga 5 orang dan memberikan mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda. 2. Pengajuan Pertanyaan Questioning Guru mengajukan pertanyaantugas kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. 3. Berpikir Bersama Heads Together Para siswa berpikir bersamaberdiskusi untuk mendapatkan jawaban yang benar dan memastikan bahwa tiap anggota kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawaban tersebut. 4. Pemberian Jawaban Answering Guru memanggil salah satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok yang memiliki nomor yang dipanggil mengangkat tangan dan melaporkan hasil kerja sama mereka. Siswa yang lain menanggapi apa yang disampaikan temannya, kemudian bersama-sama dengan guru menyimpulkan apa yang telah disampaikan. Pemberian nomor pada metode NHT akan membuat aktivitas siswa lebih terstruktur baik dalam diskusi maupun saat mengungkapkan hasil diskusi, sehingga untuk mewakili presentasi di depan kelas guru hanya memanggil nomor- nomor tersebut. Salah satu nomor yang dipanggil untuk mewakili kelompoknya memberikan jawaban secara bergantian, tetapi siswa yang akan mewakili kelompoknya tidak diberitahukan terlebih dahulu. Giliran dalam mewakili kelompok untuk mempresentasikanmemberikan jawaban hasil diskusi kelompoknya dilakukan untuk memastikan keterlibatan seluruh siswa. 17 Berdasarkan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT melalui tahapannya siswa diajak untuk bekerjasama dalam kelompoknya, saling bertukar pikiran, mengemukakan pendapat, dan saling mengemban tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa seluruh anggota kelompoknya harus memiliki kemampuan menguasai seluruh jawaban dari semua pertanyaan yang diajukan, sehingga dalam proses pembelajaran yang aktif melakukan aktivitas adalah siswa. Adapun keunggulan pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut Chris Holland http:www.eazhull.org.uk nclNumbered Heads.html : 1. Melibatkan seluruh siswa dalam usaha menyelesaikan tugas. 2. Meningkatkan tanggung jawab individu. 3. Meningkatkan pembelajaran kelompok sehingga setiap anggota terlatih. 4. Meningkatkan semangat dan kepuasan kelompok.

4. Aktivitas Bertanya

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI AKTIVITAS BERTANYA DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Bukit Kemuing Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pekalongan Kab. Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 39

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Trimurjo Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 34

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 11 59

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 62

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58