17 Berdasarkan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT melalui
tahapannya siswa diajak untuk bekerjasama dalam kelompoknya, saling bertukar pikiran, mengemukakan pendapat, dan saling mengemban tanggung jawab untuk
meyakinkan bahwa seluruh anggota kelompoknya harus memiliki kemampuan menguasai seluruh jawaban dari semua pertanyaan yang diajukan, sehingga dalam
proses pembelajaran yang aktif melakukan aktivitas adalah siswa. Adapun keunggulan pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut Chris Holland
http:www.eazhull.org.uk nclNumbered Heads.html : 1. Melibatkan seluruh siswa dalam usaha menyelesaikan tugas.
2. Meningkatkan tanggung jawab individu. 3. Meningkatkan pembelajaran kelompok sehingga setiap anggota terlatih.
4. Meningkatkan semangat dan kepuasan kelompok.
4. Aktivitas Bertanya
Salah satu kunci keberhasilan belajar yang dilakukan oleh siswa adalah aktivitas. Aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu unsur paling penting
dalam menentukan efektif atau tidaknya suatu pembelajaran. Menurut teori
kognitif dalam Dimyati 2006: 44, Belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya
saja tanpa mengadakan transformasi. Anak mampu untuk mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya.
Sardiman 2005: 93 mengungkapkan bahwa
18 Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah
laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting
di dalam interaksi belajar mengajar.
Sejalan dengan pendapat di atas, Slameto 2003: 36 mengatakan bahwa dalam pembelajaran guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun
berbuat. Penerimaan pelajaran dengan aktivitas akan membuat siswa berpikir dan kemudian mengeluarkan kembali dalam bentuk berbeda.
Karena itu dalam pembelajaran guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan
aktivitas pembelajaran. Siswa yang melakukan aktivitas belajar sendiri lebih
mudah mengerti tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Banyak jenis-jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa pada poses belajar
mengajar. Paul B. Diedrich dalam Sardiman 2005: 101 membuat suatu daftar kegiatan siswa yang digolongkan sebagai berikut :
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan, diskusi,musik, pidato.
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,
Menurut pendapat Paul B. Diedrich di atas, salah satu aktivitas yang umumnya dilakukan siswa adalah bertanya. Bertanya dapat dilakukan: antara siswa dengan
siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru, antar siswa dengan
19 orang lain yang berada di kelas atau sebagainya. Aktivitas bertanya juga
ditemukan ketika siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok ketika menemukan kesulitan, ketika mengamati dan sebagainya.
Guru dapat menggunakan teknik bertanya dengan cara merangsang siswa agar mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Hal ini sejalan dengan Presles dkk, 1990 dalam Trianto 2009: 20 Salah satu strategi yang membantu siswa belajar dari
teks tertulis dan sumber-sumber informasi yang lain adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, sehingga siswa harus berhenti dari waktu ke waktu untuk
menilai pemahaman mereka sendiri tehadap teks atau apa yang diucapkan gurunya.
Menurut Siswoyo http:wordpress.com. dalam kegiatan pembelajaran, bagi siswa kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yaitu menggali informasi, mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan pada aspek yang belum diketahuinya. Hampir pada
semua kegiatan belajar, bertanya dapat diterapkan. Pada kegiatan pembelajaran di kelas, bertanya dapat diterapkan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa
lain dan antara siswa dengan orang lain yang didatangkan ke dalam kelas. Aktivitas bertanya dapat ditemukan pada kegiatan diskusi, kerja kelompok, ketika
menemui kesulitan, ketika mengamati. Kegiatan-kegiatan tersebut akan menum- buhkan dorongan untuk bertanya.
Menurut Nurhadi 2004, dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk:
1. Menggali informasi 3. Memecahkan persoalan yang dihadapi
5. Mengetahui sejauh mana keingintahuanan siswa
20 6. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
7. Menfokuskan perhatian siswa pada sessuatu yang dikehandaki guru 8. Untuk membangkitkan labih banyak lagi pertanyaan dari siswa
9. Untuk menyega
5. Pemahaman Konsep Matematis