11 Efektivitas pembelajaran akan tercapai apabila siswa berperan aktif dalam ke-
giatan pembelajaran. Siswa tidak hanya aktif mendengarkan penjelasan dari guru, namun siswa mengonstruksi ide-ide mereka secara individual maupun berkelom-
pok. Dalam kegiatan tersebut, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan
motivator. Hal ini sejalan dengan Yusuf Hadi Miarso dalam Uno 2011: 173 yang memandang bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa student centered melalui penggunaan prosedur yang tepat.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa
dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dalam pembelajaran matematika mencakup tujuan kognitif dan afektif. Tujuan kognitif berupa
kemampuan siswa dalam menguasai konsep matematika yang dapat dilihat dari nilai hasil tes yang diberikan, sedangkan aspek afektif dilihat dari sikap dan
aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.
2. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang dilakukan oleh guru seperti metode ceramah, tanya jawab dan latihan soal Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2002: 592. Pembelajaran konvensional yang dimaksud secara umum adalah pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru yaitu
memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. Sebagaimana dikatakan oleh Wallace http:sunartombs.wordpress.com200903
02 pembelajaran-konvensional-banyak-dikritik-namun-disukai tentang pende-
12 katan konservatif, pendekatan konvensional memandang bahwa proses pem-
belajaran yang dilakukan sebagai mana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya.
Adapun Menurut Mursell Nasution http:putuwidyanto.wordpress.com2011 0114pembelajaran-konvensional, pembelajaran konvensional merupakan pem-
belajaran yang bahan pelajaran dibagikan dan peserta didik ditugaskan untuk mempelajari yang kemudian pendidik menyampaikan kembali di kelas, hal ini
membuat peserta didik belajar dengan cara yang sangat tidak efisien. Peserta didik tidak sanggup membaca dengan suatu tujuan khas, tidak sanggup
menggunakan teknik matematis, dan tidak sanggup menyusun fakta dan meng- ambil kesimpulan.
Institute of Computer Technology http:sunartombs.wordpress.com20090302 pembelajaran-konvensional-banyak-dikritik-namun-paling-disukai menjelaskan
bahwa pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru adalah perilaku pembelajaran yang paling umum yang diterapkan di sekolah-sekolah di seluruh
dunia. Pembelajaran model ini dipandang efektif, terutama untuk berbagai informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain, menyampaikan informasi
dengan cepat, membangkitkan minat akan informasi, mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan. Namun demikian, pembelajaran ter-
sebut mempunyai beberapa kelemahan yaitu tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan dan hanya memperhatikan penjelasan guru,
sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari, pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang
13 kritis, dan mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat
pribadi. Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
pembelajaran konvensional adalah suatu kegiatan pembelajaran yang selama ini kebanyakan dilakukan oleh guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan
soal kemudian pemberian tugas.
2. Pembelajaran Kooperatif