9 peserta didik dalam interaksinya dengan lingkungan belajar, baik dengan guru,
buku pelajaran, atau media belajar lainnya dalam suasana edukatif sehingga tujuan pembelajaran dapat terlaksana.
Sehingga dapat disimpulkan efektivitas pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar pada peserta didik dalam interaksinya dengan lingkungan belajar, baik
dengan guru, buku pelajaran, atau media belajar lainnya dalam suasana edukatif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam penelitian ini efektivitas pembelajaran adalah ketepatgunaan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan dimana indikator efektivitas dalam
penelitian ini dipenuhi, antara lain rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Mind Mapping lebih baik
daripada rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional dan persentase ketuntasan belajar
siswa yakni siswa yang tuntas belajar pada kelas eksperimen minimal 60.
2. Mind Map
Definisi dari Mind Map yang dikutip dari buku The Mind Map Book, Buzan 1993 adalah:
A Mind Map is powerful graphic technique which provides a universal key to unlock the potential of the brain. It harnesses the full range of cortical
skills word, image, number, logic, rhythm, colour, and special awareness
in a single, uniquely powerfull manner. In so doing, it give you a freedom to Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Mind Map merupakan suatu teknik
grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh keterampilan yang terdapat
10 pada bagian neo-korteks dari otak atau yang disebut otak kiri dan otak kanan.
Menurut Gunawan 2003: 185 Born to be
Genius mengungkapkan teknik Mind Map didasari hasil riset bahwa cara otak
mengolah informasi dan menyimpan informasi tidaklah secara linier, setahap demi setahap, tetapi otak menyimpan informasi secara acak dan menyimpannya
dalam bentuk gambar, dan bukan dalam bentuk huruf atau tulisan. DePorter
2000: 225 menyatakan bahwa Mind Map menirukan proses berpikir, yakni memungkinkan proses belajar berpindah-pindah topik dan
rekaman informasi yang berupa simbol, gambar, arti emosional, dan dengan warna, persis seperti cara
otak memprosesnya. Hal tersebut ditegaskan pula oleh MacGregor 2006: 47 yang menyatakan bahwa:
ikiran itu pada mulanya tidak berpikir secara kronologis maupun secara analitis, kitalah yang melatihnya untuk berpikir seperti itu. Pikiran sebenar-
nya datang dari segala arah. Tidak ada sesuatu yang beraturan, kitalah yang membuatnya teratur. Mind Map membantu kita melakukan hal ini dengan
mencatat pikiran-pikiran ini dalam susunan yang tidak beraturan. Mind Map adalah metode untuk membuat catatan untuk bepikir. Digunakan pula untuk
memecahkan masalah, untuk mengingat dan melakukan sesuatu pada saat kita sedang berpikir, sewaktu pikiran memasuki otak kita.
Karakteristik Mind Map diungkapkan oleh Buzan 2007: 6 sebagai berikut. Mind Map membuat kita tetap fokus pada ide utama dan semua ide
tambahan lainnya. Mind Map membantu dalam menggunakan kedua belah otak sehingga kita ingin terus-terusan belajar. Mind Map adalah cara mudah
menggali informasi dari dalam dan dari luar otak, cara untuk belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh, cara membuat catatan yang tidak membosan-
kan, cara terbaik untuk mendapatkan ide baru, dan merencanakan proyek.
Berdasarkan pemaparan Waruwu 2010 mengenai kegunaan Mind Map sebagai berikut:
Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas. 2. Memungkinkan dalam perencanaan rute atau membuat pilihan-pilihan
dan mengetahui ke arah mana langkah selanjutnya dan di mana berada.
11 3. Mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat.
4. Mendorong pemecahan masalah dengan jalan-jalan terobosan kreatif yang baru.
5. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. Sedangkan cara membuat Mind Map dalam Buzan 2007: 10 adalah sebagai
berikut: Pergunakan selembar kertas kosong tanpa garis dan beberapa pena
warna. Pastikan kertas tersebut miring landscape. 2. Buatlah sebuah gambar yang merangkum subjek utamamu di tengah-
tengah kertas. Gambar itu melambangkan topik utamamu. 3. Buatlah beberapa garis tebal berlekuk-lekuk yang menyambung dari
gambar di tengah kertas, masing-masing untuk setiap ide utama yang ada mengenai subjekmu. Cabang-cabang utama tersebut melambang-
kan sub-topik utamamu. 4. Berilah nama pada setiap ide di atas dan, bila kamu mau, buatlah
gambar-gambar kecil mengenai masing-masing ide tersebut hal ini
menggunakan kedua sisi otak. Setiap kata dalam Mind Map akan
digarisbawahi. Hal ini karena kata-kata merupakan kata-kata kunci,
dan pemberian garis bawah, seperti pada catatan biasa, menunjukkan tingkat kepentingannya.
5. Dari setiap ide yang ada, kamu bisa menarik garis penghubung lainnya, yang menyebar seperti cabang-cabang pohon. Tambahkan buah pikiran-
mu ke setiap ide tadi. Cabang-cabang tambahan ini melambangkan detail-detail yang ada.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Mind Map adalah metode belajar yang efektif dan bermanfaat untuk melatih sisi kreatif dan sisi analitis dari
otak, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa aktif menggali ilmu dari materi yang dipelajari. Untuk membuat Mind Map sangatlah sederhana,
karena yang diperlukan adalah kertas, beberapa pena berwarna, dan otak kemampuan menganalisis dan kreativitas.
3. Metode Mind Mapping