Metode Mind Mapping Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran

11 3. Mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat. 4. Mendorong pemecahan masalah dengan jalan-jalan terobosan kreatif yang baru. 5. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. Sedangkan cara membuat Mind Map dalam Buzan 2007: 10 adalah sebagai berikut: Pergunakan selembar kertas kosong tanpa garis dan beberapa pena warna. Pastikan kertas tersebut miring landscape. 2. Buatlah sebuah gambar yang merangkum subjek utamamu di tengah- tengah kertas. Gambar itu melambangkan topik utamamu. 3. Buatlah beberapa garis tebal berlekuk-lekuk yang menyambung dari gambar di tengah kertas, masing-masing untuk setiap ide utama yang ada mengenai subjekmu. Cabang-cabang utama tersebut melambang- kan sub-topik utamamu. 4. Berilah nama pada setiap ide di atas dan, bila kamu mau, buatlah gambar-gambar kecil mengenai masing-masing ide tersebut hal ini menggunakan kedua sisi otak. Setiap kata dalam Mind Map akan digarisbawahi. Hal ini karena kata-kata merupakan kata-kata kunci, dan pemberian garis bawah, seperti pada catatan biasa, menunjukkan tingkat kepentingannya. 5. Dari setiap ide yang ada, kamu bisa menarik garis penghubung lainnya, yang menyebar seperti cabang-cabang pohon. Tambahkan buah pikiran- mu ke setiap ide tadi. Cabang-cabang tambahan ini melambangkan detail-detail yang ada. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Mind Map adalah metode belajar yang efektif dan bermanfaat untuk melatih sisi kreatif dan sisi analitis dari otak, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa aktif menggali ilmu dari materi yang dipelajari. Untuk membuat Mind Map sangatlah sederhana, karena yang diperlukan adalah kertas, beberapa pena berwarna, dan otak kemampuan menganalisis dan kreativitas.

3. Metode Mind Mapping

Pengertian metode dalam pembelajaran diungkapkan Asril 2010: 4 sebagai beri- kut. alam proses interaksi edukatif kedudukan metode mengajar sangat penting, karena pengertian metode tidaklah hanya sekedar suatu cara, akan tetapi 12 merupakan teknik di dalam proses penyampaian materi pengajaran. Di dalam istilah metode mengajar, terkandung dua pengertian yang bila disatukan akan menjadi suatu pengertian kegiatan yang menunjang pencapaian tujuan-tujuan pengajaran. Bila dirinci antara metode dan mengajar, terdapat suatu hubung- an kuat yang tidak dapat dipisahkan. Metode berarti cara atau teknik-teknik tertentu yang dianggap baik efisien dan efektif, sedangkan mengajar berarti merangkaikan kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pengajar untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan pada peserta didik transfer of knowledge. Metode mengajar berfungsi pula sebagai alat yang tetap untuk menambah partisipasi peserta didik dan menanamkan kepemimpinan dengan usaha menciptakan situasi mengajar dan belajar yang tepat dan berguna. Pemaparan mengenai metode juga diungkapkan oleh Djamarah dan Zain 1995: 46. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kedudukan metode dalam belajar mengajar antara lain metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, metode sebagai strategi pengajaran, dan metode sebagai alat untuk mencapai tujuan. Menurut pendapat Roestiyah dalam Dja- marah dan Zain, 1995: 74 metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran. Hal serupa dinya- takan oleh Simanjuntak 1992: 80 bahwa metode mengajar yang diterapkan dalam suatu pengajaran dikatakan efektif bila menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai, bila makin tinggi ke- kuatannya untuk menghasilkan sesuatu makin efektif metode tersebut. Secara umum dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dengan memanfaatkan teknik-teknik belajar untuk menyam- paikan materi yang diberikan pada siswa. Hendaknya dalam memilih suatu meto- de guru mempertimbangkan apakah metode tersebut efektif digunakan atau tidak. Keefektivitasan suatu metode dapat dilihat dari pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 13 Aplikasi Mind Mapping dalam pembelajaran dapat diterapkan dalam suatu metode belajar yang disebut dengan metode Mind Mapping. Metode ini dapat dijadikan alternatif untuk membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Menurut Ausubel dalam Hudojo 2002:10 menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode Mind Mapping adalah pembelajaran yang membantu siswa dalam proses pembelajaran dalam menyerap ilmu baru karena siswa diajak meringkas materi pelajaran secara kreatif dan menarik sehingga lebih mudah dipahami siswa. Menurut Tapantoko 2011: 32 pembelajaran dengan metode Mind Mapping adalah metode yang dirancang oleh guru untuk membantu siswa proses belajar, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima oleh siswa pada saat pembelajaran, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang penting dari materi pelajaran ke dalam bentuk peta atau grafik sehingga siswa lebih mudah memahaminya. Berdasarkan Buzan dalam Yoga, 2007 proses pembelajaran metode Mind Mapping terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut: a. Overview: Tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. b. Preview: tinjauan awal merupakan lanjutan dari overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari silabus. Dengan demikian diharapkan siswa telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana langkah preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke tahap inview. c. Inview: tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran dimana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci, dan mendalam. Selama inview ini siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep, atau rumus penting, beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan. 14 d. Review: tinjauan ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari ulang seluruh bahan yang diajarkan. Review dapat juga dilakukan pada saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Menurut Pandley dalam Tapantoko 2011: 30 pengembangan metode Mind Mapping dalam pembelajaran terangkum sebagai berikut. Guru menyampaikan materi dan tujuan pelajaran. 2. Siswa mempelajari konsep tentang materi yang dipelajari dengan bimbingan guru. 3. Setelah siswa memahami konsep yang diajarkan, siswa dikelompokkan dan siswa dihimbau untuk membuat Mind Mapping mengenai materi yang dipelajari. 4. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil Mind Mapping yang dibuat, hal ini untuk mengevaluasi pemahaman konsep siswa terhadap materi yang dipelajari. 5. Dari hasil presentasi siswa, guru membimbing siswa menuju pada suatu kesimpulan. 6. Guru memberi soal latihan tentang materi yang dipelajari secara individu. 7. Pada akhir pembelajaran, guru memberi tes untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan siswa. Berdarkan hasil penelitian dari beberapa sekolah yang menggunakan metode Mind Mapping, Yoga 2007 menambahkan beberapa catatan sebagai berikut: Metode Mind Mapping dapat menjadi suatu alternatif di samping metode konvensional yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran karena membantu mengorganisir informasi dengan baik serta hanya menyajikan informasi dan konsep yang pentinginti saja. b. Metode Mind Mapping dapat meningkatkan tingkat partisipasi siswa dalam belajar karena suasana belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena bahan pelajaran dapat diringkas ke dalam bentuk yang menarik serta mudah untuk dipahami dan diingat. c. Metode Mind Mapping dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran secara lebih efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil akademis siswa. d. Metode Mind Mapping dapat meringankan tugas siswa dan guru dalam menyelesaikan seluruh materi pelajaran dalam waktu yang lebih singkat namun tidak mempengaruhi kualitasnya. 15 Dari beberapa tinjauan pustaka yang berkaitan dengan metode Mind Mapping dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya, metode Mind Mapping adalah metode pembelajaran yang membantu siswa dalam menggali inti-inti yang penting dari materi pelajaran dengan membuat ringkasan materi menjadi bentuk yang sederhana dan menarik. Metode Mind Mapping dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena teknik belajar dengan Mind Mapping merangsang siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah dalam metode Mind Mapping terdiri dari overview tinjauan menyeluruh dimana guru mempersiapkan siswa untuk siap belajar, preview tinjauan awal siswa siap belajar bersama teman dalam kelompok, inview tinjauan mendalam siswa mengelaborasi dan mengeksplorasi materi yang dipelajari dengan memanfaatkan lingkungan belajar, dan review tinjauan ulang siswa menkonfirmasi ilmu yang diperoleh melalui Mind Mapping yang mereka buat sehingga membantu siswa dalam memahami materi dalam proses pembelajaran.

4. Pembelajaran Konvensional

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 6 61

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39