Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

21

B. Kerangka Pikir

Permasalahan yang sering ditemukan dalam pembelajaran matematika adalah rendahnya pemahaman konsep siswa karena guru masih menggunakan para- digma pembelajaran lama artinya komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke peserta didik, guru lebih mendominasi pembelajaran, pembelajaran cenderung monoton, mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan tersiksa. Ditambah lagi konsep matematika yang abstrak menjadi penyebab sulitnya memahami pelajaran matematika. Pemahaman konsep matematika yang rendah mengakibatkan rendahnya kemampuan matema- tika siswa. Hal ini perlu ditanggapi secara serius agar mutu pendidikan ma- tematika secara keseluruhan dapat ditingkatkan. Dalam pembelajaran matematika, guru hendaknya cerdik memilih variasi pen- dekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai. Hal tersebut dimaksudkan agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam suatu proses pembelajaran dikatakan efektif bila menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai, bila makin tinggi kekuatannya dalam mencapai tujuan makin efektif metode tersebut. Pembelajaran dengan metode Mind Mapping mengajak keterlibatan siswa untuk berpikir komprehensif, kreatif, dan meningkatkan tingkat partisipasi siswa dalam belajar. Di samping itu, penerapan metode ini dapat membuat suasana belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena bahan pelajaran dapat diringkas 22 ke dalam bentuk yang menarik serta mudah untuk dipahami dan diingat. Langkah-langkah metode Mind Mapping terdiri dari overview tinjauan menye- luruh, preview tinjauan awal, inview tinjauan mendalam, dan review tinjauan ulang yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran metode Mind Mapping mengajak siswa untuk aktif karena guru bersifat sebagai fasilitator artinya peran guru membimbing, memotivasi, dan mengarahkan. Langkah awal yakni overview atau tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gam- baran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Dalam overview siswa diajak untuk mempelajari konsep suatu materi pelajaran dan dimaksudkan agar siswa siap mempelajari materi yang akan diajarkan. Preview adalah tinjauan awal merupakan lanjutan dari overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari silabus mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Diawali dengan guru mengelom- pokkan siswa ke dalam beberapa kelompok, hal ini dimaksudkan agar melalui interaksi dalam kelompok dapat merangsang kreativitas atau ide sehingga terjalin kerja sama yang memperkaya pengetahuan yang diperoleh siswa. Inview adalah tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran dimana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci, dan mendalam. Langkah ketiga ini mengajak siswa yang berada dalam kelompok mempelajari dan memahami konsep tentang materi pelajaran yang dipelajari melalui media lembar kerja dengan bimbingan guru. Selama inview ini siswa 23 diharapkan dapat memperoleh informasi, konsep, atau rumus penting, beserta gambar, grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan. Siswa aktif mengeksplorasi dan mengelaborasi materi yang sedang dipelajari dengan memanfaatkan sumber belajar baik dengan mengikuti petunjuk yang ada dalam lembar kerja maupun memanfaatkan sumber belajar di sekitar seperti buku referensi, hasil diskusi, bertanya pada guru, atau dengan menggunakan media pembelajaran yang ada. Review adalah tinjauan ulang berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai sebagai bentuk konfirmasi dari materi yang telah dipelajari siswa. Siswa dihimbau untuk membuat Mind Mapping dari materi yang dipelajari secara mandiri dalam kelompok, hal ini dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari ulang seluruh bahan yang diajarkan namun masih dalam suasana kerja sama. Kemudian untuk mengevaluasi siswa tentang pemahaman konsep siswa, guru menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil Mind Mapping mengenai materi yang dipelajari, melalui komunikasi ini diharapkan dapat meluruskan kesalahpahaman konsep pada siswa, guru pun aktif mengarahkan. Setelah itu guru memberi tes untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan akademis siswa. Empat langkah tersebut mengharapkan siswa aktif menggali inti-inti penting dari materi pelajaran dan membuat ringkasan materi menjadi bentuk yang sederhana dan menarik sehingga mudah dipelajari dan diingat. Dari kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran karena membantu siswa dalam mengorganisir informasi dengan baik sehingga pemahaman konsep dapat 24 diperoleh secara optimal. Oleh karena itu metode Mind Mapping memungkinkan siswa untuk memahami konsep dengan baik sehingga siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, dan mengena pada tujuan yang diharapkan.

C. Anggapan Dasar

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 6 61

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39