Data Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian dan Pengembangan

28 2. Kegiatan Inti a. Siswa mendapatkan LKS dan melengkapi kegiatan yang ada dalam lembar kerja tersebut. LKS tersebut merangsang siswa untuk menentukan ide po- kok dari materi yang dipelajari untuk memahami konsep yang diberikan dan mengajak siswa untuk membuat Mind Mapping serta latihan soal. Langkah inview b. Perwakilan dari siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Siswa yang lain menanggapi atau memberi saran. Guru memperhatikan, memotivasi, dan memberikan bantuan apabila diperlukan. Langkah in- view c. Siswa mendapat pengarahan dari guru dalam memahami materi dengan melengkapi dan merevisi lembar kerja. Langkah inview d. Siswa menyimpulkan materi dengan Mind Mapping. Langkah review 3. Kegiatan Penutup a. Guru memberi penguatan tentang konsep yang diberikan. b. Guru memberikan tugas rumah dan menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

C. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa data hasil posttest yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes berupa tes tertulis. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi atau konsep yang diberikan. Tes dilaksanakan sesudah pembelajaran posttest pada 29 kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang diberikan sesudah pembelajaran bertujuan untuk melihat keefektifan pembelajaran dalam hal pemahaman konsep matematika siswa.

E. Instrumen Penelitian dan Pengembangan

Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes pemahaman konsep matematika. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk uraian. Tes pemahaman konsep matematika yang diberikan berjumlah delapan soal. Materi tes yang diujikan adalah materi segi empat. Penyusunan instrumen tes dilakukan sebagai berikut. 1. Melakukan pembatasan materi yang akan diujikan yakni materi segi empat dengan kompetensi dasar 1 mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang 2 menghitung keliling dan luas bangun segi empat dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 2. Menentukan tipe soal, yakni tipe soal esai atau uraian. 3. Menentukan jumlah soal, yakni delapan soal. 4. Menentukan lama waktu mengerjakan soal, yakni 80 menit. 5. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran dan indikator pemahaman konsep matematika yang ingin dicapai. 6. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan nilai. 7. Menulis butir soal. 8. Mengujicobakan instrumen. 9. Menganalisis validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. 30 10. Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang telah dila- kukan. Penyusunan tes mengacu pada kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika yang dapat dilihat dari ketepatan dan kelengkapan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Pedoman penilaian dan indikator pema- haman konsep tersaji pada Tabel 3.2. Sebelum tes dilaksanakan dalam penelitian, instrumen tes dikonsultasikan dahulu dengan dosen pembimbing dan guru mitra. Uji coba tes diberikan pada siswa di luar sampel penelitian yaitu siswa kelas VII E SMPN 26 Bandar Lampung yang telah mempelajari materi segi empat terlebih dahulu. Data yang diperoleh dianalisis dengan bantuan software Microsoft Excel untuk mengetahui tingkat reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya. Tabel 3.2. Pedoman Pennilaian Tes Pemahaman Konsep No Indikator Keterangan Nilai 1. Menyatakan ulang suatu konsep a. Tidak menjawab b. Menyatakan ulang suatu konsep tetapi salah 1 c. Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar 2 2. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya a. Tidak menjawab b. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu tetapi tidak sesuai dengan konsepnya 1 c. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya 2 Tabel 3.2. lanjutan No Indikator Keterangan Nilai 3. Memberi contoh dan non contoh a. Tidak menjawab b. Memberi contoh dan non contoh tetapi salah 1 c. Memberi contoh dan non contoh dengan benar 2 31 4. Menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika a. Tidak menjawab b. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika tetapi salah 1 c. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika dengan benar 2 5. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep a. Tidak menjawab b. Mengembangkan syarat perlu atau cukup dari suatu konsep tetapi salah 1 c. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar 2 6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu a. Tidak menjawab b. Menggunakan, memanfatkan, dan memilih prosedur tetapi salah 1 c. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur dengan benar 2 7. Mengaplikasikan konsep a. Tidak menjawab b. Mengaplikasikan konsep tetapi tidak tepat 1 c. Mengaplikasikan konsep dengan tepat 2 Sumber: Sartika 2011: 22

a. Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi diperoleh dengan cara membandingkan isi dari tes pemahaman konsep matematika dengan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan. Validitas instrumen tes didasarkan pada penilaian guru mitra dengan asumsi guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung mengetahui dengan benar kurikulum SMP. Tes yang dikatakan valid adalah tes dengan butir- butir soal yang sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil penilaian instrumen tes dari guru mitra yang dilakukan dengan daftar cek lis menyatakan bahwa instrumen tes telah valid. Penilaian terhadap validitas isi 32 mencakup kesesuaian isi tes dengan indikator pembelajaran dan indikator pe- mahaman konsep serta kesesuaian dengan kemampuan bahasa siswa.

b. Reliabilitas Tes

Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis yang ber- bentuk uraian sehingga untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus Alpha sebagai berikut. 2 2 11 1 1 t b k k r Keterangan: 11 r = koefisien reliabilitas instrumen tes k = banyaknya item 2 b = jumlah varians dari tiap-tiap item tes 2 t = varians total Arikunto, 2006: 195 Kriteria indeks reliabilitas 11 r menurut Arikunto 2006: 195 adalah sebagai berikut. Antara 0.800 sampai dengan 1.000: sangat tinggi b. Antara 0.600 sampai dengan 0.800: tinggi c. Antara 0.400 sampai dengan 0.600: cukup d. Antara 0.200 sampai dengan 0.400: rendah e. An Hasil penghitungan reliabilitas tes diperoleh harga 11 r = 0,77, berdasarkan pendapat Arikunto di atas instrumen tes pemahaman konsep matematika yang digunakan dalam penelitian memiliki kriteria tinggi. Sehingga instrumen tes dapat digunakan dalam penelitian.

c. Daya Pembeda

Penghitungan daya pembeda dimulai dengan mengurutkan data dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai terendah. Karena banyak siswa dalam pene- 33 litian ini kurang dari 100 siswa, maka menurut Arikunto 2009: 212 diambil 50 siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas dan 50 siswa yang memperoleh nilai terendah disebut kelompok bawah. To dalam Noer, 2010 mengungkapkan menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus : IA JB JA DP Keterangan : DP = indeks daya pembeda satu butri soal tertentu JA = jumlah nilai kelompok atas pada butir soal yang diolah JB = jumlah nilai kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA = jumlah nilai ideal kelompok atasbawah. Hasil penghitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam tabel berikut : Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi 10 . DP Negatif Sangat Buruk 19 . 10 . DP Buruk 29 . 20 . DP Agak baik, perlu revisi 49 . 30 . DP Baik 50 . DP Sangat Baik To dalam Noer, 2010 Dari hasil penghitungan diperoleh bahwa soal nomor 1 memiliki nilai daya pembeda 0,36 sehingga termasuk soal dengan kategori baik , soal nomor 2 memiliki nilai daya pembeda 0,32 sehingga termasuk soal dengan kategori baik , soal nomor 3 memiliki nilai daya pembeda 0,40 sehingga termasuk soal dengan kategori baik , soal nomor 4 memiliki nilai daya pembeda 0,30 sehingga termasuk soal dengan kategori baik , soal nomor 5 memiliki nilai daya pembeda 0,27 sehingga termasuk soal dengan kategori agak baik, soal nomor 6 memiliki nilai 34 daya pembeda 0,42 sehingga termasuk soal dengan kategori baik , soal nomor 7 memiliki nilai daya pembeda 0,32 sehingga termasuk soal dengan kategori baik , dan soal nomor 8 memiliki nilai daya pembeda 0,38 sehingga termasuk soal dengan kategori baik.

d. Tingkat Kesukaran TK

Sudijono 2008: 372 mengungkapkan untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus berikut. T T I J TK Keterangan: TK = tingkat kesukaran suatu butir soal J T = jumlah nilai yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh I T = jumlah nilai maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal. Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono 2008: 372 sebagai berikut. Tabel 3.4. Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Nilai Interpretasi 0.00 TK 0.15 Sangat Sukar 0.16 TK 0.30 Sukar 0.31 TK 0.70 Sedang 0.71 TK 0.85 Mudah 0.86 TK 1.00 Sangat Mudah Dalam penelitian ini, butir soal yang dipilih adalah soal dengan nilai tingkat kesu- karan 0.31 TK 0.70 dengan interpretasi sedang. 35 Setelah menghitung tingkat kesukaran soal diperoleh hasil bahwa soal nomor 1 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,42 sehingga termasuk kategori soal yang se- dang, soal nomor 2 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,48 sehingga termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang, soal nomor 3 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,63 sehingga termasuk soal dengan kategori sedang, soal nomor 4 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,35 sehingga termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang, soal nomor 5 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,67 sehingga termasuk soal de- ngan tingkat kesukaran sedang, soal nomor 6 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,44 sehingga termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang, soal nomor 7 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,43 sehingga termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang, dan soal nomor 8 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,48 se- hingga termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang. Dari uji instrumen di atas, dapat disimpulkan bahwa butir soal telah memenuhi validitas isi, reliabilitas tinggi, daya pembeda soal baik, dan tingkat kesukaran sedang sehingga instrumen tersebut dapat dipergunakan dalam penelitian.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 6 61

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39