4 Hingga saat ini sebagian besar pembelajaran yang dilakukan oleh kebanyakan
guru masih bersifat klasikal dimana pemahaman siswa dibangun berdasarkan hafalan, metode yang digunakan berupa ceramah, contoh, dan latihan soal.
Kenyataan di lapangan pun menunjukkan bahwa guru matematika secara umum masih menggunakan pembelajaran konvensional dimana kegiatan pembelajaran
masih berpusat pada guru yang mengakibatkan siswa tidak tertarik untuk kreatif dalam berpikir, berlogika, dan berkonsentrasi.
Keadaan tersebut dapat meng- akibatkan karakteristik matematika sebagai ilmu yang berkaitan dengan
penelusuran pola dan hubungan, kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan, kegiatan pemecahan masalah, dan alat berkomunikasi menjadi
rendah atau tidak tampak. Pembelajaran konvensional terjadi pada sebagian besar guru matematika SMP
yang berada di Bandar Lampung hal ini diketahui dari metode pembelajaran yang digunakan masih berupa ceramah, contoh, dan latihan soal. Berdasarkan obser-
vasi di SMP Xaverius 4 Bandar Lampung diketahui bahwa guru masih mene- rapkan pembelajaran konvensional. Diketahui pula dari hasil ujian semester ganjil
tahun pelajaran 20112012 ketuntasan belajar masih rendah. Dari pemaparan di atas peneliti tertarik untuk melaksanakan sebuah penelitian di sekolah berkenaan
dengan metode Mind Mapping yang ditinjau dari pemahaman konsep matematika siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah pembelajaran dengan metode Mind Mapping
5 efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP
Xaverius 4 Bandar Lampung? Dari rumusan masalah di atas dapat dijabarkan pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Apakah rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran dengan metode Mind Mapping lebih tinggi dari-
pada rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional?
2. Apakah persentase siswa tuntas belajar pada kelas yang menggunakan pembelajaran dengan metode Mind Mapping lebih dari atau sama dengan 60
dari jumlah siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran metode Mind Mapping ditinjau dari pemahaman konsep matematika siswa kelas
VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat: 1. Bagi guru dan sekolah, yakni memberi masukan tentang efektivitas metode
Mind Mapping ditinjau dari pemahaman konsep matematika siswa. 2. Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang sejenis.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
6 1. Efektivitas pembelajaran adalah ketepatgunaan pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan efektif jika terpenuhi indikator berikut:
a. Rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pem- belajaran dengan metode Mind Mapping lebih baik daripada rata-rata nilai
pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran de- ngan metode konvensional.
b. Persentase ketuntasan belajar siswa yakni siswa yang mendapat nilai minimal 62 Kriteria Ketuntasan Minimal - KKM pada pelajaran matemati-
ka kelas VII di SMP Xaverius 4 Bandar Lampung pada kelas eksperimen minimal 60.
2. Metode Mind Mapping merupakan metode pembelajaran yang membantu siswa dalam menggali inti-inti penting dari materi pelajaran dengan membuat
ringkasan materi menjadi bentuk yang sederhana dan menarik. Metode Mind Mapping terdiri dari 4 langkah yaitu:
a. Overview tinjauan menyeluruh: guru mengarahkan siswa untuk siap bel- ajar.
b. Preview tinjauan awal: siswa siap belajar bersama teman dalam satu ke- lompok.
c. Inview tinjauan mendalam: dalam kelompok, siswa aktif mengelaborasi dan mengeksplorasi materi yang dipelajari dengan memanfaatkan ling-
kungan belajar LKS, buku pelajaran, dan sumber belajar lainnya. d. Review tinjauan ulang: siswa secara mandiri dalam kelompok membuat
ringkasan materi berupa Mind Mapping.
7 3. Pembelajaran konvensional adalah suatu pembelajaran yang bersifat klasikal
dimana pemahaman siswa dibangun berdasarkan hafalan, metode yang diguna- kan berupa ceramah, contoh, dan latihan soal.
4. Pemahaman konsep siswa merupakan kemampuan siswa dalam memahami isi materi pelajaran matematika berupa ide abstrak yang dapat dilihat melalui hasil
tes. Adapun indikator pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Menyatakan ulang suatu konsep. b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu.
c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep. d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematika.
e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep. f.
Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. g. Mengaplikasikan konsep.
II. TINJAUAN PUSTAKA