Pelaksanaan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar 10T

Menurut keterangan informan utama dan informan triangulasi tersebut SOP yang ada dibuat oleh Puskesmas Bandarharjo dengan menyesuaikan kebutuhan, dan mengacu pada standar pelayanan kebidanan juga sesuai dengan pedoman antenatal terpadu yang direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang. Hal ini juga dibenarkan oleh kepala sie. Kesehatan Ibu dan Lansia bagian Kesehatan Keluarga Kesga Dinas Kesehatan Kota Semarang yang menyatakan bahwa untuk SOP pelayanan antenatal juga diawasi oleh pihak dinas kesehatan kota yang disesuaikan dengan standar yang ada.

5.1.2 Komponen Proses

Proses adalah semua kegiatan atau aktivitas dari seluruh karyawan dan tenaga profesi dalam interaksinya dengan pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Proses juga merupakan kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan Azwar, 2010.

5.1.2.1 Pelaksanaan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar 10T

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama bahwa proses pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu berkualitas sesuai dengan satandar 10T di Puskesmas Bandarharjo dilaksanakan pada hari selasa dan hari kamis mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Proses pelaksanaan tersebut dimulai dengan pasien mendaftarkan diri diloket pendaftaran untuk dicatat data dirinya oleh petugas dan mendapatkan nomor antrian pada setiap poli yang dituju termasuk poli KIA. Pemeriksaan anamnesa dilakukan sesuai dengan SOP yang ada, yakni menanyakan riwayat perkawinan, riwayat penyakit yang laluoperasi, riwayat penyakit keluarga, riwayat ginekologi, riwayat keluarga berencana, riwayat menstruasi dan menanyakan hari pertama haid terakhirnya, pola nutrisinya, serta menanyakan keluhan. Juga dilakukan pemeriksaan HB, HIV dan Hepatitis B. Selanjut pemeriksaan fisik adalah suatu cara untuk memperoleh data obyektif yang nanti akan digunakan untuk merumuskan masalah sesuai dengan keadaan ibu hamil serta bertujuan untuk menentukan pelayanan yang efektif, mencegah kehamilan tanpa penyulit, mendeteksi pertumbuhan janin dan kelainan-kelainan pada ibu hamil. Pemeriksaan fisik ini ada yang dilakukan pada awal pemeriksaan saja dan ada dilakukan oleh bidan setiap kali ibu berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan utama bidan menyatakan bahwa pelayanan antenatal terpadu yang ada di Puskesmas Bandarharjo telah melakukan pelayanan sesuai standar 10T yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI. Namun pemeriksaan dengan 10T ini dilakukan untuk ibu hamil pertama kali pemeriksaan vital seperti ukur tekanan darah, timbang berat badan, ukur tinggi fundus uterus, pemeriksaan DJJ Detak Jantung Janin, presentasi janin, pemberian tablet besi dan konseling hanya pada masalah yang diprioritaskan. Selanjutnya, Pelayanan Konseling atau temu wicara merupakan bagian dari pelayanan antenatal terpadu yang diberikan sejak kontak pertama untuk membantu ibu hamil dalam mengatasi masalahnya. Konseling atau temu wicara idealnya dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal. Materi yang diberikan saat konseling biasanya ialah seputar kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami atau keluarga dan perencanaan persalinan, tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi, asupan gizi seimbang, gejala penyakit menular dan tidak menular, Inisiasi Menyusu Dini IMD dan pemberian ASI eksklusif, KB pasca persalinan, imunisasi, dan peningkatan kesehatan intelegasi pada kehamilan Brain booster. Selain itu sekarang diwilayah kerja Puskesmas Bandarharjo juga dilakukan kelas ibu hamil yang dilaksanakan pada setip RW dilakukan minggu. Hal ini dijadikan sebagai sarana proses konseling untuk ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang. 5.1.2.2 Perencanaan 5.1.2.2.1 Perencanaan Capaian Target