Pengorganisasian Hasil Penelitian Proses .1 Pelaksanaan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan 10T

mengajukan usulan kebutuhan. Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara dengan informan triangulasi: Kesimpulan dari hasil wawancara, informan utama, informan triangulasi dan data dokumen adalah, Puskesmas Bandarharjo tidak mengalami kendala dalam pengadaan sarana dan prasarana karena sarana dan prasarana yang ada hingga saat ini sudah sesuai dengan standar dan dalam kondisi baik.

4.2.3.3 Pengorganisasian

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga informan utama terkait dengan komponen proses pengorganisasian yang mempengaruhi capaian cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandarharjo, dapat dinyatakan bahwa Puskesmas Bandarharjo telah melakukan monitoring program puskesmas termasuk program antenatal terpadu baik secara internal maupun eksternal yang biasanya dilakukan hari minggu pagi. Berikut adalah kutipan wawancara dengan semua informan utama: “Ya sama dengan SDM tadi mbak, biasanya mengajukan ke sini, dengan melampirkan dokumen usulan kebutuhan yang diperlukan, nanti kita kaji lagi apakah dapat dipenuhi atau tidak, hal itu juga terkait biaya yang ada …” Informan Triangulasi 1 Hasil wawancara dengan informan utama diatas, ternyata sesuai dengan arsip surat masuk Puskesmas Bandarharjo, dimana ditemukan beberapa surat dari Dinas Kesehatan Kota Semarang berupa pemberitahuan atau undangan untuk melakukan monitoring terhadap program antenatal terpadu. Hasil wawancara dengan para informan utama diatas juga sesuai dengan hasil wawancara informan triangulasi yang menyatakan bahwa dari pihak dinas kesehatan juga melakukan monitoring terhadap program antenatal terpadu yang biasanya dilakukan satu atau dua tahun sekali dengan cara mendatangi puskesmas terkait secara langsung dan melakukan “Ya ada, dari pihak dinas juga ada, tiap tahun kan pasti, supervise kinerja pasti ada, intervalnya tiap tahun ada, terus kemudian pemegang progam pasti melakukan monitoring terhadap program itu, tiap bulan kan kita laporan terus … … ada rencana kegiatannya apa, sampai kita bikin jaring-jaring kegiatan seperti kelas ibu hamil, neonatal, pemantauan ibu hamil resti, pelacakan bayi meninggal dan itu pada saat kelas hamil dilakukan rata-rata hari minggu dan itu kegiatannya dilakukan pada saat itu, dilaksanakan minggu pagi…” Informan Utama 1 “Ada, ada rapat untuk monitoring, biasanya dilakukan dilakukan senin pagi itu ada brifing disana kita bisa memberikan masukan disitu… monitoring selalu ada, dari dkk juga ada, dari puskesmas juga ada, monitoring dari DKK setahun satu atau dua kali kayaknya… “ Informan Utama 2 “Ooo ada nggeh, dari DKK juga ada kok kegiatan monitoring…” Informan Utama 3 check list terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pihak puskesmas, berikut merupakan kutipan hasil wawancara dengan informan triangulasi: Kesimpulan dari hasil wawancara, informan utama, informan triangulasi dan data dokumen adalah Dinas Kesehatan Kota Semarang telah melakukan monitoring secara berkala setiap tahunnya terhadap pelaksanaan program-program yang ada di puskesmas di Kota Semarang, termasuk Puskesmas Bandarharjo. Puskesmas Bandarharjo sendiri juga melakukan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan program-program yang telah dan sedang dijalankan, monitoring dan evaluasi tersebut dilakukan secara berkala tiap minggu dan tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga informan utama terkait komponen proses pengorganisasian yang mempengaruhi capaian cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 pelayanan kesehatan di Puskesmas Bandarharjo dapat dinyatakan bahwa Puskesmas Bandarharjo mengalami kendala dalam pengorganisasian sumber daya manusia, hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang ada sehingga mengakibatkan saling tumpang tindihnya “Iya, dilaksanakan setiap tahun, pasti ke 37 Puskesmas itu ada kita pembinaan program pelayanan kesehatan ibu, kita nanti kunjungan langsung ke puskesmasnya, nanti ada apa permasalahan disana kita ada cheklistnya…” Informan Triangulasi 1 “Pasti ada toh mbak, itu dilaksanakan setahun satu atau dua kali, dari puskesmas ada, dari dinas kesehatan ya ada …” Informan Triangulasi 2 pelaksanaan program antenatal terpadu. Berikut adalah kutipan wawancara dengan informan utama: Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama diatas ternyata hasil wawancara sesuai dengan dokumen RTP Puskesmas Bandarharjo tahun 2016 dimana, di dalam dokumen tersebut Puskesmas Bandarharjo masih membutuhkan tiga orang bidan lagi, hal tersebut ditentukan dengan menggunakan teknik analisis jabatan dan analisis beban kerja yang dilakukan Puskesmas Bandarharjo tiap tahun. “Oh ya pasti, pasti itu karena ya memang kita beban kerjanya tambahan diluar gedung tupoksi itu kadang jauh lebih banyak dan sangat membebani, tupoksinya kita itu dipelayanan tapi ya karna kita dibebani ya kadang ada menyambih jadi bendahara, bendahara itu ya otomatis kan harus mengerjai SPJ dan segala macam dan SPJ itu berhubungan harus berhubungan dengan jadwal keluar, diluar gedung, menurut saya bebannya terlalu banyak karna ya itu keterbatasan SDM tadi …” Informan Utama 1 “Ya banyak, bidannya kan merangkap BOK makanya kalau untuk ANC nya sebenarnya kalau bidan nggak boleh merangkap-merangkap itu ya kalau memang gak mau tumpang tindih, mbak endang merangkap BOK …” Informan Utama 2 “Aaa kebetulan ini ada kasurkes ya, dari kontak dari dinas jadi sangat membantu ya, kebetulan kayak kelas hamil itu dibagi ya bandarharjo itu sama buk marni trus tanjung mas buk erna saya yang kuningan sama dadapsari… kebetulan saya sendiri juga ada tugas sambilan untuk bendahara mbak jadi yo rodo repot sekali memang jadi saya tidak bisa fokus dipelayanan KIA terus. … yaa itu maksudnya kita tetap koordinasi dan komunikasi jadi kalau semisalnya ada yang kurang kita melapor ke Kepala.TU ini ada kurang ni ni nanti dicarikan .. memang ada keterbatasan SDM dan keterbatasan waktu ya mbak…. Informan Utama 3 Hasil wawancara dengan informan utama diatas juga sesuai dengan hasil wawancara informan triangulasi dari bagian kesga sub bagian kesehatan ibu dan anak Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Kepala Puskesmas Bandarharjo yang menyatakan bahwa tidak ada standar khusus untuk jumlah bidan yang melayani kunjungan ibu hamil pada pelayanan antenatal terpadu, akan tetapi harus ada seorang pemegang program, akan tetapi dalam pelaksanaan programnya nanti, jumlah SDM dipengaruhi oleh wilayah kerja puskesmas dan tipe puskesmas, berikut adalah kutipan wawancara dengan informan triangulasi:

4.2.4 Hasil Penelitian Output