Output Pelaksanaan Program Antenatal Terpadu di Puskesmas

5. Memilih pegawai yang profesional yang mampu melaksanakan tugas yang akan dibebankan. 6. Melakukan pendelegesian wewenang.

2.1.6.3 Output

Output keluaran adalah kemampuan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem Azwar, 2010. Menurut Hatry yang dikutip dalam Tjandra 2006, output adalah jumlah barang atau jasa yang berhasil diserahkan kepada konsumen diselesaikan selama periode pelaporan. Output yang akan dibahas pada penelitian ini adalah cakupan kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan dan penanganan komplikasi PK Kemenkes, 2013. 4.1.6.3.1 Pengertian K1 Menurut Marmi yang dikutip dalam inayah 2013, dalam rangka pelayanan kesehatan ibu dan anak mencegah tingginya AKI dilakukan pelayanan ANCpemeriksaan ibu hamil dan dilakukan dengan pelayanan antenatal terpadu di puskesmas atau rumah sakit. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil K1 untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali K4 dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua, dan dua kali pada triwulan ketiga. Seperti yang tertera pada pedoman pelayanan antenatal terpadu 2013, K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk melakukan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trisemester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8 Kemenkes, 2013. 4.1.6.3.2 Pengertian K4 K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar ditetapkan Rahmawati, 2013. K4 menurut pedoman pelayanan antenatal terpadu 2013 yaitu ibu hami dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai koompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada trimester I kehamilan hingga 12 minggu dan trimester ke 2 12 – 24 minggu, minimal 2 kali kontak pada trimester ke 3 dilakukan setelah minggu ke 24 sampai dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bias lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk dalam K4. 4.1.6.3.3 Penanganan Komplikasi PK Penanganan Komplikasi adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas. Pelayanan ini diberikan oleh tenaga kesehatan yang mempunya kompetensi. Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah gizi yang sering terjadi adalah: perdarahan, preeklampsiaeclampsia, persalinan macet, infeksi, abortus, malaria, HIVAIDS, sifilis, TB, hipertensi, diabetes mellitus, Anemia Gizi Besi AGB dan Kurang Energi Kronis Kemenkes RI, 2013.

2.1.6.4 Dampak impact