c. Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar, sehingga akan didapat 45 saham untuk perhitungan indeks
LQ45 5. Selain melihat kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas,
akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.
Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen
saham yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian
saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus.
Hari dasar pada Indeks LQ45 diluncurkan pada bulan Februari 1997. Akan tetapi untuk mendapatkan data historikal yang cukup panjang, hari dasar yang
digunakan adalah tanggal 13 Juli 1994, dengan nilai indeks sebesar 100. Saham-saham yang termasuk dalam perhitungan LQ45 seringkali dijadikan
sample dalam penelitian yang mengambil saham-saham yang akan diperdagangkan dalam Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian. Hal ini
dikarenakan saham-saham tersebut merupakan saham-saham yang paling likuid dan memiliki tingkat keaktifan yang cukup tinggi dalam perdagangan bursa.
2.2.3 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa.
Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 emiten. Data terakhir Desember 2008 jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia sudah mencapai 396 emiten.
Indeks ini meliputi pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham preferen. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan
nilai 100. Nilai dasar IHSG selalu disesuaikan untuk kejadian IPO, right issues, partial company listing, konversi dari warrant dan convertivle bond dan delisting
mengundurkan diri dari pencatatan. Untuk kejadian seperti pemecahan lembar saham stock split, dividen berupa saham stock dividens, bonus issues, nilai
dasar dari IHSG tidak berubah, karena peristiwa-peristiwa ini tidak merubah nilai pasar total.
2.3 Bank dan Pengertian Bank
Secara sederhana fungsi bank adalah sebagai lembaga yang mempertemukan pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana saver dengan pihak yang
membutuhkan dana borrower.
Berdasarkan UU No.10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak berdasarkan prinsip kehati-hatian.
Adapun definisi Bank menurut Drs. Muchadarsyah Sinungan adalah sebagai berikut :
Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang berfungsi sebagai finansial intermediaries atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
Sedikit berbeda dengan definisi bank menurut Drs.Muchadarsyah Sinungan, Drs.Malayu s.p Hasibuan mendefinisikan bank sebagai berikut :
Bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana, pemberi kredit, memperoleh pembayaran dan penagihan, stabilitas moneter dan dinamisator
pertumbuhan perekonomian.
2.3.1 Jenis – Jenis Bank
1. Menurut kelembagaan
a. Bank Umum Sesuai dengan Undang
– Undang Nomor 10 tahun 1998 adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam jasa lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.