2.6 Inefisiensi Pasar modal
Teori portofolio modern telah mengubah pendekatan konvensional yaitu kepada manajemen investasi, teori ini telah menghasilkan kemajuan dalam pemahaman
kita tentang resiko dan tingkat pengembalian return investasi yang kemudian dapat berkembang menjadi metode-metode baru untuk memilih dan menangani
investasi. Metode-metode yang bergantung pada konsep inefisiensi pasar telah terbukti paling controversial dan menguntungkan.
Sebelum meninjau tentang inefisiensi pasar modal, maka akan terlebih dulu dibahas tentang pasar modal yang efisien. Definisi pasar modal yang efisien,
menurut beberapa ahli, antara lain: a.
Menurut Cooley 1994 : 191,”Market in Witch Security Process Quickly Reflect New Information, Causing Price to Equal Intrinsic Value”
b. Menurut Weston and Copeland 1992 : 93,”Efficiency in the stock market
implies that all relevant, available information regarding a given stock is instantaneousiy reflected in its p
rice”. c.
Menurut Husnan 1994 : 264, pasar modal yang efisien adalah “pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah menceminkan semua informasi yang
relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga saham, semakin efisien pasar modal tersebut.”
Jadi yang dimaksud efisien dalam pasar modal bukanlah tentang arsip-arsip yang mutakhir ataupun gedung yang megah melainkan efisien dalam hal informasi.
Informasi disini didefinisikan sebagai serangkaian pesan yang mungkin dapat
digunakan oleh penemunya untuk melakukan tindakan merubah bagi kesejahteraan fungsi informasi tersebut, dimaksud untuk :
1. Meningkatkan kemampuan penerimanya untuk melakukan tindakan yang bersifat kritis
2. Memperoleh nilai tertentu dari perubahan pesan-pesannya 3. Mendapatkan nilai positif dari pesan-pesan yang berkorelasi.
Terdapat 4 kondisi yang merupakan syarat agar pasar modal efisien secara internasional :
1. Informasi dapat diperoleh tanpa biaya dan tersedia bagi semua pelaku pasar modal
2. Tidak ada biaya transaksi dari pajak 3. Partisipasi secara individu tidak akan mampu mempengaruhi harga saham.
4. Semua partisipasi pasar modal dapat bersikap rasional expected utility
Ada 3 tiga kategori bentuk pasar modal yang efisien menurut Eugene Fama Husnan, 1998 :270:
1. Weak from Efficiency Efisiensi bentuk Lemah Dalam keadaan ini pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan diatas
normal dengan menggunakan Trading rules yang berdasarkan atas informasi harga di waktu lalu.
2. Semi Strong Effeciency efisiensi bentuk Setengah Kuat Keadaan dimana harga-harga bukan hanya mencerminkan harga-harga di
waktu yang lalu, tetapi semua informasi yang dipublikasikan, dengan kata lain