Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI
Hal ini disinyalir karena masih rendahnya pajak untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia, sehingga investor tidak menjual sahamnya menjelang akhir tahun,
bahkan meningkatkan portofolionya untuk mengantisipasi fenomena January effect yang terjadi di bursa dunia. Jadi, dapat dikatakan bahwa yang terjadi di
bursa Indonesia bukan January effect, melainkan December effect. Secara rata- rata, bulan Januari memberikan return 3,31 persen. Meski tergolong besar, angka
tersebut masih kalah dibandingkan Desember, yang memberikan return paling besar,yaitu 4,67 persen.
2. LULUK ASADAH,2010 Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Penelitian Luluk yakni
“Pengaruh January Effect terhadap abnormal return dan volume perdagangan pada saham di Jakarta Islamic Index JII
”. Penelitian ini menguji pengaruh January Effect pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic
index JII. Terdapat 12 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dimana seleksi dilakukan dengan metode purposive sampling dari perusahaan-
perusahaan yang terdaftar pada JII mulai Desember tahun 2003 hingga Januari 2008. Hasil uji statistik paired sampel T-test menunjukkan bahwa abnormal
return tidak signifikan pada level 5 dengan nilai p-value 0,939. begitu juga yang terjadi pada volume perdagangan, tidak signifikan pada level yang sama dengan
nilai p-value 0,709. Hasil dari uji tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara abnormal return dengan tax-loss selling maupun window dressing,
dengan kata lain tidak terdapat January Effect dilihat dari abnormal return maupun volume perdagangan.
3. Rinly Putra, 2007 Dalam Penelitiannya
yang berjudul “Analisis January Effect pada BEJ tahun 2006 dengan
sampel 50 saham kapitalisasi besar dan 50 saham kapitalisasi kecil” yakni menganalisis apakah terdapat January Effect pada saham perusahaan
Kapitalisasi Besar dan saham perusahaan Kapitalisasi Kecil. Hasil Penelitian dari Rinly Putra menyatakan bahwa rata-rata return saham
berkapitalisasi kecil lebih besar dari rata-rata return saham berkapitalisasi besar di bulan Januari. Hal tersebut diatas berarti January Effect terjadi di Bursa Efek
Indonesia.