Tingkat Pengembalian Return Resiko Risk dan Tingkat Pengembalian Return

Dimana : R = tingkat pengembalian return saham Pt = Harga saham pada periode t Pt-1 = Harga saham pada periode t-1 sebelumnya D = deviden kas pada akhir periode t Return yang diperoleh dari investasi saham adalah capital gain dan deviden. Return yang diharapkan expected return adalah nilai return yang diharapkan oleh investor pada saat melakukan investasi pada masa mendatang yang sifatnya belum pasti. Pada dasarnya expected return dari rata-rata distribusi probabilitas tingkat keuntungan. Berikut ini pernyataan para ahli mengenai Expected Return: Expected Return is the weighted average of possible return, with the weight being the probabilitas of occurence Van Horne and Wachawicz, Jr, 1998:91. Pengembalian yang diharapkan adalah rata-rata tertimbang dari hasil pengembalian yang mungkin, dengan penimbangannya menjadi probabilitas terjadinya Van Horne Wachawicz, Jr, 1998:91. Expected Return dapat didefinisikan sebagai return kembalian yang diharapakan oleh seseorang investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang akan datang Ang.1997:20.3. Return saham yang tidak dapat diperkirakan probabilitas tingkat pengembaliannya atau keuntungannya dapat dicari dengan rumus : Husnan, 1998:51 N ∑ i = 1 E Ri = N Dimana : Rij = tingkat keuntungan selama n periode N = jumlah periode Setiap jenis investasi pasti disertai dengan resiko. Investasi apapun akan memilki tingkat resiko tertentu. Jadi jika memasukan unsur resiko dalam pemilihan investasi, maka pengertian hasil pengambilan yang dipergunakan adalah hasil pengembalian yang diharapkan.

2.5.3 Hubungan Resiko dengan Tingkat Pengembalian

Secara toritis, semakin besar hasil atau tingkat pengembalian return maka resiko yang akan dihadapi investor juga semakin besar. Dengan kata lain jika suatu investasi mempunyai resiko yang tinggi, maka tingkat pengembalian return yang diperoleh juga harus lebih tinggi. Para investor selalu lebih suka untuk memilih investasi yang memberikan tingkat pengembalian lebih besar dengan tingkat resiko yang sama atau tingkat pengembalian return yang sama dengan investadi yang resikonya lebih kecil.

2.6 Inefisiensi Pasar modal

Teori portofolio modern telah mengubah pendekatan konvensional yaitu kepada manajemen investasi, teori ini telah menghasilkan kemajuan dalam pemahaman kita tentang resiko dan tingkat pengembalian return investasi yang kemudian dapat berkembang menjadi metode-metode baru untuk memilih dan menangani investasi. Metode-metode yang bergantung pada konsep inefisiensi pasar telah terbukti paling controversial dan menguntungkan. Sebelum meninjau tentang inefisiensi pasar modal, maka akan terlebih dulu dibahas tentang pasar modal yang efisien. Definisi pasar modal yang efisien, menurut beberapa ahli, antara lain: a. Menurut Cooley 1994 : 191,”Market in Witch Security Process Quickly Reflect New Information, Causing Price to Equal Intrinsic Value” b. Menurut Weston and Copeland 1992 : 93,”Efficiency in the stock market implies that all relevant, available information regarding a given stock is instantaneousiy reflected in its p rice”. c. Menurut Husnan 1994 : 264, pasar modal yang efisien adalah “pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah menceminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga saham, semakin efisien pasar modal tersebut.” Jadi yang dimaksud efisien dalam pasar modal bukanlah tentang arsip-arsip yang mutakhir ataupun gedung yang megah melainkan efisien dalam hal informasi. Informasi disini didefinisikan sebagai serangkaian pesan yang mungkin dapat