5. Pengasuhan Orang Tua , Keluarga dan Sosialisasi Tradisional
Orangtua kita jelas punya peran yang penting, kalau bukan yang terpenting dalam perkembangan kita. Ada berbagai gaya pengasuhan orangtua yang bisa
amat berbeda-beda. Baumrind Matsumoto, 2008:110 mengidentifikasi tiga pola utama pengasuhan orang tua, orang tua yang otoriter mengharapkan
kepatuhan mutlak dan melihat bahwa anak butuh untuk dikontrol. Sebaliknya orang tua yang bersifat permisif membolehkan anak untuk mengatur hidup
mereka sendiri dan menyediakan hanya sedikit panduan baku. Orang tua yang otoritatif bersifat tegas, adil, dan logis. Gaya pengasuhan ini dipandang akan
membentuk anak-anak yang secara psikologis sehat, kompeten, mandiri, yang bersifat kooperatif dan nyaman menghadapi situasi-situasi social. Penelitian
lain Maccoby dan Martin dalam Matsumoto, 2008:110 menemukan tipe gaya pengasuhan keempat yang disebut “tak terlibat” atau “uninvolved”.
Orang tua yang tak terlibat seringkali terlalu larut dalam kehidupan mereka sendiri untuk bias member respon yang tepat pada anak-anak mereka dan
sering terlihat tak peduli. Banyak pengaruh terhadap perkembangan kita terjadi dalam hubungan kita
dengan orang selain orang tua kita. Saat anak-anak tumbuh melewati masa awal anak-anak, pola disebabkan oleh perkembangan kognitif. Berbagai
kemampuan baru untuk berpikir tentang diri mereka dan orang lain dan untuk memahami dunia mereka memungkinkan anak untuk megembangkan
hubungan sebaya yang lebih dalam dan bermakna.
Di sekolah, sebagian besar hidup anak dihabiskan tidak dengan orang tua mereka. Proses sosialisasi yang didasarkan pada hubungan primer dengan
orang tua berlanjut dengan teman sebaya dalam situasi bermain dan sekolah. Sosialisasi
adalah proses
instrumental dengan
mana anak
menginternalisasikan nilai-nilai dan sikapa cultural. Sekolah melambangkan standar-standar ini dan merupakan contributor penting tidak hanya terhadap
perkembangan intelektual tapi juga, yang tak kalah penting, terhadap perkembangan social emosional.
6. Remaja dan Keluarganya
Psikologi modern berpandangan bahwa remaja adalah fase perkembangan alami, sepanjang perkembangan itu berjalan secara wajar dan alami, remaja
tidak akan mengalami krisis apapun. Hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, khususnya orang tua dan
perjuangannya secara bertahap untuk membebaskan diri dari dominasi mereka agar sampai pada tingkatan orang dewasa, menjadi masalah yang serius
sepanjang kehidupannya dan membuatnya sulit beradaptasi. Keinginan untuk bebas pada diri remaja ini tidak dibarengi oleh kemampuannya untuk
beradaptasi yang baik, sehingga orang tua seringkali mengintervensi dunianya. Para ahli kesehatan mental berpendapat bahwa rumah yang baik adalah rumah
yang memperkenalkan segala kebutuhan remaja berikut tantangannya agar bias bebas, lalu membantu dan memotivasi secara maksimal, dan memberinya
kesempatan serta nasihat yang mengarah pada kebebasan. Lebih dari itu,