Strategi Pemberdayaan Modus-Modus pemberdayaan
perubahan alami yang tumbuh dari dinamika masyarakat sendiri, dapat pula
merupakan perubahan
yang terencana.sebagai
perubahan yang
terencana, pada umumnya dikenal adanya target atas perubahan yang
diharapkan. Dilihat dari target atas perubahan yang dikehendaki, apakah
merupakan perubahan yang sekedar perbaikan
dalam beberapa
segi kehidupan tanpa harus merombak sistem
dan struktur yang ada. Target utama dalam proses pembangunan masyarakat
adalah perubahan structural. Sebagai sarana
pencapaian tujuan,
karena melalui struktur sosial yang baru
kemudian dapat dikembangkan kondisi kehidupan yang lebih baik.
2. Proses dan hasil Material
Proses pengambilan
keputusan diusahakan
dapat dilakukan untuk masyarakat
sendiri yang
mengakomondasi dari seluruh lapisan yang ada.
melibatkan masyarakat tanpa partisipasi penuh keterlibatan ini tidak akan
tercapai. Sarana dan tujuan tidak dapat dipisahkan,
jika kita
menerima pandangan bahwa mengubah sarana
dapat mengubah tujuan, maka proses pemberdayaan
masyarakat memiliki
nilai yang
lebih dari
sekedar instrumental.
2. Integritas Sosial
Proses pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilakukan oleh pekerja masyarakat
dewan lokal
atau departemen
pemerintah. Melainkan proses harus melibatkan masyarakat itu sendiri.
Keterlibatan ini tak akan tercapai tanpa partisipasi penuh. Proses pemberdayaan
masyarakat harus
menjadi proses
masyarakat yang dimiliki, dikuasai dan dilangsungkan oleh mereka sendiri.
Setiap masyarakat berbeda-beda, ia memiliki
karakteristik budaya,
geografis, sosial, politik, dan demografi
Pembangunan masyarakat adalah proses menuju suatu kondisi dimana warga
masyarakat menjadi semakin kompeten dan
sensitive dalam
menanggapi persoalan-persoalan baik di lingkungan
komunitasnya sendiri maupun persoalan yang
berkaitan dengan
hubungan mereka dan masyarakat makronya.sudah
tentu prosesnya berjalan secara bertahap dan kumulatif, dalam tahap yang lebih
lanjut akan
menunjukkan tingkat
kopetensi dan tingkat kepekaan yang semakin tinggi yang diwujudkan dalam
bentuk prakarsa,
kreative, dan
partisipasi yang semakin meningkat. 3.
Self Help vs Technocratic Proses pemberdayaan masyarakat dapat
merupakan perubahan
yang menggunakan kekuatan, potensi dan
sumber-sumber dari masyarakat sendiri. Pada umumnya perubahan tersebut
dipengaruhi baik oleh sumber dari dalam maupun dari luar, perbedaanya
terletak pada sumber mana yang lebih yang unik. Ia memiliki pemuka, masalah
dan aspirasi yang unik pula. Segala yang berjalan di satu masyarakat belum tentu
dapat berjalan di masyarakat yang lain, bahkan beresiko mengalami kegagalan
dan melemahkan pengalaman orang- orang dari masyarakat tersebut.
3. Peningkatan Kesadaran
Gagasan yang sederhana mengenai peningkatan kesadaran yaitu bahwa
orang-orang menerima
penindasan sebagai hal yang sedikit “normal” atau
“tak bisa dihindari” disebabkan oleh legitimasi dari struktur dan wacana yang
menindas, dan sering kali tidak akan mengakui atau menamai penindasan
mereka sendiri sehingga pengalaman penindasan bersifat “dibawah sadar”.
Peningkatan kesadaran
mungkin menghasilkan perubahan pada beberapa
waktu mendatang, karena kondisi sosial, ekonomi dan politik terus berubah.
Tetapi pada akhirnya, sebagai bagian
dominan masyarakat
sendiri yang
menentukan apa
yang menjadi
kebutuhannya, menentukan apa yang harus
dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan melaksanakan
sendiri langkah-langkah yang sudah diputuskan dan direncanakan.
4. Uniformitas vs Variasi Lokal
Pendekatan yang lebih menitikberatkan pada keseragaman biasanya diwujudkan
dalam bentuk
program-program pembangunan
masyarakat yang
dirancang pada tingkat pusat, kemudian diterapkan diseluruh masyarakat desa
yang ada
tanpa memperhatikan
perbedaan karakteristik masing-masing desa.
Pendekatan yang menekankan variasi lokal
menyadari bahwa
program- program pembangunan tidak dapat
dilakukan secara seragam, justru karena masing-masing komunitas mempunyai
kondisi dan permasalahan yang berbeda. dari proses pemberdayaan masyarakat,
masyarakat sendirilah
yang harus
membuat keputusan tersebut, bukan pekerja masyarakat.
4. Kerja sama
Tanpa adanya kerja sama dan komitmen tidak akan ada masyarakat
yang berkompetisi untuk melakukan suatu
perubahankemajuan untuk
memberdayakan dirinya sendiri karena kompetisi tak dapat dihindari sebagai
bagian dari
sifat dasar
manusia, kompetisi
itu menyenagkan
dan kompetisi membuat orang-orang lebih
percaya diri dan membangun karakter. 5.
Langkah Pengembangan Proses tersebut tidak dapat dipaksakan
agar proses berjalan dengan baik, diperlukan langkah yang “natural” untuk
memulainya dan untuk mendorong proses tersebut harus berjalan sesuai
dengan langkah masyarakat yang tidak mungkin
menjadi langkah
yang
Apabila harus dilaksanakan dengan pola yang seragam, maka yang akan terjadi
adalah kesenjangan antara program- program
pembangunan dengan
permasalahan dan kebutuhan riil yang ada dalam masyarakat.
5
diinginkan oleh pekerja masyarakat. 6.
Perdamaian dan
Tanpa Kekerasan
Struktur yang
mengabadikan ketimpangan,
kemiskinan, dan
penindasan perlu ditentang. Cara yang dipakai oleh banyak institusi sosial
dilihat sebagai kekerasan karena cara yang dipakai tersebut mengabadikan
struktur dan
praktik penindasan.
Perpektif anti kekerasan harus lebih kuat dan radikal dan mengharuskan keragu-
raguan terhadap struktur dan praktik yang diterima
7. Konsensus
Pendekatan konsensus
mencari kesepakatan dan bertujuan mencapai
solusi dari seluruh kelompok atau masyarakat.
Konsensus merupakan
konsekuensi yang tidak dapat dielakkan dari
kekerasan dan
influsivitas.
5
Soetomo, strategi-strategi pembangunan masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, cet-1, h.44-78
Konsensus berarti
bahwa kelompokmasyarakat
berkomitmen terhadap proses yang mencoba mencari
solusiserangkaian tindakan yang dapat diterima dan dimiliki oleh setiap orang
dan keputusan yang diambil disetujui oleh orang-orang yang sesuai dengan
kepentingan terbaik mereka semua masyarakat pribumi tersebut dapat
melangsungkan struktur
masyarakat yang lebih kuat dan tampak sebagai
gaya hidup secara ekologis dan kearifan pembuatan keputusan melalui striktur
konsensus merupakan sebuah pelajaran yang dapat dipelajari oleh masyarakat
maju. 8.
Membangun Masyarakat Pemberdayaan masyarakat melibatkan
pengembangan modal
sosial, memperkuat interaksi sosial dalam
masyarakat, menyatukan mereka, dan membantu
mereka untuk
saling berkomunikasi dengan cara yang dapat
mengarah pada dialog yang sejati, pemahaman
dan aksi
sosial. Meningkatkan
rasa saling
ketergantungan untuk
bisa menyelesaikan tugas dan memberikan
peluang untuk interaksi formal maupun informal. Membangun kepercayaan.
6