Dampak Dari Pemberdayaan Masyarakat Yang Dilakukan Oleh

untuk pengurus bank sampah melati bersih juga spanduk bank sampah yang digunakan setiap penimbangan.

a. Kesadaran Partisipasi

Partisipasi adalah alat dan juga tujuan untuk terlaksana nya setiap program yang ada di masyarakat, karena tanpa adanya pastiripasi masyarakat, program kegiatan tidak akan berjalan dalam jangka waktu yang lama. Dengan adanya partisipasi dari masyarakat dalam sebuah program pemberdayaan, maka tidak mustahil untuk mewujudkan warga yang berdikari, karena tujuan akhir dari sebuah program pemberdayaan adalah keberlanjutan, proses belajar sosial serta perubahan sikap dan perilaku atau nilai. Keberlanjutan disini tidak hanya dalam tatanan bagaimana warga dapat mandiri secara individu namun mereka mandiri secara komunitas, kemandirian tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa adanya intervensi dari berbagai pihak luar. Dampak Bank Sampah terhadap kebersihan lingkungan menjadi bentuk tindakan dan pemikiran yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah cita-cita bersama menjaga kebersihan lingkungan dan menjadikan lingkungan sehat dan bersih di perumahan Bukit Pamulang Indah. Lingkungan di perumahan Bukit Pamulang Indah saat ini menjadi lebih bersih tidak terlihat ada sampah anorganik yang berserakan di pinggir- pinggir jalan. “Suatu kegiatan yang baik, karena Mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat sampah sehingga lingkungan menjadi lebih bersih” 18 Bank Sampah Melati Bersih juga bekerja sama dengan pihak pengepullapak yang membeli sampah-sampah nasabah di perumahan Bukit Pamulang Indah, jadi sampah-sampah yang dibawa oleh nasabah setelah ditimbang, dicatat dalam buku besar langsung di bawa oleh pengepul atau lapak. Dengan adanya Bank Sampah Melati Bersih di perumahan Bukit Pamulang Indah, 50 sampah anorganik berkurang dan bisa dimanfaatkan menjadi olahan kerajinan tangan. Dan 50 sampah organik yang belum bisa diolah karena masyarakat terlebih dulu diajarkan untuk cocok tanam atau menanam di halaman rumahnya. Sampah organik diangkut ke TPA oleh Dinas Kebersihan. Pengaruh yang dirasakan masyarakat dengan adanya bank sampah cukup baik, mereka jadi termotivasi untuk lebih semangat dalam mengumpulkan sampah rumah tangga. Mengurangi jumlah pemulung yang masuk ke perumahan bukit pamulang indah.

b. Lingkungan Menjadi Lebih Bersih

Dampak yang dirasakan setelah adanya Bank Sampah di RW 09 dan 13 masyarakat jadi semakin rajin mengumpulkan sampah, bahkan ada diantara masyarakat yang rela mengumpulkan sampah yang diambil dari rumah saudara nya, acara hajatan, dsb. Terbukti selama peneliti melakukan pengamatan di perumahan Bukit Pamulang Indah. Kegiatan Bank Sampah 18 Wawancara pribadi dengan Ibu Ruth selaku Nasabah bank sampah, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul 16.50, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan ini sebagai media bagi warga perumahan Bukit Pamulang Indah dalam melakukan partisipasinya sebagai wujud dari pemberdayaan masyarakat, dan Bank Sampah setidaknya telah berhasil menciptakan proses belajar masyarakat tentang arti pentingnya kita manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk berinteraksi dengan lingkungan kita melalui pemeliharaan dan pelestarian lingkungan dan yang terpenting dari hasil sebuah program pemberdayaan dalam kasus ini adalah kegiatan bank sampah bukanlah hasil materill yang diinginkan, melainkan proses belajar masyarakatnya dengan tujuan perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungannya sendiri. “Tadinya daerah perumahan bukit pamulang indah sering banjir, karena sampah di sungai meluap, tapi dengan adanya bank sampah, sungai sekarang jadi bersih ngga ada yang buang sampahnya di sungai lagi” Masyarakat diharapkan bisa terus belajar untuk memanfaatkan sampah Hadirnya Bank Sampah diharapkan mampu menjadi alternatif pengolahan sampah yang praktis dengan harapan lain mengubah kacamata masyarakat pada umumnya untuk lebih memberdayakan sampah demi keberlanjutan ekosistem lingkungan. Keselarasan dari semua pihak antara lingkungan dan masyarakat menjadi tonggak dari lestarinya lingkungan hidup. Masyarakat dapat menyebut keselaraan ini dengan sampah dari manusia, untuk manusia dan keberlangsungan lingkungan hidup.

c. Kontribusi Ekonomi

Bank sampah juga meminimalisasi sampah di lingkungan sehingga bermanfaat bagi warga karena ada nilai ekonomi di dalamnya yang dihasilkan dari penjualan sampah tersebut walaupun tidak terlalu banyak hanya sebatas mengumpulkan uang dari hasil tabungan sampah. Dengan adanya Bank Sampah masyarakat sudah melaksanakan pola hidup bersih dengan memilah sampah organik dan an organik, sehingga terbebas dari bakteri, penyakit yang menempel pada sampah. Selain memilah sampah, Bank Sampah juga memberikan motivasi kepada masyarakat untuk belajar membuat kerajinan tangan dari daur ulang sampah yang tidak bisa ditimbang seperti bungkus kopi, minuman saset, rinso, sunglit, Koran, kantong kresek dll. Hasilnya pun cukup kreatif ada yang dijadikan tas, dompet, sarung aqua gallon, vase bunga dsb. Dengan harga yang bervariasi. Saat ini masyarakat yang sudah menjadi nasabahanggota di perumahan Bukit Pamulang Indah berjumlah 122 Orang dengan rata-rata penghasilanya di buat dalam bentuk kluster yakni K 1 : Rp 200.000 - Rp111.000 K 2 : Rp 110.000 - Rp 81.000 K 3 : Rp 80.000 - Rp 5.000 Berikut tabel data nasabah sesuai dengan pendapatan per-bulan yang sudah di jumlahkan sesuai dengan klustenya sebagai berikut. Tabel 6 Data Nasabah Sesuai dengan Pendapatan Per-Bulan RW 09 RW 13 K 1 K 2 K 3 K 1 K 2 K 3 - 1 Nasabah 41 Nasabah - 1 Nasabah 79 Nasabah Sumber: Company Laporan Data Nasabah September 2012 – Agustus 2013 Dari tabel diatas bisa dilihat bahwasannya pendapatan setiap nasabah di RW 09 dan 13 kebanyakan dari mereka berada di kluster tiga dengan rata-rata penghasilan sebulan nya Rp 80.0000 – Rp 5.000, hanya 1 orang dari RW 09 dan 13 yang penghasilan berada di kluster dua dengan rata- rata Rp 110.000 – Rp. 81.000. Bank sampah melati bersih sudah melakukan 82 kali penimbangan terhitung sejak tanggal 10 september 2012 sampai dengan 29 Agustus 2013 jumlah uang yang sudah masuk sebesar Rp 14.232.575 dengan jumlah nasabah 122 orang. “Uang dari hasil penimbangan satu tahun kemarin alhamdulillah dapet Rp 1.500.000 ibu pake untuk beli lemari pakaian.” 19 Sudah banyak nasabah yang mengambil uang tabungan satu tahun, ada yang uang nya dipergunakan untuk keperluan lebaran, pulang ke kampung halaman, membeli sembako untuk lebaran dan di bawa ke kampung, dan ada juga yang sudah bisa membeli lemari pakaian.

d. Aspek Lingkungan

Pemberdayaan ini hanya sebatas pemberdayaan pada aspek lingkungan yang mana masyarakat sudah mau peduli terhadap lingkungan mereka dengan mengumpulkan sampah kemudian memilahnya dan di tabung di Bank Sampah. Dengan kegiatan Bank Sampah ini masyarakat sudah belajar bagaimana mereka mengubah cara pandangnya terhadap sampah 19 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada hari senin 7 Oktober 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan rumah tangga yang selama ini di buang begitu saja kemudian diangkut oleh Dinas Kebersihan. Sampah yang tidak bisa terangkut oleh lapak bisa menjadi suatu produk yang diolah dan menghasilkan kerajinan tangan yang kreatif dan unik-unik. Bagi pengepul ini sudah bermakna karena tadinya kondisi di wilayah masyarakat RW 09 dan 13 perumahan Bukit Pamulang Indah sering terkena banjir ketika musim hujan tiba dikarenakan dataran yang terlalu rendah juga masyarakat yang membuang sampah rumah tangga nya di aliran sungai. “Tadinya saya hanya pemulung biasa yang kemudian diangkat oleh pak Bambang ketua yayasan bunga melati untuk menjadi lapak atau pengepul” 20 Awalnya pengepul atau lapak ini adalah seorang pemulung yang kemudian diangkat oleh yayasan Bunga Melati Indonesia untuk membuka lapak sendiri dan akhirnya sampai sekarang menjadi penadah untuk bank sampah di perumahan bukit pamulang indah, bermodalkan gerobak sampah Pak Muhammad Sa’it atau yang sering disapa Pak De ini mengangkut sampah-sampah nasabah yang sudah ditimbang ke lapak nya di jl. Akasia pamulang, namun kendala datang saat sampah tidak bisa terangkut karena Pak De hanya menggunakan gerobak sampah yang ternyata kapasitas sampah lebih banyak. Setelah mencari jalan keluar dan solusi bersama-sama dengan pengurus, Pak De mencoba melakukan 20 Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Said selaku Lapak Bank Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan pinjaman uang kepada temannya untuk bisa membeli mobil bak, Alhamdulillah niat itu di sambut baik dan berhasil. Sampai sekarang setiap penimbangan pak de mengangkut semua sampah dengan mobil bak nya. Sampah semua terangkut dan setiap penimbangan tidak ada sampah yang tersisa dan tidak terangkut. “saya mendapatkan penghasilan dari setiap pengangkutan sampah anorganik yang sudah dipilah oleh warga tidak menentu terkadang bersihnya dari hasil penjualan sampah yang sudah terjual 1 kali pendapatan hanya Rp. 300.000 tapi kadang juga lebih drai itu, Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari- hari saya neng” 21 Hasil dari setiap penjualan sampah bersih yang dijual Pak De setiap bulan nya tidak menentu kalau sampahnya banyak hasil yang didapatkan juga banyak bisa mencapai Rp. 2. 500.000 perbulan. Jika kita lihat dari UMR di Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sebesar Rp. 2.200.000 penghasilan Pak De sudah mencukupi untuk biaya kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya Bank sampah Melati Bersih lingkungan RW 09 dan 13 di perumahan Bukit Pamulang Indah menjadi semakin bersih, masyarakat juga sudah bisa belajar memilah sampah rumah tangga yang ada di rumah nya, setiap penimbangan masyarakat jadi sering bertemu dengan nasabah- nasabah yang lain dari RW 09 dan 13 sehingga terjalinlah tali silaturahmi antara warga. 21 Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Said selaku Lapak Bank Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan : 1. Bentuk partisipasi dalam kegiatan Bank Sampah yang dilakukan Bank Sampah Melati Bersih telah memberikan pengaruh yang baik dan positif terhadap partisipasi warga sebagai wujud tanggung jawab terhadap lingkungannya sendiri 2. Bank Sampah Melati Bersih telah berhasil membangun kepercayaan, potensi, kreatifitas serta partisipasi warga Bukit Pamulang Indah dalam Kegiatan Bank Sampah dengan pengaruh-pengaruh yang dirasakan oleh warga.

B. Saran

1. Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk mengembangkan lebih lanjut kegiatan Bank Sampah ini sebagai salah satu solusi dalam penanganan masalah sampah di Tangerang Selatan. 2. Agar Bank Sampah Melati Bersih lebih giat lagi dalam kegiatan Bank Sampah, terus melakukan sosialisasi kepada warga mengenai penggolongan dan pemanfaatan sampah. Untuk ibu-ibu Bank Sampah Melati Bersih agar lebih bersunggung-sungguh lagi dalam usaha daur ulang sampah anorganik yang tidak bisa di timbang dan lebih bersemangat dalam memasarkan barang-barang hasil kreativitasnya kepada masyarakat luas untuk meningkatkan penghasilan dan dalam usaha kampanye mencintai lingkungan. Demikian kesimpulan dan saran yang bisa peneliti sampaikan dalam skripsi ini. Semoga hasil penelitian kegiatan bank sampah ini menjadi bahan masukan bagi khalayak luas dalam penanganan lingkungan dan bahan renungan juga evaluasi bagi Bank Sampah Melati Bersih dalam menjalankan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat melalui kegiatan Bank Sampah di perumahan Bukit Pamulang Indah Tangerang Selatan.