Implementasi Praktek Pemberdayaan Yang Dilakukan Oleh Bank

sehingga muncullah kebutuhan untuk membangun bank sampah, agar sampah bisa diolah, dimanfaatkan dan mengurangi volume sampah ”. 2 Sampah yang ada di RW 09 dan 13 menjadi masalah yang belum terselesaikan, sehingga muncullah ide masyarakat untuk bisa memanfaatkan sampah dengan membangun bank sampah untuk Mengurangi volume sampah di lingkungan perumahan Bukit Pamulang Indah.

b. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan mencantumkan apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukanya dan kapan waktu pelaksanaanya. 1. Pembangunan Bank Sampah Pada tahapan perencanaan kegiatan, warga yang sudah siap untuk menjadi pengurus berjumlah enam orang, melakukan perkumpulan untuk membahas perencanaan kegiatan bank sampah di perumahan Bukit Pamulang Indah. Menurut data penimbangan sampah yang peneliti dapatkan, bahwa jumlah produksi sampah di perumahan Bukit Pamulang Indah untuk bulan September 2012 – Agustus 2013 sebanyak 7,522,5 Kg – 7 ½ Ton. 3 2 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan 3 Laporan harian data penimbangan sampah bulan September 2012-Agustus 2013. Dilihat pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 Setelah warga yang siap menjadi pengurus sepakat untuk berencana membangun Bank Sampah, langkah pertama yang diambil adalah menghubungi pihak yayasan Bunga Melati Indonesia, untuk bisa membantu merealisasikan pembangunan Bank Sampah di perumahan bukit pamulang indah. Serta memotivasi pengurus untuk bisa mengajak masyarakat memilah sampah rumah tangga. 2. Pembentukan Pengurus Bank Sampah Melati Bersih BPI Pembentukan suatu organisasi warga untuk menyukseskan program Bank Sampah berbasis masyarakat yang konsen terhadap penanganan, pengelolaan dan pengolahan sampah di perumahan Bukit Pamulang Indah, maka secara resmi pengurus Bank Sampah mendapatkan pelatihan keuangan administrasi dan management pengelolaan Bank Sampah oleh yayasan Bunga Melati Indonesia. 4 “Pada tanggal 10 september 2012 bertempat di rumah pengurus RW 09, kami membentuk dan meresmikan kepengurusan Bank Sampah yang selanjutnya diberi nama Bank Sampah Melati Bersih BPI”. 5 Pada tahapan pembentukan ini disusun pula visi, misi, struktur organisasi, program kegiatan dan sumber dana bank sampah yang sudah dipaparkan pada bab III sebelumnya halaman 49 sd 55. 4 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan 5 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan Teknik pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah di perumahan Bukit Pamulang Indah dengan Dengan adanya pemilahan sampah rumah tangga sejak dari rumah, berarti ada pengurangan sampah yang di buang ke TPA karena sampah anorganik di pilah, kemudian di timbang oleh pengepul yang sebelumnya sudah terjalin kerja sama dengan Bank Sampah Melati Bersih, kemudian untuk sampah yang tidak bisa ditimbang bisa dijadikan produk recycle yang hasilnya bisa di jual kembali dengan harga yang bervariasi dari mulai Rp 20.000 – Rp 50.000, untuk sampah organik diolah menjadi kompos. Namun untuk tahap pembuatan kompos di perumahan Bukit Pamulang Indah belum terlaksana. Melainkan karena melakukan proses penghijauan terlebih dahulu, sehingga masyarakat dianjurkan untuk menanam pohon di rumah mereka agar kompos yang sudah terbuat nantinya tidak terbuang sia-sia. Kemudian untuk biaya operasional kegiatan Bank Sampah tiap bulan nya berasal dari hasil penimbangan sampah, berdasarkan harga jenis sampah nasabah dan lapak yang berbeda, pengurus mendapatkan keuntungan juga dari setiap penimbangan sampah dan pemotongan biaya tabungan nasabah sebesar 5 setiap pengambilan uang tabungan. 6 Berikut tabel daftar harga dan jenis sampah di RW 09 dan 13 perumahan Bukit Pamulang Indah. 6 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan Tabel 5 Daftar Harga dan Jenis Sampah Kode Jenis Nasabah Lapak 1 Air kemasan gelasbotol bersih 2.500 3.000 2 PE Plastik 850 1.000 3 Tembaga 25.000 30.000 4 Kaleng Almunium 7.000 8.000 5 Kertas SemenHVSSWLKoran 1.000 1.200 6 Kardus JelekBasah 500 700 7 Kardus Bersih 900 1.100 8 Besi 2.300 3.000 9 Kaleng 1.300 1.800 10 Aki 5.000 6.000 11 KabinSeng 2.200 2.700 12 Boncos 400 500 13 Emberan 1.500 2.500 14 Karpet TalangKarpet Plastik 500 600 15 Majalah 800 1.000 16 VCDKristal 2.000 2.500 17 Botol Beling 150 200 18 Impact 500 800 Bank Sampah Melati Bersih beroperasi 1 - 2 kali dalam seminggu atau pun setiap 2 minggu sekali. Pada hakikatnya ketentuan waktu operasional ditentukan melalui kesepakatan pengurus.

c. Pelaksanaan Kegiatan

Untuk melaksanakan kegiatan, perlu diatur penjadwalan kegiatan, termasuk pembagian tugas dan kelompok. 1. Pembagian Tugas dan Kelompok Bank Sampah Melati Bersih memiliki enam pengurus didalamnya yang bekerja sesuai bidang-bidang yang sudah ditetapkan pada tahap perencanaan kegiatan sebelumnya. Selaku Penasehat dari Bank Sampah Melati Bersih adalah Bapak Djoni selaku ketua RW 09 dan Bapak Marah Indra Selaku Ketua RW 13 yang bertugas untuk:  Bertanggung jawab secara umum pelaksanaan kegiatan Bank Sampah.  Mengkoordinasikan dengan ketua pelaksana dalam menentukan kegiatan bank sampah.  Menentukan kebijakan-kebijakan mengenai pelaksanaan kegiatan daur ulang sampah. 7 Ketua Bank Sampah sebagai Pelaksanaan Kegiatan yang diemban oleh Ibu Sari Nurlita bertugas untuk:  Bertanggungjawab pada pelaksanaan kegiatan bank sampah  Menyusun program kegiatan bank sampah secara sistematis.  Memantau jalannya kegiatan bank sampah secara kontinyu  Mengatur dan menyusun pembagian tugas serta wewenang selama kegiatan bank sampah berlangsung.  Menerapkan dan memantau pelaksanaan kebijakan yang telah dikoordinasikan dengan penanggung jawab kegiatan. 8 Sekertaris Bank Sampah Melati Bersih yang diamanatkan kepada Ibu Endah Prabowo Nunik memiliki tugas untuk: 7 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012 8 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012  Membantu ketua pelaksana dalam menyusun program kerja bank sampah  Membuat administrasi bank sampah  Menyusun laporan kegiatan bank sampah bersama ketua pelaksana. Bidang Bendahara Bank Sampah Melati Bersih oleh Ibu Sumaryati Untung bertugas untuk:  Membantu ketua pelaksana dalam perbendaharaan kegiatan bank sampah  Mencatat pemasukan dan pengeluaran selama kegiatan bank sampah berlangsung.  Mengeluarkan biaya kegiatan dengan seizing ketua dan penanggung jawab kegiatan.  Mengkoordinasikan keadaan keuangan kepada ketua atau penanggung jawab selama pelaksanaan kegiatan.  Membuat laporan keuangan pada akhir kegiatan bank sampah setiap bulan nya. 9 Untuk selanjutnya adalah seksi-seksi, bank sampah memiliki 3 seksi, yaitu seksi Koordinator nasabah oleh Ibu Iwuk Johni dan Ibu Sarmini Budi yang bertugas untuk mengatur kegiatan Bank Sampah pada saat penimbangan berlangsung sampai selesai. Seksi pengawas oleh Ibu Toban 9 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012 yang bertugas mengawasi proses pemilahan sampah masyarakat, penimbangan dan pencatatan. Seksi pemasaran oleh Nanda P, seksi pemasaran ini melihat ibu-ibu adalah orang pertama yang harus diberikan pengertian tentang manfaat sampah, maka seksi pemasaran ini mengajak ibu-ibu untuk bisa memilah sampah rumah tangga sehingga terbiasa dan mau menjadi nasabah di bank sampah melati bersih. 10 Kegiatan Bank Sampah Melati Bersih ini tidak ada campur tangan dari kader atau anggota PKK yang ada di perumahan Bukit Pamulang Indah. 1. Sosialisasi Kepada Warga Setelah mandapatkan respon positif dari pihak yayasan Bunga Melati Indonesia, maka pengurus melakukan sosialisasi pada warga terkait untuk merealisasikan rencana atau tujuan kegiatan bank sampah. Untuk mencapai tujuan yang direncanakan tersebut adalah dengan melakukan pendekatan dan berinteraksi secara baik kepada masyarakat RW 09 dan 13 juga melakukan sosialisasi mengenai sampah. Untuk menjalankan kegiatan bank sampah dalam pemilahan sampah perlu adanya penyadaran kepada masyarakat bahwa sampah tidak harus dimusuhi, tetapi bila dipilah bisa menghasilkan nilai ekonomis. Hal tersebut diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat agar mau memilah sampah. Menurut keterangan ibu Djoni selaku ketua RW 09. “Masyarakat yang tinggal di RW 09 terdiri dari dari 3 RT, dengan jumlah 120 KK, namun yang ikut serta menjadi nasabah di RW 09 hanya 10 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012 42 nasabah, tidak terlalu banyak karena rata-rata masyarakat yang tinggal di RW 09 adalah pensiunan yang hanya tinggal berdua dengan istri dan pembantu, anak-anaknya sudah berumah tangga dan mempunyai rumah sendiri sehingga jumlah sampah yang diperoleh tidak terlampau banyak. ” 11 Jika dibandingkan dengan RW 13 yang berjumlah 80 nasabah dari 160 KK yang terdiri dari 4 RT yang rata-rata masyarakat yang tinggal di lingkungan RW 13 masih dalam usia produktif. “Banyak Kendala waktu awal perencanaan kegiatan Bank Sampah ini karena ketua RW 13 yang ngga setuju”. 12 Awalnya banyak kendala yang dihadapi ibu-ibu pengurus Bank Sampah BPI dalam melakukan kegiatan ini, karena kebanyakan dari masyarakat kurang menerima dan tidak mau ikut serta menjadi nasabah begitu juga ketua RW 13 yang kurang setuju di kira, sampah yang sudah di kumpulkan lalu ditimbang nantinya di timbun di salah satu lahan sehingga akan menyebabkan bau yang tidak sedap, dapat menganggu, pemadangan yang kurang bagus, juga mengambil jatah pemulung yang ada di lingkungan perumahan Bukit Pamulang Indah, namun setelah ibu-ibu pengurus melakukan sosialisasi mengenai alur kerja Bank Sampah ini, Masyarakat mulai menyadari bahwa hadirnya Bank Sampah di lingkungan mereka memberikan dampak positif, sehingga pemulung yang sering berkeliaran di sekitar rumah warga sudah semakin jarang dan sampah yang 11 Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul 15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B212, Pamulang – Tangerang Selatan 12 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F12, Pamulang – Tangerang Selatan tadinya berserakan sudah semakin berkurang. Akhirnya banyak warga RW 13 yang mau ikut bergabung memilah sampah rumah tangga dan menjadi nasabah 2. Mekanisme Pengolahan Bank Sampah Pelaksanaan kegiatan Bank Sampah Melati Bersih berbasis masyarakat, maka tahap awal sebelum pengolahan sampah adalah tahap pemilahan sampah yaitu memilah sampah antara organik dan anorganik dan dipisahkan di wadah yang berbeda atau lebih tepatnya tidak mencampur antara sampah organik dan anorganik. 13 Tahap pemilahan ini adalah tanggung jawab semua warga yang menjadi nasabah bank sampah, fokus dari perwadahan adalah agar sampah organik tidak tercampur oleh sampah anorganik sehingga pengepul tidak harus memisahkannya lagi ketika waktu penimbangan. Tahap ini menunjukkan partisipasi warga dalam menyukseskan kegiatan bank sampah, Walaupun belum semua warga ikut menjadi nasabah Bank Sampah tetapi setidaknya mereka mau belajar memilah dan menggolongkan sampah kedalam kantong kresek mereka. Kesadaran warga dalam memilah sampah menjadi tolak ukur pengurus mengajarkan dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi. “Pada awalnya warga belum terbiasa memilah-milah sampah, karena mereka belum mengetahui jenis-jenis sampah yang bisa di timbang, ada juga yang Cuma pengen uang dari hasil timbangan sampahnya tapi tidak 13 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012 mau memilah sampahnya sehingga meyulitkan pengurus dan pihak pen gepul yang mengangkut sampah warga”. 14 Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian lingkungan. Kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran atau dalam bentuk materill. Keikutsertaan dan tenaga adalah bentuk yang paling dapat dilihat dari suatu partisipasi. Keikutsertaan dapat dilihat dari adanya masyarakat yang sudah melakukan pemilahan sampah yang menjadi pengurus atau pun nasabah Bank Sampah yang namanya terdaftar dalam catatan pembukuan Bank Sampah tersebut. Sedangkan tenaga dapat dilihat dari adanya bantuan yang dilakukan saat kegiatan Bank Sampah berlangsung, pengurus dan pengepullah yang melakukan proses penimbangan serta pencatatan dalam buku besar. Namun bagi nasabah baru yang belum mengerti cara memilah sampah biasanya bertanya kepada pengurus atau nasabah lama yang sudah terbiasa memilah sampah rumah tangga. Dari observasi yang dilakukan peneliti, pelaksanaan kegiatan Penimbangan Sampah berdasarkan waktu yang ditetapkan oleh Bank Sampah ini. 1 minggu 2x Penimbangan yang dilakukan pada Hari Senen dan Kamis pukul 16:00 sampai dengan 17:30 WIB. Untuk kegiatan pelatihan kerajinan daur ulang sampah di lakukan dengan waktu yang 14 Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul 15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B212, Pamulang – Tangerang Selatan sudah ditetapkan pengurus 1 bulan sekali. Program ini diperuntukkan bagi ibu-ibu yang mau belajar menjadi pengrajin dari hasil daur ulang sampah dan mengisi waktu luang yang kosong. Pelatihan kerajinan dalam bentuk daur ulang sampah juga menjadi bentuk partisipasi masyarakat, untuk bisa mengatasi permasalahan sampah yang ada yaitu daya tampung TPA yang sudah over capacity yang tidak sebanding dengan jumlah sampah yang ada. Yang bisa menghasilkan nilai ekonomis, kerajinan yang dihasilkan juga semakin menarik mulai dari bahan bungkus kopi, rinso, minuman saset, kantong kresek, koran dll. Untuk proses merajut dan menyulam dilakukan dengan tangan hand made. Alat sulam yang digunakan sederhana dan murah harganya juga. Sedangkan untuk keterampilan menjahit menggunakan mesin jahit. Dari tahapan pelaksanaan kegiatan pada mekanisme kegiatan bank sampah peneliti berpendapat bahwa program pemberdayaan adalah program pembelajaran, dimana masyarakat belajar untuk berpartisipasi dalam sebuah program pemberdayaan, namun partisipasi tidak akan terjadi tanpa adanya kemauan dan kesadaran masyarakat terhadap program, maka perlu dilakukannya sosialisasi secara terus menerus. Partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendeknya adalah tercapainya sebuah program dan tujuan jangka panjangnya adalah perubahan sosial perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah disembarang tempat dan menjaga lingkungan sekitar. d. Pemantauan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Semua kegiatan yang kemudian dilaksanakan perlu dipantau atau diawasi secara berlanjut untuk melihat kesesuaianya dengan rencana yang telah disusun. Jika menyimpang, tentu perlu diusahakan tindakan-tindakan perbaikan agar dapat meluruskannya kembali. Setelah suatu tahapan kerja selesai, maka hasilnya layak dievaluasi atau dinilai sejauh mana telah mencapai tujuan program yang telah disepakati bersama. Pengertian monitoring pemantauan secara terus menerus proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Monitoring dapat dilakukan dengan cara mengikuti langsung kegiatan atau membaca hasil laporan dari pelaksanaan kegiatan. 15 Terdapat dua tahapan monitoring yang dilakukan oleh Bank Sampah Melati Bersih BPI, yaitu internal monitoring dan eksternal monitoring. Internal monitoring, dilakukan oleh pihak Bank Sampah sendiri yaitu monitoring terhadap pembagian tugas dan kelompok yang dilakukan pada tahapan pelaksanaan kegiatan, monitoring ini diperlukan agar kegiatan tidak menyimpang dari tujuan awalnya, pengurus setiap bulan membuat laporan keuangan masuk dan keluar kegiatan Bank Sampah. Sedangkan eksternal monitoring, yaitu dilakukan oleh warga RW 09 dan 13 perumahan bukit pamulang indah terhadap kegiatan bank sampah, warga berhak menegur bank sampah jika terjadi kekecewaan terhadap kegiatan ini, karena warga percaya suksesnya kegiatan ini memerlukan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga 15 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: PT Refika Aditama, 2005, Cet Ke-1, h. 118. lingkungan. Pihak Bank Sampah pun juga memberikan laporan harian data penimbangan sampah ke pihak yayasan Bunga Melati Indonesia, sebagai pemantauan terhadap progress kegiatan Bank Sampah di perumahan Bukit Pamulang Indah. Pengertian evaluasi adalah pengidentifikasian keberhasilan dan kegagalan suatu rencana kegiatan atau program. 16 Pada tahap evaluasi kegiatan, pihak Bank Sampah Melati Bersih meminta saran dan penilaian dari warga mengenai kinerja Bank Sampah, laporan dan penilaian ini akan dilakukan setiap bulannya. Evaluasi tersebut dimaksudkan untuk: 1 Meninjau laporan keuangan yang masuk dan keluar setiap 1 bulan sekali 2 Meninjau faktor-faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan kegiatan. 3 Mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan 4 Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai tujuan 17 Secara teori praktek pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Bank Sampah Melati Bersih sudah oke 16 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,Bandung: PT Refika Aditama, 2005, Cet Ke-1, h. 119. 17 Profile Bank Sampah Melati Bersih BPI tahun, 2012

B. Dampak Dari Pemberdayaan Masyarakat Yang Dilakukan Oleh

Bank Sampah di RW 09 dan 13 Perumahan Bukit Pamulang Indah Dampak yang diberikan oleh Bank Sampah ini baru sebatas pada aspek lingkungan. Karena Bank sampah bagi sebagian orang masih merupakan hal yang baru. Sama halnya dengan bank-bank pada umumnya, di bank sampah terjadi aktifitas menabung. Namun, jika di bank-bank pada umumnya kita menabung dalam bentuk uang, di bank sampah kita tidak menabung uang, tetapi sampah. Hasil tabungan sampah tersebut nantinya justru akan memberikan penghasilan atau tabungan dalam bentuk uang, bagi nasabahnya yang dapat diambil setelah jangka waktu tertentu. Nasabah pun juga memiliki buku tabungan sebagai bukti menabung di bank sampah. Bank Sampah Melati Bersih adalah suatu institusi yang didirikan dengan tujuan mengurangi jumlah sampah buangan dengan mekanisme menabung sampah yang masih memiliki nilai ekonomis sehingga mampu mengubah image sampah yang notabennya negative menjelma menjadi barang bernilai ekonomis. Bank Sampah ini bekerja layaknya seperti bank yang melakukan setoran, penarikan dan tabungan. Pengkonversian tabungan sampah menjadi tabungan uang merupakan suatu bentuk perubahan yang ditawarkan oleh Bank Sampah Melati Bersih BPI. Kontribusi awal pendirian bank sampah diantaranya peran sertanya yayasan Bunga Melati Indonesia dalam memberikan donasi buku tabungan nasabah sebanyak 100 buah serta pembuatan kaos bank sampah untuk pengurus bank sampah melati bersih juga spanduk bank sampah yang digunakan setiap penimbangan.

a. Kesadaran Partisipasi

Partisipasi adalah alat dan juga tujuan untuk terlaksana nya setiap program yang ada di masyarakat, karena tanpa adanya pastiripasi masyarakat, program kegiatan tidak akan berjalan dalam jangka waktu yang lama. Dengan adanya partisipasi dari masyarakat dalam sebuah program pemberdayaan, maka tidak mustahil untuk mewujudkan warga yang berdikari, karena tujuan akhir dari sebuah program pemberdayaan adalah keberlanjutan, proses belajar sosial serta perubahan sikap dan perilaku atau nilai. Keberlanjutan disini tidak hanya dalam tatanan bagaimana warga dapat mandiri secara individu namun mereka mandiri secara komunitas, kemandirian tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa adanya intervensi dari berbagai pihak luar. Dampak Bank Sampah terhadap kebersihan lingkungan menjadi bentuk tindakan dan pemikiran yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah cita-cita bersama menjaga kebersihan lingkungan dan menjadikan lingkungan sehat dan bersih di perumahan Bukit Pamulang Indah. Lingkungan di perumahan Bukit Pamulang Indah saat ini menjadi lebih bersih tidak terlihat ada sampah anorganik yang berserakan di pinggir- pinggir jalan.