8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.2 Metode Ekstraksi
Menurut Depkes 2000, metode ekstraksi menggunakan pelarut dibagi menjadi dua cara yaitu cara dingin dan cara panas.
1
Cara Dingin a. Maserasi
Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan atau pengocokan pada temperatur ruang
kamar. Maserasi kinetik merupakan maserasi yang dilakukan dengan cara pengadukan
secara kontinu
terus menerus.
Remaserasi berarti
dilakukannya pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat. Prinsip maserasi penyarian zat aktif yang dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar, terlindung dari cahaya, cairan
penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di
luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah proses difusi. Peristiwa
tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan
penggantian cairan penyari setiap tiga hari sekali. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
b. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna exhaustive extraction yang umumnya dilakukan pada temperatur
ruangan. Prosesnya terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap maserasi sebenarnya penetesan atau penampungan
ekstrak, yang dilakukan terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
2 Cara Panas
a. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik
didihnya, selang waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
konstan dengan adanya pendinginan balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk
proses ekstraksi sempurna. b. Soxhletasi
Soxhletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru umumnya dilakukan dengan alat khusus seperangkat alat soxhlet sehingga
terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada
temperatur 40-50
o
C. d. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-
98
o
C selama 15-20 menit. e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik didih air ≥ 30
o
C.
2.3 Kolesterol
2.3.1 Definisi dan Biosintesis Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibentuk oleh hati dan digunakan dalam pencernaan lemak. Selama pencernaan, kolesterol
bergabung dengan garam empedu, fosfolipid dan trigliserida menjadi
suspensi kecil yang disebut misel Corwin, 2009.
Biosintesis kolesterol melalui jalur Asetil-KoA dengan HMG-KoA reduktase sebagai rate-limiting enzyme yang membatasi sintesis kolesterol
Dipiro et al., 2005.