Cara Pengambilan Darah Organoleptik

31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ekstrak herba kumis kucing yang terdiri dari semua bagian tanaman yang berada diatas tanah, sedangkan sinensetin lebih banyak terdapat dalam ekstrak daun Olah et al., 2003. Beberapa faktor lain seperti bagian tanaman yang diambil, umur tanaman, kondisi tempat tumbuh, waktu pemanenan dan proses pengeringan simplisia juga dapat mempengaruhi kadar senyawa kimia dalam tanaman Wulandari, 2011. Secara kualitatif dapat dilihat bercak yang berfluororesensi biru pada sinar UV panjang gelombang 365 nm. Bercak sinensetin dalam ekstrak terletak pada Rf 0,53 dan bercak standar 1, 2, 3 dan 4 sinensetin secara berurutan terletak pada Rf 0,53; 0,49; 0,49; dan 0,50. Perhitungan kadar sinensetin dan kurva kalibrasi standar dapat dilihat pada lampiran 8. Pengujian parameter non-spesifik ekstrak meliputi susut pengeringan dan kadar abu total. Pengukuran susut pengeringan ekstrak dilakukan untuk memastikan batasan maksimal rentang tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan simplisia dan proses pengentalan ekstrak. Pengukuran kadar abu total bertujuan untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal didalam ekstrak. Hasil susut pengeringan adalah sebesar 0,948 dan kadar abu total sebesar 12,587. Standar susut pengeringan ekstrak kumis kucing adalah tidak lebih dari 10 dan kadar abu total tidak lebih dari 9 Depkes, 2008. Rendahnya nilai susut pengeringan pada ekstrak menjelaskan bahwa senyawa yang hilang pada proses pengeringan simplisia dan proses pengentalan ekstrak sangat kecil. Tingginya kadar abu ekstrak dapat dikarenakan tingginya kandungan mineral internal seperti kalium pada tanaman kumis kucing Himani et al., 2014, ataupun mineral eksternal yang bisa saja bercampur dengan ekstrak saat proses pengerjaan pengujian kadar abu ekstrak. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar mineral dalam ekstrak seperti perbedaan genetik, tempat tumbuh, proses sortasi basah dan sortasi kering. Perhitungan uji parameter ekstrak dapat dilihat pada lampiran 7. 32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4 Hasil Uji Penapisan Fitokimia

Penapisan fitokimia dilakukan terhadap ekstrak herba kumis kucing dengan tujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang ada dalam ekstrak herba kumis kucing. Lampiran 6 Tabel 4.2. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Herba Kumis Kucing Golongan Hasil Alkaloid - Flavonoid + Saponin + Tanin + Steroid + Dari hasil pengujian penapisan fitokimia diketahui bahwa ekstrak herba kumis kucing mengandung senyawa, flavonoid, saponin, steroid, terpenoid dan tanin. Menurut Himani et al., 2013 tanaman kumis kucing banyak mengandung flavon, polifenol, protein aktif, glikosida, minyak atsiri dan kalium serta sedikit senyawa terpenoid. Sedangkan Wulandari 2011 dalam penelitiannya menyatakan bahwa kandungan kimia ekstrak daun kumis kucing adalah saponin, flavonoid dan polifenol. Senyawa golongan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak herba kumis kucing diduga merupakan senyawa utama yang berperan aktif dalam menurunkan kadar kolesterol. Umbare et al. 2009 menyebutkan bahwa senyawa utama dari ekstrak hidro-alkohol kumis kucing adalah senyawa golongan flavonoid yang memberikan efek antihiperlipidemia. Rajasekaran, Anandan, and Nishad 2013 juga menjelaskan bahwa flavonoid dan polifenol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan VLDL, trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol HDL serum. Faizah et al. 2009 menyatakan bahwa Trimethylapigenin, Eupatorin dan Tetramethylluteolin merupakan senyawa fitokimia dari kumis kucing yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa plasma, kadar trigliserida dan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL plasma.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 96% Herba KumisKucing (Orthosipone stamineus Benth) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Normal

6 85 99

Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Anti-inflamasi Ekstrak Etanol 70% Herba Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)

9 41 106

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALO

0 4 14

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

0 3 15

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus

0 3 17

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus

0 2 16

PENDAHULUAN UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN.

0 3 5

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR.

9 71 93

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pria Dewasa.

2 6 28