Hasil Uji Penapisan Fitokimia
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Warna merah muda yang terbentuk dalam larutan adalah hasil dari pembetukan kompleks Quinoneimine yang kemudian diukur serapannya
dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 500 nm Elitech, 2014.
Pengukuran kadar kolesterol total darah tikus dilakukan sebanyak tiga kali yaitu kadar kolesterol total sebelum pemberian makanan hiperkolesterol
hari ke-0, kadar kolesterol total setelah pemberian makanan hiperkolesterol hari ke-15, dan kadar kolesterol total setelah pemberian ekstrak uji hari
ke-29. Pengukuran kadar kolesterol total darah hari ke-0 dilakukan untuk
membandingkan kadar kolesterol total tikus sebelum diberikan makanan hiperkolesterol dengan kadar kolesterol total tikus setelah diberikan
makanan hiperkolesterol. Data ini digunakan untuk mengetahui efektivitas makanan hiperkolesterol yang diberikan kepada tikus dalam menaikkan
kadar kolesterol total tikus yang diberikan makanan hiperkolesterol. Sedangkan data kadar kolesterol total setelah pemberian makanan
hiperkolesterol digunakan untuk membandingkan penurunan kadar kolesterol total tikus yang telah hiperkolesterolemik dengan kadar kolesterol
total tikus setelah diberikan ekstrak uji. Hasil uji normalitas one-sample Kolmogorov-smirnov Test
menunjukkan kadar kolesterol total darah tik us terdistribusi normal p≥0,05
dan pada uji homogenitas Levene menunjukkan kadar kolesterol total darah bervariasi homogen p≥0,05, karena syarat normalitas dan
homogenitas sudah terpenuhi maka analisa statistik dilanjutkan dengan uji One-way ANOVA. Hasil uji statistik One-way ANOVA menunjukkan
terdapat perbedaan yang bermakna signifikan pada semua kelompok uji dengan nilai p≤0,05 pada kadar kolesterol total setelah diberi makanan
hiperkolesterol dan setelah pemberian ekstrak Lampiran 15. Selanjutnya uji statistik post hoc menjelaskan tentang perbandingan kadar kolesterol
total antar kelompok.
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3. Rata-rata kadar kolesterol
Kelompok Perlakuan Rata-Rata Kadar Kolesterol mgdl ± SD
Hari Ke-0 Hari Ke-15
Hari Ke-29 Normal
97,56 ± 11,246 106,77 ± 17,851 109,73 ± 4,809
Negatif 85,47 ± 17,865
135,94 ± 12,885 113,27 ± 9,225 Positif
64,64 ± 13,488 160,16 ± 12,278 87,80 ± 3,116
Dosis 250 mgkgBB 87,50 ± 23,526
142,94 ± 15,936 89,05 ± 8,298 Dosis 500 mgkgBB
76,43 ± 9,840 175,52 ± 6,724
91,20 ± 4,283 Dosis 1000 mgkgBB
77,74 ± 30,375 131,25 ± 13,258 89,69 ± 9,384
Tabel 4.4 . Persentase penurunan kadar kolesterol
Kelompok Perlakuan Kenaikan Kadar
Kolesterol Total Darah Tikus Setelah Pemberian
Pakan Hiperkolesterol Penurunan Kadar
Kolesterol Total Darah Tikus Setelah Pemberian
Ekstrak Normal
9,438 -2,769
Negatif 59,040
16,673 Positif
147,755 45,181
Dosis 250 mgkgBB 63,365
37,701 Dosis 500 mgkgBB
129,652 48,042
Dosis 1000 mgkgBB 89,694
31,662
Berdasarkan data yang diperoleh, pemeriksaan kadar kolesterol total tikus sebelum diinduksi makanan hiperkolesterol hari ke-0 menunjukkan
kadar kolesterol total dalam rentang normal. Sedangkan data hasil uji statistik kenaikan kadar kolesterol total tikus pada hari ke-15 setelah
diberikan makanan hiperkolesterol, menunjukkan bahwa kelompok yang diinduksi makanan hiperkolesterol memiliki kenaikan kadar kolesterol total
yang bermakna p≤0,05 dibandingkan dengan kelompok kontrol normal
yang tidak diinduksi makanan hiperkolesterol Lampiran 15. Persentase kenaikan kadar kolesterol total tikus menunjukkan nilai lebih dari 50
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dibandingkan kadar awal sebelum diinduksi pakan hiperkolesterol Tabel 4.4, dan rata-rata kenaikan kadar kolesterol total tikus setelah diinduksi
makanan hiperkolesterol pada masing-masing kelompok perlakuan kecuali kelompok normal menunjukkan kadar kolesterol total diatas rentang kadar
normal. Malole Sri 1989 menyebutkan bahwa kadar kolesterol normal tikus adalah rentang 40
–130 mgdl. Berdasarkan data persentase Tabel 4.4 dan uji statistik post hoc
Lampiran 15 penurunan kadar kolesterol total tikus, diketahui bahwa semua kelompok uji dosis 250 mgkgBB, 500 mgkgBB, 1000 mgkgBB
dan kontrol positif menunjukkan penurunan kadar kolesterol total yang signifikan dibandingkan kontrol normal dan kontrol negatif. Kelompok
kontrol negatif mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 16,673 setelah penghentian pemberian makanan hiperkolesterol selama 14 hari. Hal
ini menjelaskan bahwa penghentian pakan hiperkolesterol juga dapat mempengaruhi penurunan kadar kolesterol total tikus, tetapi berdasarkan uji
statistik penurunan tersebut tidak bermakna. Aktivitas penurunan kadar kolesterol total tertinggi adalah pada dosis
500 mgkgBB 48,082 kemudian dosis 250 mgkgBB 37,701 dan dosis 1000 mgkgBB 31,662. Suatu penelitian tentang uji praklinik
ekstrak alkohol-air kulit batang kumis kucing yang memiliki aktivitas hipolipidemik secara signifikan
p≤0,05 pada dosis 500 mgkgBB dan 750 mgkgBB pada tikus yang diinduksi diet hiperlipid. Parameter lipid yang
diuji adalah penurunan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida. Persentase penurunan kadar kolesterol total pada dosis 500 mgkgBB dan
750 mgkgBB adalah sebesar 20,3 dan 29,0 serta penurunan kadar trigliserida sebesar 26,6 dan 28,1 Umbare et al., 2009. Persentase
penurunan kadar kolesterol total tikus pada penelitian yang dilakukan oleh Umbare et al. 2009 dengan ekstrak kulit batang kumis kucing sebagai
ekstrak uji, memperlihatkan persentase yang lebih rendah dibandingkan persentase penurunan kadar kolesterol total tikus yang menggunakan ekstrak
herba kumis kucing sebagai ekstrak uji. Hal tersebut menjelaskan bahwa ekstrak herba kumis kucing yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki