9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
konstan dengan adanya pendinginan balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk
proses ekstraksi sempurna. b. Soxhletasi
Soxhletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru umumnya dilakukan dengan alat khusus seperangkat alat soxhlet sehingga
terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada
temperatur 40-50
o
C. d. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-
98
o
C selama 15-20 menit. e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik didih air ≥ 30
o
C.
2.3 Kolesterol
2.3.1 Definisi dan Biosintesis Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibentuk oleh hati dan digunakan dalam pencernaan lemak. Selama pencernaan, kolesterol
bergabung dengan garam empedu, fosfolipid dan trigliserida menjadi
suspensi kecil yang disebut misel Corwin, 2009.
Biosintesis kolesterol melalui jalur Asetil-KoA dengan HMG-KoA reduktase sebagai rate-limiting enzyme yang membatasi sintesis kolesterol
Dipiro et al., 2005.
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2. Jalur Biosintesis Kolesterol
2.3.2 Pengangkutan Kolesterol
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas yang tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma
dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut dimodifikasi dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam plasma.
Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya ke tempat penggunaannya Suyatna, 2011.
Pemeliharaan penyaluran kolesterol darah ke sel melibatkan interaksi antara kolesterol dari makanan dan sintesis kolesterol oleh hati. Apabila
jumlah kolesterol dari makanan meningkat, sintesis kolesterol oleh hati dihentikan karena kolesterol dalam darah secara langsung menghambat
suatu enzim hati yang penting untuk sintesis kolesterol. Dengan demikian, semakin banyak kolesterol yang dimakan, semakin sedikit kolesterol yang
Squalen sintetase HMG-KoA Reduktase
Asetil-KoA HMG-KoA
Isopentanil pirofosfat Mevalonat
Mevalonat pirofosfat
Geranil pirofosfat Farnesil pirofosfat
Squalen Dolikol
Ubikuinon Kolesterol
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dibentuk oleh hati. Sebaliknya, apabila asupan kolesterol melalui makanan berkurang, hati mensintesis lebih banyak kolesterol karena efek inhibisi
kolesterol pada enzim hati tersebut tidak ada Sherwood, 2003. Lipid darah diangkut dengan 2 cara yaitu jalur eksogen dan jalur
endogen Suyatna, 2011: a. Jalur eksogen
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas sebagai kilomikron. Kilomikron ini diangkut ke dalam saluran
limfe lalu ke dalam darah via duktus torasikus. Di dalam jaringan lemak, trigliserida dalam kilomikron mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase
yang terdapat di permukaan sel endotel. Akibat hidrolisis ini maka akan terbentuk asam lemak dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas akan
menembus endotel dan masuk ke dalam jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan atau dioksidasi
sebagai energi. Kilomikron remnant adalah kilomikron yang telah dihilangkan
sebagian besar trigliseridanya sehingga ukurannya mengecil tapi jumlah ester kolesterolnya tetap. Kilomikron remnant ini akan dibersihkan oleh hati
dari sirkulasi dengan mekanisme endositosis oleh lisosom. Hasil metabolisme ini berupa kolesterol bebas yang akan digunakan untuk sintesis
berbagai struktur membran plasma, mielin, hormon steroid dsb., disimpan dalam hati sebagai kolesterol ester lagi, diekskresi ke dalam empedu atau
diubah menjadi lipoprotein endogen yang dikeluarkan ke dalam plasma. Kolesterol juga dapat disintesis dari asetat dengan pengaruh enzim HMG-
KoA reduktase yang menjadi aktif jika terdapat kekurangan kolesterol endogen. Asupan kolesterol dari darah juga diatur oleh jumlah reseptor LDL
yang terdapat pada permukaan sel hati. b. Jalur endogen
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis
oleh LPL menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu IDL dan LDL.