Efisiensi harga Perkembangan konversi tanaman teh di PTP Nusantara IV

45 Sehingga kajian lebih lanjut ditentukan bahwa variabel bebas yang digunakan hanya tenaga kerja tanaman X 1 , tenaga kerja pabrik X 2 , pupuk Urea X 3 , obat Kleen Up X 4 , obat Repcord X 5 , Listrik X 6 . Dengan begitu menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daun teh kering di perkebunan Sidamanik adalah tenaga kerja tanaman, tenaga kerja pabrik, pupuk Urea, obat Kleen Up, obat Repcord dan listrik. Setelah melihat F hit diketahui bahwa variabel bersifat linier. Setelah menentukan faktor-faktor produksi yang langsung mempengaruhi hasil produksi daun teh kering di perkebunan Sidamanik, maka diambil data bulanan selama tiga tahun. dari tahun 2007-2009 lalu diolah menggunakan metode regresi linier berganda. Semua data tersebut dikonversi kedalam satuan per Ha. Berdasarkan persamaan data-data tersebut maka dapat diteliti indentifikasi masalah 2.

5.2.2 Efisiensi harga

Sebelum melakukan estimasi maka dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi regresi linier berganda yaitu: a. Uji Linieritas Untuk pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daun teh kering didapat F hitung = 45,69 F tabel =2,77, sehingga persamaan yang digunakan adalah linier dapat dilihat pada lampiran 3. b. Uji Multikolinieritas Setelah melihat table Coefficient terdapat nilai VIF untuk masing-masing variable mempunyai nilai 10 dan nilai Tolerace 0,1 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa gejala multikolinieritas tidak terdapat dalam persamaan ini dapat dilihat pada lampiran 3. Universitas Sumatera Utara 46 c. Uji Autokorelasi Untuk mengasumsikan uji autokorelasi dapat menggunakan statistic d Durbin- Watson. Dari model summary b dapat diperoleh nilai durbin-watson 2,104. Dengan menguji nilai durbin-watson 2,104 kedalam statistik d durbin-watson maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa data variabel bebas tidak memiliki autokorelasi dapat dilihat pada lampiran 3. Maka setelah dilakukan pengujian asumsi regresi linier berganda didapatkan hasil akhir dari estimasi faktor-faktor yangmempengaruhi produksi daun teh kering sebagai berikut: Y = 35,771 – 181,317 X 1 + 245,566 X 2 – 0,186 X 3 + 2,755 X 4 + 153,475 X 5 + 1,235 X 6 Y = – 181,317 + 245,566 – 0,186 + 2,755 + 153,475 + 1,235 R 2 = 0.920 F hitung = 45,69 Dari model dihasilkan nilai koefesien determinasi sebesar 0,92. Hal ini menunjukkan bahwa 92 variasi variabel produksi daun teh kering telah dapat dijelaskan oleh variabel tenaga kerja tanaman, tenaga kerja pabrik, pupuk urea, obat kleen up, obat repcord dan listrik. Dari persamaan diatas, maka nilai efesiensi harga pada setiap variabel bebas dapat dihitung : Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 5. Efisiensi Harga Faktor – Faktor Produksi. Faktor Produksi Efesiensi Harga Kesimpulan Tenaga kerja tanaman -1.31 Tidak efesien Tenaga kerja pabrik 3.06 Belum efesien Pupuk Urea -2.66 Tidak efesien Obat Kleen Up 0.003 Tidak efesien Obat Repcord 2.29 Belum efesien Listrik 0.68 Tidak efesien Efesiensi harga tenaga kerja tanaman X 1 sebesar -1,31 1, penggunaan input tenaga kerja tanaman tidak efesien maka input tenaga kerja tanaman perlu dikurangi untuk mencapai nilai efesien. Tenaga kerja tanaman diperkebunan teh Sidamanik memang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan tingginya biaya produksi tenaga kerja tanaman dibandingkan produksi yang dihasilkan dan harga jual yang rendah. Pengurangan tenaga kerja tanaman saat ini sudah dilakukan oleh perkbunan Sidamanik. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya produksi tanaman yang tinggi. Efesiensi harga tenaga kerja pabrik X 2 sebesar 3,06 1, penggunaan input tenaga kerja pabrik belum efesien maka input tenaga kerja pabrik perlu ditambah untuk mencapai nilai efesien. Dalam hal ini perkebunan Sidamanik sudah melakukan penambahan tenaga kerja pabrik dengan menggunakan tenaga kerja upah. Yang mana tenaga kerja upah diletakkan dibagian-bagian pengolahan pabrik yang sistem kerjanya tidak memiliki tanggung jawab yang besar seperti pada proses pelayuan daun teh dan pada proses pengangkutan daun teh basah ke pabrik olahan. Universitas Sumatera Utara 48 Efesiensi harga pupuk Urea X 3 sebesar -2,66 1, penggunaan input pupuk Urea tidak efesien maka penggunaan input pupuk Urea perlu dikurangi untuk mencapai nilai efesien. Pupuk urea yang digunakan selama ini memang berlebih hal ini dikarenakan tanaman teh yang ada diperkebunan Sidamanik merupakan tanaman yang memiliki usia yang sudah cukup tua. Yanga mana tanaman-tanaman teh yang tua ini sudah bisa untuk di tanam ulang kembali dengan tanaman yang baru. Dengan usia tanaman yang tua ini kebutuhan akan pupuk menjadi lebih banyak. Akan tetapi perkebunan sendiri sudah melakukan penanaman ulang tanaman yang baru secara bertahap. Untuk kedepannya perkebunan Sidamanik juga sudah melakukan pengurangan pupuk secara bertahap juga. Efesiensi harga obat Kleen Up X 4 sebesar 0,003 1, penggunaan input obat kleen up tidak efesien maka penggunaan input obat Kleen Up perlu dikurangi untuk mencapai nilai efesien. Fungsi obat Kleen Up adalah untuk memberantas gulma dan alang-alang berdaun sempit. Dalam hal ini, perkebunan teh memiliki gulma dan alang-alang yang cukup lebat, sehingga penggunaan Kleen Up sangat diperlukan. Akan tetapi penggunaan obat Kleen Up juga memerlukan biaya yang cukup besar sehingga penggunaan obat ini perlu dikurangi. Di perkebunan Sidamanik sendiri penggunaan obat Kleen Up masih belum mengalami pengurangan dikarenakan penggunaan obat tergantung dengan kondisi dilapangan. Jika dilapangan gulma dan alang-alang masih banyak, maka penggunaan obat ini tidak dikurangi. Efesiensi harga obat Repcord X 5 sebesar 2,29 1, penggunaan input obat repcord belum efesien maka penggunaan input obat Repcord perlu ditambah untuk mencapai nilai efesien. Obat repcord berfungsi untuk mencegah penyakit tanaman, khususnya pada penyakit daun teh. Diperkebunan Sidamanik penggunaan obat repcord dilakukan Universitas Sumatera Utara 49 sesuai dengan kondisi dilapangan. Jika dilapangan tanaman terkena penyakit daun maka pada saat itu perkebunan menggunakan obat repcord. Berdasarkan analisis efesiesni harga,penggunaan obat repcord masih bisa ditamabah untuk mendapatkan hasil yang makasimal. Efesiensi harga Listrik X 6 sebesar 0.68 1, penggunaan input listrik tidak efesien maka penggunaan input listrik harus dikurangi untuk mencapai nilai efesien. Pengurangan penggunaan tenaga listrik diperkebunan Sidamanik terus dilakukan perkebunan. Perkebunan sendiri memiliki kebijakan penghematan terhadap penggunaan tenaga listrik. Salah satu solusinya, perkebunan memiliki pembangkit tenaga listrik tersendiri dalam menjalankan proses produksi di pabrik olahan.

5.2.3 Efesiensi Teknik

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Teh Di PTPN IV Sidamanik Kab.Simalungun Sumatera Utara

28 165 117

Inventarisasi Serangga Pada Tanaman Teh (Cammelia sinenisis. L) di Perkebunan Teh PTPN IV Sidamanik Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

7 98 53

Analisis Faktor-Faktor Usaha Perkebunan Teh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Petani Teh) di Daerah Kecamatan SIdamanik Kabupaten Simalungun

0 3 73

PENGARUH PRODUKSI DAUN TEH KERING TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 8 18

Analisis Faktor-Faktor Usaha Perkebunan Teh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Petani Teh) di Daerah Kecamatan SIdamanik Kabupaten Simalungun

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Usaha Perkebunan Teh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Petani Teh) di Daerah Kecamatan SIdamanik Kabupaten Simalungun

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Usaha Perkebunan Teh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Petani Teh) di Daerah Kecamatan SIdamanik Kabupaten Simalungun

0 0 7

Analisis Faktor-Faktor Usaha Perkebunan Teh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Petani Teh) di Daerah Kecamatan SIdamanik Kabupaten Simalungun

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor Usaha Perkebunan Teh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Petani Teh) di Daerah Kecamatan SIdamanik Kabupaten Simalungun

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Usaha Perkebunan Teh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Petani Teh) di Daerah Kecamatan SIdamanik Kabupaten Simalungun

0 0 14