Sistem Pendapatan Jangka Waktu Sistem Pendapatan Potongan

2.4. Sistem Pendapatan

Dalam ketetapan MPR No.11 MPR 1998 tentang GBHN pasal 3 disebutkan bahwa : “ kebijaksanaan pengupahan dan pendapatan disamping memperhatikan produktivitas tenaga kerja dan pertumbuhan produksi perlu diarahkan pada peningkatan kesejahteraan dan peningkatan daya beli golongan penerima pendapatan rendah “. Adapun beberapa sistem pendapatan antara lain :

2.4.1. Sistem Pendapatan Jangka Waktu

Merupakan sistem yang ditetapkan berdasarkan jangka waktu karyawan melakukan pekerjaan, jika dihitung dalam jam diberi pendapatan jam, jika dihitung dalam hari diberi pendapatan harian, untuk perhitungan dalam minggu, diberi pendapatan mingguan ataupun secara bulanan jika perhitungan pendapatan perbulan. Dalam sistem ini, karyawan menerima pendapaan yang tetap karena untuk waktu-waktu tertentu mereka akan menerima pendapatan yang tertentu pula. Karyawan tidak melakukan pekerjaannya secara tersisa-sisa untuk mengejar hasil sebanyak-banyaknya, sehingga dapat diharapkan pekerjaan dilakukan dengan baik dan teliti. Sebaliknya kelemahan dalam sistem ini adalah kurangnya dorongan untuk bekerja secara giat, bahkan kadang- kadang hasil kerja kurang dari layak dapat diharapkan karena itu sistem ini sering kali disertai dengan sistem premi, dari karyawan ditargetkan dalam jangka waktu tertentu harus menghasilkan hasil yang tertentu, jika ia dapat menghasilkan lebih dari target yang ditentukan ia akan mendapatkan premi. Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Sistem Pendapatan Potongan

Sistem ini selalu digunakan untuk menggantikan sistem pendapatan jangka waktu jika hasil pekerjaan tidak memuaskan. Namun pendapatan ini hanya dapat ditetapkan jika hasil pekerjaan dapat diukur menurut ukuran tertentu, misalnya dalam jumlah banyaknya, jumlah beratnya, jumlah luasnya dan hasil yang dikerjakan, maka sistem pendapatan potongan tidak dapat digunakan pada semua perusahaan. Kebaikan dari sistem ini antara lain : a. adanya dorongan bagi karyawan untuk bekerja lebih cepat, karena semakin banyak ia menghasilkan semakin banyak pula pendapatan yang diterimanya. b. Produktivitas karyawan dapat ditingkatkan secara optimal. c. Penggunaan barang modal secara intensif, seperti mesin dan sebagainya. Kelemahan dari sistem pendapatan potongan : a. kegiatan karyawan yang berlebihan. b. Karyawan menjadi kurang mengindahkan kesehatan dan keselamatannya. c. Kurang teliti dalam mengerjakan sesuatu. d. Pendapatan yang tidak tetap. Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Sistem Pendapatan Kemufakatan.