Prosedur Penetapan UMSR Pendapatan 1. Definisi Pendapatan

memperoleh keuntungan sesaat akibat konjungtur perekonomian. basis yang lebih kokoh perlu diidentifikasikan sebagai dasar dalam meningkatkan kinerja perusahaan sedemikian rupa sehingga kemampuan perusahaan dalam memberikan pendapatan karyawannya yang bekerja juga terangkat. Dengan basis yang kokoh , peningkatan kemampuan membayar perusahaan bisa lebih berkelanjutan sustainable tanpa tergantung pada situasi dan kondisi perekonomian. Akibat positif selanjutnya, peningkatan kesejahteraan perusahaan dan karyawan juga menjadi lebih bias dipastikan.

2.1.4. Prosedur Penetapan UMSR

Pada hakekatnya prosedur penetapan UMSR tidak berbeda jauh dengan penetapan UMR. Penentuan besarnya UMSR sepenuhnya didasarkan pada kesepakatan secara biparti didaerah antara wakil pengusaha dengan wakil tenaga kerja dan masyarakat, pemerintah dalam kesepakatan tersebut hanyalah bertindak sebagai fasilitator dalam penyediaan dana dan informasi kajian peraturan perundangan, keadaan sosial ekonomi masyarakat pekerja, serta perkembangan dunia usaha. Dalam kaitan ini Kandepnaker Kanwil Depnaker melakukan inventarisasi potensi sektor-sektor yang memungkinkan untuk penetapan UMSR. Hasil inventarisasi potensi tersebut dibahas dalam sidang komisi pengupahan untuk menyepakati sektor-sektor unggulan guna penetapan UMSR. Dalam menyepakati dan menentukan sektor-sektor unggulan komisi pengupahan mempertimbangkan kriteria :  Mencakup perusahaan dan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak.  Penghasil devisa yang cukup besar. Universitas Sumatera Utara  Mempunyai nilai tambah yang cukup besar.  Beban dan resiko kerja secara sektoral.  Kemampuan perusahaan secara sektoral  Ada asosiasi perusahaan.  Ada serikat pekerja terkait. Sektor-sektor unggulan tersebut kemudian disampaikan kepada asosiasi perusahaan dan serikat pekerja terkait melakukan perundingan secara bipartit untuk menyepakati besarnya UMSR nominal. Pada suatu sektor atau sub sektor yang belum mempunyai asosiasi perusahaan dan atau serikat pekerja, tetapi sektor yang bersangkutan telah memenuhi tiga butir kriteria yang disebut pertama, dapat ditetapkan UMSR. Perundingan untuk menyepakati besarnya UMSR dilakukan oleh APINDO Asosiasi Pengusaha Indonesia atau bersama perusahaan-perusahaan pada sektor yang bersangkutan dengan FSPSI Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Hasil kesepakatan disampaikan kepada menteri tenaga kerja setalah direkomendasikan pada gubernur melalui komisi pengupahan yang kemudian disahkan dan ditetapkan seacara normatif yang mengikat seluruh pengusaha dan pekerja disektor tersebut pada wilayah bersangkutan. Dalam penetapan UMSR perlu diperhatikan pula beberapa rambu sebagai berikut. Pertama, UMSR harus lebih besar daripada UMR. Dalam peraturan menteri tenaga kerja ditentukan bahwa perbedaan tersebut setidak-tidaknya mencapai 10. Kedua, bahwa selisih antara UMSR dan UMR harus substansial nyata sehingga apabila UMSR dikenakan pajak penghasilan tetap tidak lebih kecil daripada UMR. Ketiga, penetapan Universitas Sumatera Utara skor yang dicakup dalam UMSR harus jelas penamaannya sesuai dengan nomor kode KLUI Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia.

2.2. Peranan dan Fungsi Pendapatan