Ruang Lingkup Penelitian Pengolahan Data Model Analisa Defenisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan menyusun skripsi ini, penulis mengunakan metodologi penelitian sebagai berikut :

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas pengalaman atau masa kerja dan tingkat pendidikan terhadap pendapatan yang diperoleh karyawan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, kantor pusat Medan. 3.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, data primer diperoleh langsung dari karyawan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, kantor pusat Medan dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner oleh sample yang diambil secara acak. Data sekunder diperoleh melalui library research , yaitu penelitian melalui kepustakaan yang diperoleh dari buku – buku literature yang ada hubungaanya dengan topic yang akan diteliti. Dan jenis data yang dipergunakan adalah kombinasi antara time series data dan cross section data yang disebut data polling.

3.3. Pengolahan Data

Penulis menggunakan program E-Views untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini.

3.4. Model Analisa

Model yang digunakan dalam menganalisa pengalaman atau masa kerja dan tingkat pendidikan terhadap pendapatan yang diperoleh karyawan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, kantor pusat Medan. adalah model ekonometrika dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan mengunakan metode tehnik ordinary least square OLS atau metode kuadrat terkecil. Secara sistematis, model persamaan dirumuskan sebagai berikut : Y =  +  1 X 1 +  2 X 2 +  Dimana : Y = Pendapatan karyawan per bulan rupiah X 1 = Pengalaman atau masa kerja tahun X 2 = Tingkat pendidikan dummy variable SD : 1, SMP : 2, SMU: 3, dan PTAkademi: 4 α = Konstanta  1 ...  2 = Koefisien regressi  = Kesalahan pengganggu Bentuk hipotesisnya sebagai berikut : , 1    X y artinya jika terjadi kenaikan pada X 1 pengalaman atau masa kerja , maka Y tingkat pendapatan mengalami kenaikan, asumsi cateris paribus. , 2    X Y artinya jika terjadi kenaikan pada X 2 tingkat pendidikan, maka Y tingkat Pendapatan mengalami kenaikan, asumsi cateris paribus,

3.5. Test Goodness of Fit Uji kesesuaian

Untuk melihat goodness of fit dari hipotesis tersebut maka perlu dilakukan uji statistik yaitu :

3.5.1. Koefisien Determinasi R-Square

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variasi variabel- variabel independent secara bersama mampu memberi penjelasan terhadap variasi variabel dependen.

3.5.2. Uji t-statistik uji Parsial

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel independen secara individu parsial dan variabel dependen signifikan atau tidak. Rumus untuk memperoleh nilai t-hitung : b 1 – b t-hitung = Sb i Dimana: b 1 : Koefisien variabel independent ke i b : Nilai hipotesis nol Sb i : Simpangan baku dari variabel independent ke-i

3.5.3. Uji F-statistik Uji Serempak

Uji F-statistik ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara serempak bersama-sama terhadap variabel dependent. Rumus untuk menghitung F-statistik : R²k – 1 F-hitung = 1 – R²n – k Dimana: R 2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan n = Jumlah sampel Dengan kriteria pengujian pada tingkat kepercayaan 95 sebagai berikut : Ho diterima jika F-hitung F α Ho ditolak jika F-Hitung F α 3.6. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.6.1. Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya korelasi yang sangat erat di antara variabel bebas.

3.6.2. Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefenisikan sebagai kolerasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data deretan waktu atau ruang seperti dalam data cross section, atau korelasi pada dirinya sendiri. Apabila ada ketergantungan antara kesalahan pengganggu u i dan kesalahan pengganggu u j , maka dikatakan ada otokorelasi, dengan simbol dapat dinyatakan sebagai berikut: dengan : E u i u j = 0 i ≠ j D-W test Uji Durbin Watson D-W test digunakan untuk mengetahui apakah dalam model terdapat autokorelasi ataupun antara disturbance errornya. ∑ e t – e t – 1² DW – hitung = ∑e t ² Kriteria Pengambilan Keputusan : Nilai D-W berdasarkan estimasi Model Regresi Kesimpulan 4-d L DW 4 d L ≤ DW ≤ d U 2 DW 4-d U d U DW 2 d L ≤ DW ≤ d U 0 DW d L Tolak Ho terdapat serial kolerasi negative diantara disturbance error. Tidak ada kesimpulan Terima Ho Terima Ho Tidak ada kesimpulan Tolak Ho terdapat serial kolerasi positif diantara disturbance terms. Bentuk hipotesanya adalah sebagai berikut: Ho : ρ = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : ρ ≠ 0, artinya ada autokorelasi Kurva D-W test dapat dilihat sebagai berikut : inconclusive Autokorelasi + Autokorelasi - H diterima tidak autokorelasi 0 d L d U 4-d U 4-d L 4 Gambar 3.6 Kurva D-W Test Jika diantara beberapa variabel independent tersebut merupakan lag variables maka anggapan penggunaan D-W test tidak berlaku dalam mengetahui apakah model tersebut terdapat autokorelasi atau tidak.

3.7. Defenisi Operasional Variabel

1. Tingkat pendapatan adalah seluruh kompensasi yang diterima karyawan setelah bekerja selama 1 bulan yang dinyatakan dengan uang Rupiah di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, kantor pusat Medan. 2. Pengalaman kerja adalah lama karyawan bekerja di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, kantor pusat sampai saat survey dilakukan, yang dinyatakan dalam tahun. 3. Tingkat Pendidikan adalah suatu tingkatan dalam pendidikan formal yang telah dicapai karyawan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, kantor pusat yang dinyatakan dengan pemberian skor . SD = 1, SMP = 2, SMU = 3, Perguruan TinggiAkademi = 4.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. 1. Sejarah singkat PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Pada umumnya setiap kantor atau perusahaan, baik milik pemerintah maupun milik swasta mempunyai sejarah yang berbeda-beda. Diawali dengan berdirinya kantor atau perusahaan tersebut sampai tumbuh dan berkembangnya serta perubahaan- perubahaan yang terjadi. Demikian juga halnya dengan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Medan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut ini : Perseroan Terbatas Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Terbuka PT. PP Lonsum Indonesia Tbk merupakan salah satu anak perusahaan dari Harrison dan Crosfield yang didirikan pada tahun 1844 di London, Inggris. Saham perusahaan ini dimiliki oleh kerajaan Inggris dengan komoditi ekspor. Perusahaan ini mengelola bermacam-macam usaha, antara lain : 1. Perkebunan 2. Perkayuan 3. Perdagangan Umum Internasional Semua jenis perusahaan tersebut diatas tersebar diseluruh dunia. Di Indonesia perusahaannya hanya beroperasi dibidang perkebunan saja yaitu : kelapa sawit, kelapa, the, karet dan kakao. Perusahaan perkebunan ini memperluas bidang usahanya dengan mengadakan penggabunggan diantara perusahaan Inggris yang memiliki beberapa kebun di Sumatera