Pengertian Piutang dan Jenis-Jenis Piutang

9 penyaluran dana . Jumlah kredit atau pinjaman yang diberikan kepada anggota tergantung dari permintaan anggota dan kemampuan pengembalian kredit, sehingga arus kas dan perputaran modal didalam koperasi tidak mengalami hambatan, pengembalian kredit atau pinjaman dilakukan dengan cara angsuran.

5. Pengertian Piutang dan Jenis-Jenis Piutang

Piutang usaha merupakan teransaksi umum, yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit, piutang dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha account receivable semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek seperti 30 sampai 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel 2007:512: “Piutang merupakan jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seorang atau perusahaan lain”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan tagihan sipenjual kepada sipembeli sejumlah uang dalam transaksi. Piutang dapat timbul dari berbagai macam sumber tetapi jumlah yang terbesar biasanya timbul dari penjualan kredit barang dan jasa. Piutang dapat dipakai untuk tuntutan terhadap pihak lain atas uang, barang, dan jasa. Universitas Sumatera Utara Menurut Weygandt, Kieso, Kimmel 2007: 512 piutang dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1. “Piutang Usaha, 2. Wesel Tagih, dan 3. Piutang Lain-lain”. Uraian pengertian dari jenis-jenis piutang adalah sebagai berikut: 1. Piutang Usaha Piutang usaha account receivable adalah jumlah pembelian secara kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa, piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari. Secara umum jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan. Pengakuan piutang usaha yang dipengaruhi oleh penjualan barang atau jasa. 2. Wesel Tagih Wesel tagih notes receivable adalah surat utang formalyang diterbitkan sebagai bentuk pengakuan utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha yang disebabkan transaksi penjualan biasa yang disebut piutang dagang trade account. Universitas Sumatera Utara 3. Piutang lain-lain Piutang lain-lain other receivable mencakup selain piutang dagang seperti piutang bunga, piutang karyawan, uang muka karyawan, dan restitusi pajak penghasilan, secara umum piutang ini bukan bersal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh sebab itu jenis piutang ini akan diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang terpisah pada neraca. 4. Pencatatan piutang Siklus pendapatan dan penagihan terdiri dari pemberian jasa secara kredit dan penagihan kas dari pelanggan. Pendapatan yang belum ditagih menyebabkan timbulnya piutang pada pelanggan dan akan dicatat pada jurnal pendapatan. Piutang yang akan ditagih dari pelanggan dan akan dicatat pada jurnal penerimaan kas. Pengendalian internal diperkuat dengan memisahkan fungsi pencatatan transaksi pendapatan pada jurnal pendapatan dari pencatatan penagihan kas pada jurnal penerimaan kas. Hal ini dilakukan agar lebih sulit lagi bagi seseorang untuk mencuri penagihan kas dan memanipulasi catatan akuntansi. 5. Piutang tak tertagih Perusahaan berupaya membatasi nilai piutang nilai piutang tak tertagih dengan menerapkan beragam perangkat pengendalian. Pengendalian yang paling penting disini berhubungan dengan fungsi pengesahaan kredit. Pengendalian ini biasanya melibatkan Universitas Sumatera Utara penyelidikan atas kredibilitas pelanggan dengan menggunakan referensi dan pemeriksaan atas latar belakang pelanggan. Sebagai contoh, pada saat pertama kali pelanggan memperoleh kartu kredit dengan batas kredit tertentu. Setelah piutang jatuh tempo, perusahaan akan menggunakan prosedur-prosedur untuk memaksimalkan penagihan piutang tersebut. Jika setelah upaya beruang-ulang ternyata gagal, perusahaan mungkin perlu memindahkan tugas penagihan keagen penagihan. Tetapi tidak ada satu ketentuan umum yang dapat digunakan untuk menentuan kapan suatu piutang atau wesel menjadi tidak tertagih. Menurut Warren, Reeve, Fess 2005:395 untuk mencatat piutang tak tertagih ada dua metode yaitu: 1. Metode penyisihan membuat akun beban piutang tak tertagih di muka sebelum piutang tersebut dihapus. Kebanyakan perusahaan besar menggunakan metode penyisihan untuk mengestimasi besarnya piutang tak tertagih. Pengurangan piutang usaha merupakan hasil estimasi, maka nilai tersebut tidak dapat dikreditkan ke akun pelanggan. Sebaiknya yang dikreditkan akun kontra aktiva yang diberi judul penyisihan piutang tak tertagih 2. Metode penghapusan langsung mengakui beban bahwa hanya pada saat piutang dianggap benar-benar tidak dapat ditagih lagi. Estimasi berdasarkan analisis piutang pada seberapa lama piutang tersebut telah beredar, dengan proses yang dinamakan penentuan umur piutang uasaha. Titik awal dalam menentukan umur piutang adalah tanggal jatuh tempo piutang sampai sekedul Universitas Sumatera Utara umur piutang dibuat. Estimasi beban piutang tak tertagih berdasarkan analisis piutang menekankan nilai realisasi bersih sekarang dari piutang. Jadi metode ini memberikan penekanan yang lebih besar pada neraca dari pada laporan laba rugi.

6. Kolektibilitas Piutang

Dokumen yang terkait

Tinjauan atas Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No.27 pada Koperasi Kredit (CU) Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo

3 63 109

Sejarah dan Perkembangan Koperasi Credit Union Gunanta Ras Desa Namo Rambe, 1988 – 1998

0 55 83

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 13

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 5

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 1 11

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo) Chapter III VI

0 0 29

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 19 48