Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konseptual Tinjauan Terdahulu

penghapusan piutang yang tak tertagih untuk itu diperlukan adanya suatu pengendalian manajemen terhadap kolektibilitas piutang. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti “Peranan Pengendalian Manajemen Terhadap Kolektibilitas Piutang Pada Koperasi Credit Union CU Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah sehubungan dengan judul tersebut yaitu apakah pengendalian manajemen telah berperan secara efektif dalam koletikbilitas piutang pada Koperasi Credit Union CU Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian manajemen telah berperan secara efektif dalam kolektibilitas piutang pada Koperasi Credit Union CU Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan mengenai peranan pengendalian manajemen terhadap kolektibilitas piutang. Universitas Sumatera Utara 2. Bagi manajemen koperasi Credit Union Merdeka, sebagai bahan pertimbangan atau masukan yang berkaitan dengan peranan pengendalian manajemen terhadap kolektibilitas piutang. 3. Bagi calon peneliti, menjadi bahan masukan bagi rekan mahasiswa yang berniat membahas masalah peranan pengendalian manajemen terhadap kolektibilitas piutang.

E. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka penelitian membuat kerangka konseptual yang disusun dengan model sebagai berikut: Keterangan: Pengendalian manajemen sangat penting untuk meningkatkan kualitas kerja perusahaan. Dimana kas diberikan kepada nasabah sebagai pinjaman dengan syarat-syarat yang telah ditentukan koperasi, otomatis pinjaman PIUTANG PINJAMAN KAS KOLEKTIBILITAS PENGENDALIAN MANAJEMEN SYARAT-SYARAT SYARAT-SYARAT Universitas Sumatera Utara nasabah menjadi piutang bagi koperasi yang harus ditagih sesuai dengan syarat-syarat kolektibilitas. Kolektibilitas piutang harus sesuai dengan syarat- syarat pemberi pinjaman dan syarat-syarat kolekbilitas piutang, dalam kolekbilitas piutang dibutuhkan pengendalian manajemen agar semua pinjaman dapat dikolek sampai menjadi kas kembali. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Karakteristik Koperasi

Istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Co-Operation Co: bersama, dan Operation: usaha. Secara singkatnya, koperasi berarti usaha bersama. Koperasi di lingkungan badan usaha beranggotakan orang-orang yang melakukan usaha bersama yang didasarkan atas asas kekeluargaan. Kegiatan koperasi dilakukan sekelompok orang yang bekerjasama untuk menggunakan output ekonomi dari badan usaha untuk tercapainya tujuan yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.27 2007:27.1, pengertian koperasi adalah: Badan usaha yang mengorganisir pemanfataan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi pada kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang memiliki keinginan dan tujuan yang sama, yaitu memberikan manfaat bagi anggota- anggotanya demi tercapainya kesejahteraan anggota. Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha yang lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda the dual identity of the member, yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi Universitas Sumatera Utara user own oriented firm. Sedangkan menurut IAI Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK No.27 2007:27.1: a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama, b. koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggungjawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggota-anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab sosial, dan kepedulian terhadap orang lain, c. koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya, d. tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota promotion of the members’ wekfare, e. jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang nonanggota koperasi. Orang-orang yang membentuk koperasi pada dasarnya ingin memenuhi kebutuhan akan pelayanan, yang sebagian besar dinyatakan dalam tujuan-tujuan, bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai, dan dioperasikan serta bagaimana sisa hasil usaha didistribusikan. Kemampuan dalam mencapai tujuannya menjelaskan alasan keunggulan koperasi bagi anggota pengguna jasa untuk menjadi pelanggannya, daripada menjadi pemilik perusahaan yang berorientasi pada penanaman modal. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama, sehingga pelaku ekonomi terdiri dari karyawan aktif perusahaan dan atau perseorangan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART. Kegiatan koperasi lebih banyak Universitas Sumatera Utara dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Anggota dalam koperasi bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan. Menurut Undang–Undang No.25 Tahun 1992: “Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

2. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas yaitu termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Manajer terlibat dalam aktivitas ini untuk mengkobinasikan atau yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi yaitu manusia, finansial, fisik, dan informasiuntuk mencapai tujuan organisasi dengan cara efektif dan efesien. Efesien berarti menggunakan berbagai sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya. Efektif berarti membuat keputusan yang tepat dan mengimplementasikannya dengan sukses. Manajer adalah seorang yang tanggung jawab utamanya melaksanakan proses manajemen. Secara khusus manajer adalah seseorang yang merencanakan dan membuat keputusan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan sumber- sumber daya manusia, finansial, fisik, dan informasi. Aktivitas dasar dari proses manajemen adalah perencanaan dan pengambilan keputusan seperti menentukan arah tindakan, Universitas Sumatera Utara pengorganisasian yaitu mengkoordinasikan aktivitas dan sumber daya, kepemimpinan yaitu memotivasi dan mengatur orang, dan pengendalian yaitu memonitor dan menevaluasi aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak dilaksanakan dengan suatu cara yang sistematis dan jadwal yang dapat ditentukan. Manajer dapat dibedakan menurut tingkat dan bidang, menurut tingkat dapat mengindentifikasikan manajer puncak, menengah, dan lini-pertama. Manajer menurut bidang yaitu manajer pemasaran, keuangan, operasional, sumber daya manusia, administrasi, dan manajer terspesialisasi. Menurut Griffin 2004:17 manajer memiliki sepuluh peran dasar untuk dilakukan yaitu a. Tiga peran interpersonal, sebagai kepala figur, pemimpin, dan penghubung, b. tiga peran pembawa informasi, sebagai pengawas penyebar dan juru bicara, dan c. empat peran pengambil keputusan, yaitu wirausahawan, penengah perselisihan, pengalokasi sumber daya, negosiator. Manajer yang efektif cenderung memiliki keahlian teknis, interpersonal, konseptual, diagnotik, komunikasi, pengambil keputusan dan manajemen waktu. Pekerjaan manajer merupakan sebagai pekerjaan yang tidak rutin, tidak dapat diramalkan, bervariasi, dan terbagi-bagi juga sering dilakukan dengan cepat. Praktik manajemen yang efektif memerlukan suatu sintesis antara pengetahuan dan seni, yaitu campuran dari objektivitas rasional dan pandangan intuitif. Kebanyakan manajer memperoleh keahlian dan posisi melalui suatu kombinasi dari pendidikan Universitas Sumatera Utara dan pengalaman. Proses manajemen dapat diterapkan dalam banyak organisasi termasuk organisasi pencari laba dan organisasi nirlaba

3. Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Manajemen

Perumusan misi, visi, dan strategi merupakan kegiatan kreatif yang dilakukan manajemen puncak yang memerlukan strategi kontrol yang ada diluar daerah manajemen kontrol. Strategi kontrol adalah pengendalian atas perumusan misi, visi, dan strategi organisasi, sedangkan manajemen kontrol adalah pengendalian atas pengimplementasian dan pengendalian pelaksanaan rencana organisasi. Sistem pengendalian manajemen dititik beratkan pada aspek pengendalian. Perencanaan menjadi kebutuhan utama agar perusahaan mampu mamasuki lingkungan bisnis dan kompetitif. Perencanaan yang bersifat komprehensif dan terpadu, yang mencakup perencanaan yang bersifat strategik dan tactical sangat diperlukan untuk menjadikan perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan bertumbuh. Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen menitik beratkan pada pentingnya perencanaan dalam memasuki lingkungan bisnis turbulen dan kompotitif. Menurut Mulyadi 2007:06 Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen menyediakan empat sistem untuk melaksanakan perencanaan masa depan organisasi: 1. Sistem perumusan strategi 2. Sistem perencanaan strategik 3. Sistem penyusuan program, dan 4. Sistem pnyusunan anggaran. Universitas Sumatera Utara Sistem perencanan dan pengendalian manajemen menyediakan dua sistem mengimplementasiakan rencana: 1. Sistem pengenplementasian, dan 2. Sistem pemantauan. Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen mencangkup perencanaan pada tataran yang bersifat strategik dan berorentasi ke dalam organisasi, sampai dengan perencanaan yang bersifat tactical dan yang berorentasi ke dalam organisasi. Di dalam pendesaian sistem pada umumnya ada beberapa faktor yang berikut ini perlu dipertimbangkan: Tidak ada desain sistem yang baik atau yang buruk, yang ada adalah apakah suatu desain sistem sesuai dengan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan. Kesesuaian sustu sistem dengan lingkungan tempat sistem tersebut digunakan akan menjadikan sistem tersebut efektif untuk running the business di lingkungan tersebut. Oleh karena itu didalam mendesain sistem perencanaan dan pengendalian manajemen perlu dilakukan pengamatan dan indentifikasi terhadap pemacu perubahan. Pemacu perubahan digunakan untuk menggambarkan dampaknya terhadap karakteristik lingkungan bisnis yang dimasuki oleh organisasi. Lingkungan bisnis ibarat sustu teritorial yang untuk menjelajahinya diperlukan suatu peta. Peta yang menggambarkan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan disebut paradigma. Berdasarkan paradigm ini dapat mendesain sistem suatu alat yang digunakan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya untuk mewujudkan tujuan sistem. Sistem terdiri atas dua komponen yaitu struktur dan proses, struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan satu dengan Universitas Sumatera Utara lainya yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang merupakan komponen yang mewujudkan tujuan. Setiap sistem yang kita desain memerlukan kompetensi tertentu untuk menjalankan sistem tersebut. Kompetensi untuk menjalankan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen disebut managerial skill. Proses sistem perencanaan dan pengendalian manajemen dilaksanakan mulai dari: 1. Sistem perumusan strategi yang merupakan tahapan strategi adalah tahapan yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahapan ini dilakukan pangamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut kemudian dilakukan SWOT Strenghs Weaknesses Opportunities Threats analysis untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan luar perusahaan dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan. Hasil SWOT analisis ini digunakan sebagai dasar perumusan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi. Misi adalah jalan pilihan yang disepakati bersama seluruh anggota organisasi untuk menuju masa depan. Visi adalah gambaran kondisi masa depan perusahaan yang diwujudkan mellalui pilihan misi. Tujuan adalah penjabaran lebih lanjut dari visi organisasi. Keyakinan dasar adalah keyakinan dasar mellalui pilihan misi. Tujuan Universitas Sumatera Utara adalah penjabaran lebih lanjut dari visi organisasi. Keyakinan dasar adalah keyakinan dasar mellalui pilihan misi. Tujuan adalah penjabaran lebih lanjut dari visi organisasi. Keyakinan dasar adalah keyakinan yang disepakati seluruh anggota organisasi tentang kebenaran misi, visi, dan jalan yang ditempuh untuk mewujudkan visi organisasi. Nilai dasar adalah nilai- nilai yang dijujung tinggi oleh anggota organisasi dalam perjalanan untuk mewujudkan visi organisasi. Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mengarahkan seluruh sumber daya organisasi dalam mewujudkan visi organisasi. 2. Sistem perencanaan strategik setelah perusahaan merumuskan strategi pilihan untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan tersebut dilaksanakan melalui sistem perencanaan strategik. Dalam langkah ini misi, visi, tujuan, keyakianan dasar, dan strategi organisasi yang telah dirumuskan tersebut diterjemahkan company scorecard berisi tentang ukuran, target, dan inisiatif strategik perusahaan secara keseluruhan. Untuk mewujudkan sasaran strategik diperlukan inisiatif strategik berupa rencana tindakan yang akan dilaksanakan dimasa depan. 3. Sistem penyusunan program adalah proses penyusunan rencana laba jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik pilihan guna mewujudkan strategik. Sistem penyusunan program merupakan peroses pembanguan hubungan sebab-akibat antara rencana operasiaonal dengan rencana keuangan. Penyusunan program Universitas Sumatera Utara menghasilkan program suatu rencana laba jangka panjang yang berisi langkah-langgkah strategik pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik terentu berseerta taksiran sumber daya yang diperlukan dan diperoleh dari bisnis. 4. Sistem penyusunan anggaran adalah proses penyusunan laba dalam jangka pendek biasanya untuk jangka waktu setahun atau kurang yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program. Dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu kedalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran ditujuk manajer dan karyawan yang bertanggung jawab, kemudian dialokasikan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 5. Sistem pengimplementasian dilakukan setelah seluruh rencana menyeluruh selesai disusun. Dalam pelaksanaan tahap pengimplementasian rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan kegiatan yang tercantum dalam anggaran kedalam kegiatan nyata. Karena anggaran adalah bagian dari program dan program merupakan penjabaran inisiatif strategik pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik pilihan maka dalam pengimplementasian rencana, manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara pengemplementasian, anggaraan, program, inisiatif strategik, sasaran strategik, visi, tujuan, dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah- Universitas Sumatera Utara langkah rrinci yang dilaksanakan dalam tahap pengemplementasian tetap dalam rstrategi yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi. 6. Sistem pemantauan diperlukan dalam pengimplementasian, hasil setiap langkah yang direncanakan peru diukur untuk memberikan umpan balik bagi pemantau pelaksanaan anggaran, program dan inisiatif strategik. Hasil pengimplementasian rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target yang telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai. Menurut Anthony dan Govindrajan 2008:5 Sistem pengawasan merupakan mengendalikan yang sedikitnya mempunyai empat elemen yaitu: 1. Pelacak detector atau sensor suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnyaterjadi dalam proses yang sedang dikendalikan. 2. Penilai assessor suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar dari apa yang seharusnya terjadi. 3. Umpan balik effector suatu perangkat yang mengubah perilaku assessor mengidentifikasi kebutuhan untuk melakukan hal tersebut. 4. Jaringan komunikasi suatu perangkat yang meneruskan informasi antara pelacak dan penilai dan antara penilai dan umpan balik. Manajemen merupakan suatu organisasi terdiri dari orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yaitu memproleh tingkat laba yang memuaskan. Organisasi dipimpin oleh satu hirarki manajer pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian dan subunit lainya dibawah manajer puncak. Manajer puncak Universitas Sumatera Utara memutuskan keseluruhan setrategi yang memungkinkan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Para manajer dari berbagai unit bisnis memformulasikan strategi tambahan untuk unit mereka masing- masing. Menurut Anthony dan Govindrajan 2008:5: “Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Beberapa tindakan manajemen bersifat tindakan sistematis, para manajer pada umumnya menghadapi situasi dimana aturan tidak terdifinisikan dengan baik sehingga seharusnya menggunakan penilaian terbaik mereka dalam memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Efektivitas tindakan mereka ditentukan oleh kepiawaian mereka dalam berhadapan dengan orang-orang dan bukan dari aturan yang ditentukan sistem meskipun sistem memberikan gambaran umum dari respons yang wajar. Menurut Anthony dan Govindrajan 2008:8 Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Pengendalian manajemen terdiri dari berbagai kegiatan 1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi. 2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi. 3. Mengomunikasikan informasi. 4. Menevaluasi informasi 5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada Universitas Sumatera Utara 6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilkau mereka. Pengendalian manajemen melibatkan antisipasi kondisi masa depan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai. Jika seorang manajer menemukan pendekatan yang lebih baik dan mungkin lebih baik dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi, sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak merintangi penerapanya. Keselarasan tujuan berarti sejauh hal tersebut dimungkinkan tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioprasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi. Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi kearah tujuan strateginya. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Strategi juga di implementasikan melalui struktur organisasi, manajemen sumberdaya manusia dan kebudayaannya. Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan dan pembagian tanggungjawab yang membantuk penggambil keputusan dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan ketermpilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Budaya mengacu pada sekelompok Universitas Sumatera Utara kepercayaan, sikap, norma umum yang mengarahkan tindakan manajerial. Sistem pengawasan manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial. Dimensi financial memfokuskan pada hasil-hasil moneter laba bersih, pengembalian atas modal. Tetapi sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan nonfinancial seperti mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan semangat kerja karyawan. Peranan utama pengawasan manajemen adalah untuk memastikan pelaksanakan strategi yang telah dipilih. Dalam industri yang berada dalam lingkungan yang cepat berubah, informasi pengendalian manajemen, terutaman yang bersifat nonfinancial juga dapat menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru. Pengembangan intraktif mengandung perhatian manajemen pada pengembanganya baik negative dan positif yang menunjukkan perlunya inisiatif strategi yang baru. 4. Prosedur Pemberian Kredit Kepada Anggota Koperasi Kredit pinjaman adalah kredit yang diberikan oleh koperasi kepada anggotanya yang berasal dari simpanan anggota koperasi tersebut. Tujuan pemberian kredit ini adalah untuk mendukung pengembamgan usaha anggota koperasi sendiri, koperasi menyediakan fasilitas permodalan bagi anggota-anggotanya, guna membiayai usaha produktif anggota koperasi. Kredit ini bisa diberikan untuk membiayai usaha-usaha produktif disemua sektor ekonomi. Jumlah Universitas Sumatera Utara kredit yang diberikan menurut kebutuhan dan kemampuan pengembalian kredit. Menurut Kasmir 2008:100, pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut: a mencari keuntungan, yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut, hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh koperasi sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada anggota, b membantu usaha anggota, tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha anggota yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja, dengan dana tersebut maka anggota dapat mengembangkan usahanya, c membantu pemerintah, bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak bank dan lembaga keuangan bukan bank, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor, keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah berupa penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh anggota dan koperasi. Pemberian kredit kepada anggota ditentukan oleh persyaratan yang telah disepakati bersama antara koperasi dan anggota. Persyaratan tersebut antara lain: besarnya pinjaman, bunga, pengembalian pinjaman, dan penanganan kredit macatbermasalah. Kesulitan tersebut harus dapat diakomoder melalui interaksi antara anggota dan pendidikan yang terus menerus dilakukan demokrasi, setia kawan, solidaritas, dan kebersamaan pengurus koperasi. Disinilah perbedaan pada bank dan koperasi, karena hakekat koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota sehingga keanggotaan pada koperasi menjadi kunci sukses yang akan membawa koperasi dapat Universitas Sumatera Utara mengatasi masalahnya secara mandiri, jika koperasi mampu melaksanakan nilai-nilai koperasi secara benar. Tabungan diperoleh dari dan diberikan kepada anggota dan jaminan terbaik adalah watak sipeminjam. Watak anggota sebagai peminjam dibina melalui pendidikan berhemat dan berusaha secara tepat dan pengembangan budaya lokal sehingga sasaran pinjaman tepat dan pengembaliannya tepat. Menurut Kasmir 2008:115 secara umum prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut: 1 pengajuan berkas-berkas, dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan antara lain: identitas, maksud dan tujuan kredit, besarnya kredit dan jangka waktu, cara pemohon mengembalikan kredit, jaminan kredit, 2 penyelidikan berkas pinjaman, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar, 3 wawancara I, merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan ketentuan, 4 on the spot, merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, 5 wawancara II , yaitu kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat dilakukan on the spot dilapangan, 6 keputusan kredit, merupakan penentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup: Jumlah uang yang diterima, Jangka waktu kredit, dan Biaya-biaya yang harus dibayar, 7 penandatanganan perjanjian, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, 8 realisasi kredit, Universitas Sumatera Utara 9 penyaluran dana . Jumlah kredit atau pinjaman yang diberikan kepada anggota tergantung dari permintaan anggota dan kemampuan pengembalian kredit, sehingga arus kas dan perputaran modal didalam koperasi tidak mengalami hambatan, pengembalian kredit atau pinjaman dilakukan dengan cara angsuran.

5. Pengertian Piutang dan Jenis-Jenis Piutang

Piutang usaha merupakan teransaksi umum, yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit, piutang dicatat dengan mendebit akun piutang usaha. Piutang usaha account receivable semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek seperti 30 sampai 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel 2007:512: “Piutang merupakan jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seorang atau perusahaan lain”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan tagihan sipenjual kepada sipembeli sejumlah uang dalam transaksi. Piutang dapat timbul dari berbagai macam sumber tetapi jumlah yang terbesar biasanya timbul dari penjualan kredit barang dan jasa. Piutang dapat dipakai untuk tuntutan terhadap pihak lain atas uang, barang, dan jasa. Universitas Sumatera Utara Menurut Weygandt, Kieso, Kimmel 2007: 512 piutang dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1. “Piutang Usaha, 2. Wesel Tagih, dan 3. Piutang Lain-lain”. Uraian pengertian dari jenis-jenis piutang adalah sebagai berikut: 1. Piutang Usaha Piutang usaha account receivable adalah jumlah pembelian secara kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa, piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari. Secara umum jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan. Pengakuan piutang usaha yang dipengaruhi oleh penjualan barang atau jasa. 2. Wesel Tagih Wesel tagih notes receivable adalah surat utang formalyang diterbitkan sebagai bentuk pengakuan utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha yang disebabkan transaksi penjualan biasa yang disebut piutang dagang trade account. Universitas Sumatera Utara 3. Piutang lain-lain Piutang lain-lain other receivable mencakup selain piutang dagang seperti piutang bunga, piutang karyawan, uang muka karyawan, dan restitusi pajak penghasilan, secara umum piutang ini bukan bersal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh sebab itu jenis piutang ini akan diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang terpisah pada neraca. 4. Pencatatan piutang Siklus pendapatan dan penagihan terdiri dari pemberian jasa secara kredit dan penagihan kas dari pelanggan. Pendapatan yang belum ditagih menyebabkan timbulnya piutang pada pelanggan dan akan dicatat pada jurnal pendapatan. Piutang yang akan ditagih dari pelanggan dan akan dicatat pada jurnal penerimaan kas. Pengendalian internal diperkuat dengan memisahkan fungsi pencatatan transaksi pendapatan pada jurnal pendapatan dari pencatatan penagihan kas pada jurnal penerimaan kas. Hal ini dilakukan agar lebih sulit lagi bagi seseorang untuk mencuri penagihan kas dan memanipulasi catatan akuntansi. 5. Piutang tak tertagih Perusahaan berupaya membatasi nilai piutang nilai piutang tak tertagih dengan menerapkan beragam perangkat pengendalian. Pengendalian yang paling penting disini berhubungan dengan fungsi pengesahaan kredit. Pengendalian ini biasanya melibatkan Universitas Sumatera Utara penyelidikan atas kredibilitas pelanggan dengan menggunakan referensi dan pemeriksaan atas latar belakang pelanggan. Sebagai contoh, pada saat pertama kali pelanggan memperoleh kartu kredit dengan batas kredit tertentu. Setelah piutang jatuh tempo, perusahaan akan menggunakan prosedur-prosedur untuk memaksimalkan penagihan piutang tersebut. Jika setelah upaya beruang-ulang ternyata gagal, perusahaan mungkin perlu memindahkan tugas penagihan keagen penagihan. Tetapi tidak ada satu ketentuan umum yang dapat digunakan untuk menentuan kapan suatu piutang atau wesel menjadi tidak tertagih. Menurut Warren, Reeve, Fess 2005:395 untuk mencatat piutang tak tertagih ada dua metode yaitu: 1. Metode penyisihan membuat akun beban piutang tak tertagih di muka sebelum piutang tersebut dihapus. Kebanyakan perusahaan besar menggunakan metode penyisihan untuk mengestimasi besarnya piutang tak tertagih. Pengurangan piutang usaha merupakan hasil estimasi, maka nilai tersebut tidak dapat dikreditkan ke akun pelanggan. Sebaiknya yang dikreditkan akun kontra aktiva yang diberi judul penyisihan piutang tak tertagih 2. Metode penghapusan langsung mengakui beban bahwa hanya pada saat piutang dianggap benar-benar tidak dapat ditagih lagi. Estimasi berdasarkan analisis piutang pada seberapa lama piutang tersebut telah beredar, dengan proses yang dinamakan penentuan umur piutang uasaha. Titik awal dalam menentukan umur piutang adalah tanggal jatuh tempo piutang sampai sekedul Universitas Sumatera Utara umur piutang dibuat. Estimasi beban piutang tak tertagih berdasarkan analisis piutang menekankan nilai realisasi bersih sekarang dari piutang. Jadi metode ini memberikan penekanan yang lebih besar pada neraca dari pada laporan laba rugi.

6. Kolektibilitas Piutang

Pembayaran angsuran kredit dikenakan pembebanan besarnya suku bunga kredit. Pembebanan maksudnya metode perhitungan yang akan digunakan sehingga mempengaruhi jumlah bunga yang akan dibayar. Jumlah bunga yang dibayar akan mempengaruhi jumlah angsuran perbulannya. Metode pembebanan bunga yang dimaksud yaitu sliding rate dan flat rate. 1. Sliding rate Pembebanan bunga setiap bulannya dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah pokok pinjaman ditambah bunga otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Universitas Sumatera Utara 2. Flat rate Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. a 3 Floating rate Floating rate adalah cara penurunan bunga yang besarnya tidak ditetapkan untuk jangka waktu tertentu, namun ditetapkan sesuai dengan perkembangan tingkat bunga yang ada di pasar uang money market rate. Perusahaan yang memberikan jangka waktu kredit yang panjang cendrung memiliki jumlah piutang usaha yang relatif tinggi dibanding dengan perusahaan yang memberikan jangka waktu kredit yang pendek. Di dalam kedua situasi diatas sangat penting untuk menagih piutang secepat mungkin. Kas yang diperoleh dari penagihan piutang yang akan meningkatkan pendapatan dengan mengurangi resiko kerugian dari piutang tak tertagih. Menurut Warren, Reeve, Fess 2005:407 ada dua ukuran keuangan yang sangat berguna dalam mengevaluasi efesiensi penagiahan piutang yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Perputaran piutang usaha mengukur berapa penting piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Sebagai contoh, dengan ketentuan kredit 210, n30 piutang usaha harus berputar kurang dari 36 kali dalam setahun. Perputaran piutang usaha dihitung sebagai berikut: Penjualan Kredit Bersih Perputaran Piutang Usaha= Piutang Usaha Rata-rata Piutang usaha rata-rata dapat ditentukan dengan menggunakan data-data bulanan atau dengan menambahkan saldo piutang usaha awal tahun dan akhir tahun serta kemudian dibagi dengan dua. 2. Jumlah hari penjualan dalam piutang Jumlah hari penjualan dalam piutang merupakan estimasi lamanya piutang usaha beredar. Dengan ketentuan kredit 210, n30, jumlah hari penjualan dalam piutang harus lebih dari 30 hari. Hal ini dihitung sebagai berikut: Piutang Usaha Akhir Tahun Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang = Penjualan Harian Rata-rata Penjualan kredit rata-rata harian ditentukan dengan membagi penjualan kredit bersih dengan 365. Agar ukuran-ukuran di atas memiliki arti, ukuran- ukuran tersebut harus dibandingkan dengan ukuran dari periode sebelumnya dan dengan industri secara umum. Peningkatan efisiensi penagihan piutang terjadi perputaran piutang usaha meningkat dan jumlah hari penjualan dalam piutang menurun. Universitas Sumatera Utara

B. Tinjauan Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan piutang adalah: Tabel1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 2001 Cing Leng Pengawasan Intern Piutang pada PT Kartika Swarna Prosedur Penagihan Piutang yang Dilakukan PT Kartika Swarna belum memadai sesuai dengan Standart Akuntasi. 2005 Lukita Ferdiany Evaluasi Terhadap Pengawasan Piutang Pada PT Persero Angkasa Pura II Cabang Bandar Udara Polonia Medan. Pengawasan Piutang yang dilakuakan PT Persero Angkasa Pura II Cabang Bandar Udara Polonia sudah dijalankan dengan baik. 2005 Desi Sabrina R. Naibaho Analisis Pengawasan Intern Piutang pada PTPN IV Persero Medan Pengawasan intern piutang PTPN IV sudah cukup memadai. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Tinjauan atas Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No.27 pada Koperasi Kredit (CU) Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo

3 63 109

Sejarah dan Perkembangan Koperasi Credit Union Gunanta Ras Desa Namo Rambe, 1988 – 1998

0 55 83

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 13

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 5

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 1 11

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo) Chapter III VI

0 0 29

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 19 48