Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Manajemen

dan pengalaman. Proses manajemen dapat diterapkan dalam banyak organisasi termasuk organisasi pencari laba dan organisasi nirlaba

3. Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Manajemen

Perumusan misi, visi, dan strategi merupakan kegiatan kreatif yang dilakukan manajemen puncak yang memerlukan strategi kontrol yang ada diluar daerah manajemen kontrol. Strategi kontrol adalah pengendalian atas perumusan misi, visi, dan strategi organisasi, sedangkan manajemen kontrol adalah pengendalian atas pengimplementasian dan pengendalian pelaksanaan rencana organisasi. Sistem pengendalian manajemen dititik beratkan pada aspek pengendalian. Perencanaan menjadi kebutuhan utama agar perusahaan mampu mamasuki lingkungan bisnis dan kompetitif. Perencanaan yang bersifat komprehensif dan terpadu, yang mencakup perencanaan yang bersifat strategik dan tactical sangat diperlukan untuk menjadikan perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan bertumbuh. Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen menitik beratkan pada pentingnya perencanaan dalam memasuki lingkungan bisnis turbulen dan kompotitif. Menurut Mulyadi 2007:06 Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen menyediakan empat sistem untuk melaksanakan perencanaan masa depan organisasi: 1. Sistem perumusan strategi 2. Sistem perencanaan strategik 3. Sistem penyusuan program, dan 4. Sistem pnyusunan anggaran. Universitas Sumatera Utara Sistem perencanan dan pengendalian manajemen menyediakan dua sistem mengimplementasiakan rencana: 1. Sistem pengenplementasian, dan 2. Sistem pemantauan. Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen mencangkup perencanaan pada tataran yang bersifat strategik dan berorentasi ke dalam organisasi, sampai dengan perencanaan yang bersifat tactical dan yang berorentasi ke dalam organisasi. Di dalam pendesaian sistem pada umumnya ada beberapa faktor yang berikut ini perlu dipertimbangkan: Tidak ada desain sistem yang baik atau yang buruk, yang ada adalah apakah suatu desain sistem sesuai dengan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan. Kesesuaian sustu sistem dengan lingkungan tempat sistem tersebut digunakan akan menjadikan sistem tersebut efektif untuk running the business di lingkungan tersebut. Oleh karena itu didalam mendesain sistem perencanaan dan pengendalian manajemen perlu dilakukan pengamatan dan indentifikasi terhadap pemacu perubahan. Pemacu perubahan digunakan untuk menggambarkan dampaknya terhadap karakteristik lingkungan bisnis yang dimasuki oleh organisasi. Lingkungan bisnis ibarat sustu teritorial yang untuk menjelajahinya diperlukan suatu peta. Peta yang menggambarkan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan disebut paradigma. Berdasarkan paradigm ini dapat mendesain sistem suatu alat yang digunakan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya untuk mewujudkan tujuan sistem. Sistem terdiri atas dua komponen yaitu struktur dan proses, struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan satu dengan Universitas Sumatera Utara lainya yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang merupakan komponen yang mewujudkan tujuan. Setiap sistem yang kita desain memerlukan kompetensi tertentu untuk menjalankan sistem tersebut. Kompetensi untuk menjalankan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen disebut managerial skill. Proses sistem perencanaan dan pengendalian manajemen dilaksanakan mulai dari: 1. Sistem perumusan strategi yang merupakan tahapan strategi adalah tahapan yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahapan ini dilakukan pangamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut kemudian dilakukan SWOT Strenghs Weaknesses Opportunities Threats analysis untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan luar perusahaan dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan. Hasil SWOT analisis ini digunakan sebagai dasar perumusan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi. Misi adalah jalan pilihan yang disepakati bersama seluruh anggota organisasi untuk menuju masa depan. Visi adalah gambaran kondisi masa depan perusahaan yang diwujudkan mellalui pilihan misi. Tujuan adalah penjabaran lebih lanjut dari visi organisasi. Keyakinan dasar adalah keyakinan dasar mellalui pilihan misi. Tujuan Universitas Sumatera Utara adalah penjabaran lebih lanjut dari visi organisasi. Keyakinan dasar adalah keyakinan dasar mellalui pilihan misi. Tujuan adalah penjabaran lebih lanjut dari visi organisasi. Keyakinan dasar adalah keyakinan yang disepakati seluruh anggota organisasi tentang kebenaran misi, visi, dan jalan yang ditempuh untuk mewujudkan visi organisasi. Nilai dasar adalah nilai- nilai yang dijujung tinggi oleh anggota organisasi dalam perjalanan untuk mewujudkan visi organisasi. Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mengarahkan seluruh sumber daya organisasi dalam mewujudkan visi organisasi. 2. Sistem perencanaan strategik setelah perusahaan merumuskan strategi pilihan untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan tersebut dilaksanakan melalui sistem perencanaan strategik. Dalam langkah ini misi, visi, tujuan, keyakianan dasar, dan strategi organisasi yang telah dirumuskan tersebut diterjemahkan company scorecard berisi tentang ukuran, target, dan inisiatif strategik perusahaan secara keseluruhan. Untuk mewujudkan sasaran strategik diperlukan inisiatif strategik berupa rencana tindakan yang akan dilaksanakan dimasa depan. 3. Sistem penyusunan program adalah proses penyusunan rencana laba jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik pilihan guna mewujudkan strategik. Sistem penyusunan program merupakan peroses pembanguan hubungan sebab-akibat antara rencana operasiaonal dengan rencana keuangan. Penyusunan program Universitas Sumatera Utara menghasilkan program suatu rencana laba jangka panjang yang berisi langkah-langgkah strategik pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik terentu berseerta taksiran sumber daya yang diperlukan dan diperoleh dari bisnis. 4. Sistem penyusunan anggaran adalah proses penyusunan laba dalam jangka pendek biasanya untuk jangka waktu setahun atau kurang yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program. Dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu kedalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran ditujuk manajer dan karyawan yang bertanggung jawab, kemudian dialokasikan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 5. Sistem pengimplementasian dilakukan setelah seluruh rencana menyeluruh selesai disusun. Dalam pelaksanaan tahap pengimplementasian rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan kegiatan yang tercantum dalam anggaran kedalam kegiatan nyata. Karena anggaran adalah bagian dari program dan program merupakan penjabaran inisiatif strategik pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik pilihan maka dalam pengimplementasian rencana, manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara pengemplementasian, anggaraan, program, inisiatif strategik, sasaran strategik, visi, tujuan, dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah- Universitas Sumatera Utara langkah rrinci yang dilaksanakan dalam tahap pengemplementasian tetap dalam rstrategi yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi. 6. Sistem pemantauan diperlukan dalam pengimplementasian, hasil setiap langkah yang direncanakan peru diukur untuk memberikan umpan balik bagi pemantau pelaksanaan anggaran, program dan inisiatif strategik. Hasil pengimplementasian rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target yang telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai. Menurut Anthony dan Govindrajan 2008:5 Sistem pengawasan merupakan mengendalikan yang sedikitnya mempunyai empat elemen yaitu: 1. Pelacak detector atau sensor suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnyaterjadi dalam proses yang sedang dikendalikan. 2. Penilai assessor suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar dari apa yang seharusnya terjadi. 3. Umpan balik effector suatu perangkat yang mengubah perilaku assessor mengidentifikasi kebutuhan untuk melakukan hal tersebut. 4. Jaringan komunikasi suatu perangkat yang meneruskan informasi antara pelacak dan penilai dan antara penilai dan umpan balik. Manajemen merupakan suatu organisasi terdiri dari orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yaitu memproleh tingkat laba yang memuaskan. Organisasi dipimpin oleh satu hirarki manajer pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian dan subunit lainya dibawah manajer puncak. Manajer puncak Universitas Sumatera Utara memutuskan keseluruhan setrategi yang memungkinkan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Para manajer dari berbagai unit bisnis memformulasikan strategi tambahan untuk unit mereka masing- masing. Menurut Anthony dan Govindrajan 2008:5: “Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Beberapa tindakan manajemen bersifat tindakan sistematis, para manajer pada umumnya menghadapi situasi dimana aturan tidak terdifinisikan dengan baik sehingga seharusnya menggunakan penilaian terbaik mereka dalam memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Efektivitas tindakan mereka ditentukan oleh kepiawaian mereka dalam berhadapan dengan orang-orang dan bukan dari aturan yang ditentukan sistem meskipun sistem memberikan gambaran umum dari respons yang wajar. Menurut Anthony dan Govindrajan 2008:8 Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Pengendalian manajemen terdiri dari berbagai kegiatan 1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi. 2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi. 3. Mengomunikasikan informasi. 4. Menevaluasi informasi 5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada Universitas Sumatera Utara 6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilkau mereka. Pengendalian manajemen melibatkan antisipasi kondisi masa depan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai. Jika seorang manajer menemukan pendekatan yang lebih baik dan mungkin lebih baik dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi, sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak merintangi penerapanya. Keselarasan tujuan berarti sejauh hal tersebut dimungkinkan tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioprasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi. Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi kearah tujuan strateginya. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Strategi juga di implementasikan melalui struktur organisasi, manajemen sumberdaya manusia dan kebudayaannya. Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan dan pembagian tanggungjawab yang membantuk penggambil keputusan dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan ketermpilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Budaya mengacu pada sekelompok Universitas Sumatera Utara kepercayaan, sikap, norma umum yang mengarahkan tindakan manajerial. Sistem pengawasan manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial. Dimensi financial memfokuskan pada hasil-hasil moneter laba bersih, pengembalian atas modal. Tetapi sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan nonfinancial seperti mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan semangat kerja karyawan. Peranan utama pengawasan manajemen adalah untuk memastikan pelaksanakan strategi yang telah dipilih. Dalam industri yang berada dalam lingkungan yang cepat berubah, informasi pengendalian manajemen, terutaman yang bersifat nonfinancial juga dapat menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru. Pengembangan intraktif mengandung perhatian manajemen pada pengembanganya baik negative dan positif yang menunjukkan perlunya inisiatif strategi yang baru. 4. Prosedur Pemberian Kredit Kepada Anggota Koperasi Kredit pinjaman adalah kredit yang diberikan oleh koperasi kepada anggotanya yang berasal dari simpanan anggota koperasi tersebut. Tujuan pemberian kredit ini adalah untuk mendukung pengembamgan usaha anggota koperasi sendiri, koperasi menyediakan fasilitas permodalan bagi anggota-anggotanya, guna membiayai usaha produktif anggota koperasi. Kredit ini bisa diberikan untuk membiayai usaha-usaha produktif disemua sektor ekonomi. Jumlah Universitas Sumatera Utara kredit yang diberikan menurut kebutuhan dan kemampuan pengembalian kredit. Menurut Kasmir 2008:100, pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut: a mencari keuntungan, yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut, hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh koperasi sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada anggota, b membantu usaha anggota, tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha anggota yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja, dengan dana tersebut maka anggota dapat mengembangkan usahanya, c membantu pemerintah, bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak bank dan lembaga keuangan bukan bank, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor, keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah berupa penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh anggota dan koperasi. Pemberian kredit kepada anggota ditentukan oleh persyaratan yang telah disepakati bersama antara koperasi dan anggota. Persyaratan tersebut antara lain: besarnya pinjaman, bunga, pengembalian pinjaman, dan penanganan kredit macatbermasalah. Kesulitan tersebut harus dapat diakomoder melalui interaksi antara anggota dan pendidikan yang terus menerus dilakukan demokrasi, setia kawan, solidaritas, dan kebersamaan pengurus koperasi. Disinilah perbedaan pada bank dan koperasi, karena hakekat koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota sehingga keanggotaan pada koperasi menjadi kunci sukses yang akan membawa koperasi dapat Universitas Sumatera Utara mengatasi masalahnya secara mandiri, jika koperasi mampu melaksanakan nilai-nilai koperasi secara benar. Tabungan diperoleh dari dan diberikan kepada anggota dan jaminan terbaik adalah watak sipeminjam. Watak anggota sebagai peminjam dibina melalui pendidikan berhemat dan berusaha secara tepat dan pengembangan budaya lokal sehingga sasaran pinjaman tepat dan pengembaliannya tepat. Menurut Kasmir 2008:115 secara umum prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut: 1 pengajuan berkas-berkas, dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan antara lain: identitas, maksud dan tujuan kredit, besarnya kredit dan jangka waktu, cara pemohon mengembalikan kredit, jaminan kredit, 2 penyelidikan berkas pinjaman, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar, 3 wawancara I, merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan ketentuan, 4 on the spot, merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, 5 wawancara II , yaitu kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat dilakukan on the spot dilapangan, 6 keputusan kredit, merupakan penentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup: Jumlah uang yang diterima, Jangka waktu kredit, dan Biaya-biaya yang harus dibayar, 7 penandatanganan perjanjian, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, 8 realisasi kredit, Universitas Sumatera Utara 9 penyaluran dana . Jumlah kredit atau pinjaman yang diberikan kepada anggota tergantung dari permintaan anggota dan kemampuan pengembalian kredit, sehingga arus kas dan perputaran modal didalam koperasi tidak mengalami hambatan, pengembalian kredit atau pinjaman dilakukan dengan cara angsuran.

5. Pengertian Piutang dan Jenis-Jenis Piutang

Dokumen yang terkait

Tinjauan atas Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No.27 pada Koperasi Kredit (CU) Merdeka Desa Merdeka Kabupaten Karo

3 63 109

Sejarah dan Perkembangan Koperasi Credit Union Gunanta Ras Desa Namo Rambe, 1988 – 1998

0 55 83

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 13

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 5

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 1 11

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo) Chapter III VI

0 0 29

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Pelayanan Credit Union (CU) (Studi Kasus : CU Merdeka, Desa Sempajaya , Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 19 48