Tujuan Manfaat Kerangka Pemikiran

Vegetasi hutan kota dapat mereduksi kebisingan, memodifikasi iklim mikro, dan meningkatkan nilai estetika Marsh 1986 diacu dalam Widagdo 1998. Tanaman dapat berperan dalam pengendalian kebisingan karena dapat menyerap dan memencarkan energi bunyi. Tanaman yang berfungsi sebagai peredam kebisingan dapat berupa pohon, perdu maupun semak. Kemampuan reduksi kebisingan oleh vegetasi hutan kota kiranya perlu dipelajari untuk mengetahui seberapa efektif peran hutan kota dalam meredam kebisingan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mempelajari perbedaan bentuk dan struktur hutan kota dalam perannya mereduksi kebisingan lalu lintas di wilayah permukiman BSD City.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan hutan kota dalam mereduksi kebisingan berdasarkan bentuk dan struktur hutan kota.

1.3 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi kombinasi bentuk dan struktur vegetasi hutan kota, serta karakteristik jenis tanaman hutan kota yang efektif meredam kebisingan, yang berguna dalam perencanaan pembangunan hutan kota.

1.4 Kerangka Pemikiran

Kebisingan di lingkungan perkotaan sering terjadi karena kota merupakan pusat berbagai aktivitas masyarakat perkotaan. Sumber kebisingan di perkotaan antara lain berupa aktivitas lalulintas, industri, perkantoran, pusat perbelanjaan dan sebagainya. Kebisingan mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan dan kegiatan manusia. Pengaruh utama kebisingan terhadap manusia adalah kerusakan indera pendengaran secara sementara hingga permanen Suratmo 1995. Kebisingan mempengaruhi kinerja masyarakat dan akan menjadi gangguan bagi yang memiliki kepekaan terhadap gelombang bunyi yang tinggi. Pengendalian kebisingan dilakukan antara lain dengan 1 melindungi permukiman dari pengaruh sumber suara, misalnya dengan pemasangan pelindung berupa tembok atau vegetasi, 2 pengaturan tataguna lahan dan kawasan, dan 3 pengaturan baku mutu kebisingan Widagdo 1998. Dalam lanskap kota, pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan membangun barrier antara sumber kebisingan dan penerima. Salah satunya yaitu dengan membangun barrier berupa vegetasi yang berfungsi sebagai peredam kebisingan. Vegetasi sering digunakan dalam pengendalian masalah kebisingan. Vegetasi peredam kebisingan dapat dijumpai dalam bentuk hutan kota. Pengertian hutan kota menurut Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota, adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang. Keberadaan hutan kota sangat membantu dalam menciptakan kondisi lingkungan perkotaan yang nyaman dan asri serta memberikan manfaat yang nyata dengan terjaganya fungsi dan peran dari hutan kota itu sendiri. Hutan kota berfungsi untuk mengurangi kebisingan, selain menghalangi gelombang suara juga menghalangi sumber suara Irwan 2008. Hutan kota tipe permukiman merupakan salah satu tipe hutan kota yang dibangun untuk memberikan kenyamanan lingkungan permukiman. Selain itu hutan kota tersebut juga dapat memberikan manfaat meredam kebisingan yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat pemukiman itu sendiri, seperti aktivitas lalu lintas. Tanaman yang berfungsi sebagai peredam kebisingan dapat berupa pohon, perdu maupun semak. Fakuara 1986 menyebutkan bahwa tanaman yang paling efektif mengabsorbsi suara ialah yang mempunyai tajuk yang tebal, daun yang ringan dan bertangkai daun. Setiap jenis tanaman memiliki kemampuan yang berbeda dalam mereduksi kebisingan, tergantung pada jenis, tinggi, bentuk dan ketebalan Carpenter et al. 1975 diacu dalam Meilani 2002. Nilai reduksi kebisingan oleh vegetasi hutan kota kiranya perlu dipelajari untuk mengetahui seberapa efektif peran hutan kota dalam meredam kebisingan. Kemampuan tersebut dipelajari dengan membandingkan kombinasi antara struktur dan bentuk hutan kota yang berbeda. Secara ringkas, kerangka pikir penelitian tentang reduksi kebisingan oleh berbagai bentuk dan struktur hutan kota, disajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Bagan alir kerangka pikir penelitian. Reduksi kebisingan oleh hutan kota Struktur Hutan Kota:  Strata 2  Strata banyak Bentuk Hutan Kota:  Mengelompokgerombol  Menyebar  Jalur hijau Vegetasi Hutan Kota Pengendalian kebisingan oleh barrier Kebisingan Aktivitas lalu lintas di permukiman Bumi Serpong Damai BSD City BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan Kota