Latar Belakang Kemampuan Hutan Kota dalam Mereduksi Kebisingan Lalu Lintas di Bumi Serpong Damai City, Kota Tangerang Selatan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kota dengan berbagai kegiatan manusia di dalamnya sangat mempengaruhi lingkungan kota itu sendiri dan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Masalah lingkungan yang sering terjadi di perkotaan diantaranya adalah polusi udara, polusi air dan tanah, dan sampah. Lingkungan yang tidak sehat akan meningkatkan tingkat stress manusia dan akan mempengaruhi penurunan produktivitas kerja mereka. Salah satu dari masalah lingkungan perkotaan yaitu kebisingan yang memberikan dampak negatif terhadap kegiatan dan kesehatan manusia. Kebisingan merupakan bentuk suara yang tidak dikehendaki karena dianggap mengganggu Warningsih 2006. Dalam lanskap kota, pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan membangun barrier antara sumber kebisingan dan penerima. Salah satunya yaitu dengan membangun barrier berupa vegetasi yang berfungsi sebagai peredam kebisingan. Vegetasi yang dibangun dapat berupa hutan kota. Hutan kota dengan hamparan tumbuh-tumbuhan yang terdapat di dalamnya memiliki karakteristik untuk menciptakan fungsi positif bagi lingkungan perkotaan seperti peredam kebisingan. Kawasan Bumi Serpong Damai BSD City merupakan suatu kawasan permukiman dengan luas lahan 6.000 ha dan memiliki berbagai fasilitas lengkap menjadikannya terkenal dengan sebutan Kota Baru. Sebagai suatu kawasan perkotaan, BSD City tidak lepas dari masalah yang sering muncul di kota-kota lain pada umumnya, seperti masalah kebisingan. Aktivitas lalu lintas adalah sumber kebisingan utama di wilayah BSD City yang setiap harinya dialami masyarakat kota tersebut. Sebagai suatu kota baru dengan konsep pemukiman yang ramah lingkungan, BSD City memiliki ruang terbuka hijau untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang asri. Beberapa komponen ruang terbuka hijau tersebut dapat dikategorikan ke dalam hutan kota tipe pemukiman. Hutan kota tersebut tentunya memiliki peran menanggulangi masalah yang timbul di kota tersebut, salah satunya yaitu sebagai peredam kebisingan. Vegetasi hutan kota dapat mereduksi kebisingan, memodifikasi iklim mikro, dan meningkatkan nilai estetika Marsh 1986 diacu dalam Widagdo 1998. Tanaman dapat berperan dalam pengendalian kebisingan karena dapat menyerap dan memencarkan energi bunyi. Tanaman yang berfungsi sebagai peredam kebisingan dapat berupa pohon, perdu maupun semak. Kemampuan reduksi kebisingan oleh vegetasi hutan kota kiranya perlu dipelajari untuk mengetahui seberapa efektif peran hutan kota dalam meredam kebisingan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mempelajari perbedaan bentuk dan struktur hutan kota dalam perannya mereduksi kebisingan lalu lintas di wilayah permukiman BSD City.

1.2 Tujuan