Letak Geografis dan Administratif Iklim, Topografi, Tanah dan Hidrologi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis dan Administratif

Kawasan permukiman skala besar Bumi Serpong Damai BSD City secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, yang meliputi Desa Rawa Buntu, Rawa Mekar Jaya, Lengkong Gudang Barat, Lengkong Gudang Timur, Lengkong Wetan, Cilenggang, Setu, Ciater, Serpong dan Buaran. BSD City terletak ± 25 km dari Jakarta dan ± 17 km dari arah Kota Tangerang.

4.2 Iklim, Topografi, Tanah dan Hidrologi

Kondisi iklim di lokasi penelitian termasuk ke dalam iklim Kota Tangerang Selatan secara umum. Suhu udara rata-rata 26,5 o C dengan suhu udara maksimum mencapai 33,8 o C dan suhu udara minimum 21,8 o C. Curah hujan 2000-2500 mmtahun dengan kelembaban udara rata-rata 76 Wibisono 2008. Kondisi tapak BSD City pada dasarnya relatif datar dengan kemiringan antara 0-5 Wibisono 2008. Kondisi tersebut merupakan keuntungan bagi pengembang karena memudahkan proses persiapan lahan. Pelaksanaan proyek pembangunannya juga banyak melakukan kegiatan pengurangan cut dan penambahan fill tanah saat pembentukan kontur. Hal ini menyebabkan topografi tanahnya berubah. Untuk menghindari ancaman erosi dan longsor akibat kegiatan cut and fill tersebut, pihak BSD City melakukan upaya berupa peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau seperti adanya taman kota. Jenis tanah di kawasan BSD City adalah latosol coklat kemerah-merahan dan keras dan tanah aluvial coklat keabu-abuan. Jenis tanah yang dominan di BSD adalah jenis tanah latosol dengan pH tanah berkisar antara 6-7 netral, sehingga cukup subur untuk pertumbuhan tanaman. Tanah latosol memiliki dasar yang lebih dalam dan struktur tanah yang lebih baik. Jadi, pada jenis tanah latosol hampir semua kontruksi dapat dibangun, dengan tetap memperhatikan aspek lain topografi dan drainase. Sedangkan pada tanah aluvial tidak direkomendasikan adanya kontruksi bangunan PT. BSD 2007 diacu dalam Wibisono 2008. Ketersediaan air di BSD City awalnya berasal dari sumur-sumur dangkal dengan kualitas yang aman untuk digunakan sebagai air minum. Terdapat tiga jenis sumber air di BSD City, yaitu sungai, PDAM dan air tanah dalam deep well. PDAM digunakan sebagai penyedia air utama bagi masyarakat BSD City. Sumber air PDAM ditampung di lima reservoir penampung air bersih untuk kemudian disalurkan langsung ke area pelayanan masing-masing tanpa proses pengolahan. Sedangkan air yang berasal dari sungai Angke dan sungai Cisadane ditampung di dua reservoir terlebih dahulu untuk diolah di Pusat Pengolahan air BSD City sebelum disalurkan ke area pelayanan, agar kualitas air layak digunakan.

4.3 Tata Guna Lahan, Utilitas dan Fasilitas