BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Leaf Index Area LAI Lokasi Sampel
Kerapatan  daun  atau  kerindangan,  biasa  diukur  dengan  nilai  indeks  luas daun atau Leaf Area Index LAI Chen  Black 1992 diacu dalam Leblanc et al.
2005. Berdasarkan hal tersebut, kriteria kelas kerindangan yang dimiliki masing- masing  jenis  hutan  kota  dapat  dilihat  dari  besar  kecilnya  nilai  LAI  Tabel  2.
Analisa menggunakan metode Digital Hemispherical Photography DHP dengan bantuan Hemiview 2.1 Canopy Analysis Software, merupakan analisa gambarfoto
tajuk  untuk  mengetahui  nilai  dari  beberapa  parameter  struktur  tajuk,  kaitannya dengan  intersepsi  cahaya  matahari  yang  terekam  sensor  digital  pada  gambar
dikalkulasi  dalam  komponen  warna  RGB  Red;  Green;  Blue,  radian,  dan  piksel pada  proyeksi  sudut  puncak  zenith  angle  Leblanc  et  al.  2005.  Salah  satu
parameter  struktur  tajuk,  yaitu  nilai  LAI  inilah  yang  kemudian  dibagi  ke  dalam kelas kerindangan.
Tabel 2  Nilai LAI dan kriteria kerindangan hutan kota secara DHP
Range LAI LAI
Jenis Hutan Kota Kriteria
0,89 - 1,69 0,89
Jalur Hijau Trembesi Tidak Rindang
1,25 Jalur Hijau  Mahoni
1,44 Jalur Hijau Pinus
1,70 - 2,23 1,70
Tegakan Akasia Rindang
1,75 Hutan Kota 1
1,85 Tegakan Pinus
2,23 Hutan Kota 2
Penentuan kriteria kelas kerindangan LAI sangat relatif. Berikut referensi nilai  minimum  untuk  LAI  LAImin  menurut  Breuer  et  al.  2003,  yang
menyebutkan  LAImin  untuk  spesies  tumbuhan  padang  rumput  atau  semak berkisar  antara  0,3  sampai  2,0  dan  LAImin  spesies  tumbuhan  musim  dingin
dengan  banyak  cabang  seperti  Populus  tremoluides  mulai  dari  1,1.  Sedangkan untuk tumbuhan konifer memiliki LAImin rata-rata 0,5 dan maksimum LAI tidak
lebih  dari  2,0  Breuer  et  al.  2003.  Oleh  karena  itu,  berdasarkan  pengamatan
visual dan nilai  LAI  yang diperoleh pada penelitian ini, kelas kerindangan hutan kota dibagi menjadi; tidak rindang range LAI 0,1
–   1,7, rindang range LAI 1,7
–   2,3, dan sangat rindang range LAI  2,3. Hasil  kalkulasi  menggunakan  Hemiview  2.1  Canopy  Analysis  Software
menunjukkan nilai LAI terendah yaitu pada tutupan tajuk vegetasi jenis hutan kota Jalur  Hijau  Trembesi  JB.  Sementara  yang  tertinggi  yaitu  jenis  Hutan  Kota  2
GB.  Jalur  Hijau  Trembesi  merupakan  jenis  hutan  kota  yang  berbentuk  jalur dengan komposisi pohon Trembesi sebagai tanaman utamanya. Tanaman trembesi
memiliki  bentuk  tajuk  lebar  menyerupai  payung  dan  dimensi  daun  seperti kebanyakan  famili  Fabaceae,  yaitu  daun  majemuk  berukuran  kecil.  Nilai  LAI
yang kecil pada Jalur Hijau Trembesi dikarenakan lokasi sampel untuk jenis hutan kota  Jalur  Hijau  Trembesi  berada  di  wilayah  BSD  City  yang  masih  dalam  tahap
pengembangan.  Umur  tanaman  yang  ditanam  di  dalam  wilayah  bagian pengembangan,  termasuk  tanaman  trembesi  sebagai  jalur  hijaunya,  masih  muda
berkisar  6 –  8  tahun.  Tanaman  trembesi  pada  usia  tersebut  cenderung  memiliki
kerapatan tajuk yang masih rendah Gambar 4.
a b
Gambar  4      Foto  tutupan  tajuk  menggunakan  kamera  berlensa  fish-eye.  a  jalur hijau trembesi b hutan kota 2.
Hutan Kota 2,  atau lebih dikenal  oleh penduduk  setempat  dengan Taman Kota 2 BSD City, merupakan jenis hutan kota yang berbentuk mengelompok atau
bergerombol dengan banyak strata. Jenis tanaman yang ditanam pun beragam dan dari berbagai tingkat pertumbuhan, seperti rumput sebagai tanaman ground cover,
semak, tingkat anakan, pohon dan liana. Tanaman di Hutan Kota 2 ditanam sesuai desain  lanskap  taman,  dengan  pohon-pohon  ditanam  acak  dan  mengumpul,  serta
semak  yang  ditanam  berjajar  mengikuti  jalan  setapak.  Kondisi  vegetasi  yang dibuat  sedemikian  rupa  hingga  menyerupai  kondisi  hutan  alam,  memungkinkan
LAI pada lokasi Hutan Kota 2 memiliki nilai yang tinggi pula Gambar 4. Analisis  selanjutnya  mengenai  kemampuan  reduksi  kebisingan  akan
dikaitkan dengan LAI hasil perhitungan Hemiview 2.1 Canopy Analysis Software. Hal  tersebut  didasarkan  pada  penggunaan  metode  Digital  Hemispherical
Photograph  DHP  dan  bantuan  Hemiview  software  merupakan  metode pendugaan  LAI  yang  paling  banyak  dipakai  saat  ini  karena  kemudahan  dan
ketelitian  prosesnya  Hale    Edwards  2002.  Selain  itu,  meski  hasil  kalkulasi pendugaan  LAI  menggunakan  metode  DHP  kadang  underestimate  dibanding
dengan  metode  pendugaan  destruktif,  metode  DHP  lebih  dipilih  karena  dapat menduga  LAI  pada  berbagai  jenis  vegetasi  termasuk  kelapa  sawit  Awal  et  al.
2010.
5.2  Kemampuan Reduksi Kebisingan oleh Hutan Kota