2.3 Indeks Luas Daun
Indeks luas daun atau Leaf Area Index LAI penting untuk mempelajari struktur tajuk, secara luas digunakan untuk menggambarkan fotosintetik dan
transpirasional permukaan kanopi tumbuhan Rich et al. 1995. Pohon dengan jenis berbeda dapat memiliki nilai LAI yang berbeda-beda pula. Secara sederhana
LAI dapat didefinisikan sebagai jumlah luas permukaan daun per unit area permukaan tanah, dan memiliki aplikasi luas dalam ekofisiologi, permodelan
keseimbangan air, dan karakterisasi dari interaksi vegetasi dengan atmosphere Rich et al. 1995. Nilai LAI dihitung dengan hukum sederhana berikut:
Lt LD
ILD
, dimana : ILD = Indeks luas daun atau LAI
LD = Luas daun Lt = Luas lahan yang ditumbuhi tanaman
Persamaan di atas digunakan untuk perhitungan secara manual dan bantuan alat Leaf Area Meter, biasanya pada tanaman pertanian. Secara teori
hubungannya dengan proyeksi tajuk digambarkan dengan persamaan berikut: Gap Fraction
Θ = e – [G θ LAI cos θ] …………………………… 1 Chen Black 1992 diacu dalam Rich et al. 1995
LAI = [ ∑ θ] LEAF_AREAθ ……………………………………… 2
Rich et al. 1995. Keterangan: LAI = Leaf Area Index
Gap fraction = gapkesenjangan fraksi, theta = sudut puncak zenith angle
G θ = koefisien faktor proyeksi rata-rata LEAF_AREAθ= area normal daun yang memberikan sudut puncak
Pendugaan nilai LAI dapat dilakukan dengan metode destruktif dan non- destruktif. Destruktif atau manual, LAI dihitung dengan menghitung luas daun
total dari sampel daun yang diambil dari pohonnya. Metode ini dirasa tidak sederhana dan membuat pohon kehilangan daunnya. Oleh karena itu, metode non-
destruktif lebih banyak dikembangkan, peneliti tidak usah memetik sampel daun dan kemudian menghitung luasnya dengan area meter atau metode cetak biru,
tetapi dapat menghitung pada tanamannya tanpa merusak tanaman itu sendiri.
Pendugaan nilai LAI telah banyak dipelajari menggunakan model remote sensing dalam pendekatan statistik atau model secara fisika dasar reflektansi
kanopi Darvishzadeh 2008. Metode optikal cahaya merupakan metode indirect non-contact pendugaan LAI yang berdasarkan pada pengukuran transmisi
cahaya yang menembus kanopi, dan lebih umum digunakan saat ini. Pengukuran cahaya optikal diperlukan untuk menghitung LAI mengharuskan langit tanpa
awan, dan secara umum membutuhkan penggabungan koefisien ketiadaan cahaya yang kedua sisi dan spesifik spesies sudut daun, bentuk daun, gumpalan daun, dan
sebagainya Vose et al. 1995. Tracing Radiation and Architecture of Canopies TRAC dan hemispherical photografi mempelajari distribusi ukuran kesenjangan
gap size distribution, yang menurut hasil penelitian alat ini sangat efisien dan dapat dipercaya untuk mengukur LAI di lingkungan hutan Welles 1990.
Kemudian dikembangkan pula pendugaan LAI menggunakan metode Digital Hemispherical Photography DHP, dengan menggunakan piksel pada tampilan
sudut puncak zenith angle, distribusi ukuran kesenjangan dapat diduga dari DHP. Hemispherical canopy photography merupakan teknik untuk mempelajari
kanopi tumbuhan melalui foto yang diperoleh menggunakan kamera berlensa fisheye dari bawah tajuk orientasi puncak sudut atau tempat dibawah tutupan
tajuk, dan dapat digunakan untuk berbagai tipe tajuk Rich 1990.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian