BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai kemampuan hutan kota dalam mereduksi kebisingan lalu lintas dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu pada bulan Agustus
hingga September 2011. Lokasi penelitan yaitu kawasan permukiman Kota Mandiri Bumi Serpong Damai BSD City, Kota Tangerang Selatan. Terdapat
tujuh lokasi pengambilan data yang mewakili empat dari enam kombinasi bentuk dan struktur hutan kota berdasarkan, yang ditentukan secara purpossive
berdasarkan ketersediaan hutan kota di kawasan tersebut dan letaknya dengan sumber kebisingan jalan.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan peralatan yang digunakan dalam pengambilan data di lapangan antara lain:
1. Sound level meter 2 unit, untuk mengukur tingkat kebisingan 2. Kamera DSLR dengan lensa fish-eye untuk memotret tajuk
3. Baterai 4. Jam tangan
5. Termometer air raksa, untuk mengukur suhu udara 6. Termometer bola basah dan termometer bola kering, untuk mengukur
kelembaban udara 7. Air murni atau Aquades
8. Pita kertas, untuk menentukan arah angin 9. Meteran, untuk mengukur jarak dari sumber kebisingan dan keliling pohon
10. Kompas, untuk mengukur proyeksi tajuk 11. Alat pengukur tinggi pohon
12. Peta kawasan 13. Kamera digital sebagai alat dokumentasi
14. Tally sheet dan alat tulis
3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Parameter vegetasi
Data parameter vegetasi yang meliputi karakteristik tanaman dan diagram profil pohon di hutan kota diperoleh dengan pengamatan visual dan analisis
vegetasi. Pengambilan data ini dilakukan dengan penempatan petak contoh 20 m x 20 m di masing-masing lokasi sampel. Data yang diambil dalam pengukuran
ini yaitu jenis pohon, jumlah strata, kerapatan tanaman, jarak tanam dari bahu jalan, tinggi tanaman. Pengukuran Leaf Area Index LAI dengan teknik Digital
Hemispherical Photography DHP dilakukan untuk menentukan rentang nilai kerindangan pada beberapa jenis hutan kota yang diteliti.
3.3.2 Pengukuran tingkat kebisingan
Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level Meter di beberapa lokasi berdasarkan kombinasi bentuk dan struktur hutan
kota di BSD City. Pengelompokan jenis kombinasi bentuk dan struktur hutan kota tersebut secara visual. Keenam kombinasi tersebut sebagai berikut:
1. Hutan kota bentuk mengelompok strata dua kode: G2 2. Hutan kota bentuk mengelompok strata banyak GB
3. Hutan kota bentuk menyebar strata dua S2 4. Hutan kota bentuk menyebar strata banyak SB
5. Hutan kota bentuk jalur hijau strata dua J2 6. Hutan kota bentuk jalur hijau strata banyak JB
Gambar 3 Desain penelitian pada pengukuran tingkat kebisingan. S
Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan di dua titik pengamatan pada setiap lokasi pengukuran, yaitu di titik A area depan vegetasi atau sumber
kebisingan dan di titik B di belakang vegetasi, 10 meter diukur dari titik A, sebanyak 5 lima ulangan. Jarak dari titik A ke titik B sama untuk setiap lokasi
sampling, agar data dapat dibandingkan Gambar 3. Dua titik A dan B tersebut diukur tingkat kebisingannya secara bersamaan. Pengukuran tingkat kebisingan
dilakukan selama 30 detik setiap ulangan selang waktu 10 menit per ulangan, pada waktu lalu lintas mulai padat atau sekitar pukul 08.00 pagi hari kerja Senin
sd Kamis.
3.3.3. Suhu udara, kelembaban udara dan arah angin
Pengukuran suhu udara dan kelembaban udara dilakukan secara bersamaan dengan pengukuran tingkat kebisingan pada masing-masing lokasi.
Pengukuran suhu udara menggunakan termometer air raksa dan pengukuran kelembaban udara menggunakan termometer bola kering dan termometer bola
basah. Sedangkan penentuan arah angin dengan bantuan alat sederhana berupa pita kertas ringan yang diikatkan pada tongkat kecil, untuk mengetahui arah angin
berhembus pada saat pengukuran tingkat kebisingan berlangsung.
3.4 Analisis Data
Data Leaf Area Index LAI dikerjakan dengan bantuan Hemiview 2.1 Canopy Analysis Software. Gambar tutupan tajuk yang diambil menggunakan
kamera berlensa fish-eye dianalisa dikalkulasi menggunakan Hemiview 2.1 Canopy Analysis Software menghasilkan beberapa nilai analisis kanopi yang salah
satunya adalah nilai LAI. Kemudian dari nilai LAI tersebut dibuat range LAI untuk menentukan kelas kerindangan vegetasi hutan kota yang diteliti.
Data tingkat kebisingan yang diperoleh digunakan untuk menentukan nilai reduksi kebisingan yang dihitung dengan menggunakan rumus Widagdo 1998:
N
RV
= K
DV
– K
BV
…………………………………….. 3 Keterangan: N
RV
= nilai reduksi kebisingan pada area bervegetasi dB K
DV
= tingkat kebisingan di titik pengamatan area depan vegetasi dB
K
BV
= tingkat kebisingan di titik pengamatan area belakang vegetasi dB
Analisis struktur vegetasi terdiri dari: Kerapatan jenis tanaman =
• 100
Kerapatan relatif
=
Masing-masing data hasil tersebut kemudian dianalisis hubungannya untuk mengetahui bentuk dan struktur hutan kota yang paling efektif mereduksi
kebisingan. Analisis secara deskriftif kualitatif, serta data lain seperti data faktor lingkungan seperti suhu udara T, kelembaban udara RH dan karakteristik jenis
tumbuhan tertentu, digunakan sebagai data penunjang. Jumlah individu tanaman
Luas petak pontoh Kerapatan jenis
Kerapatan total
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Administratif