5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Grameen Bank
Hadiah Nobel perdamaian bagi Muhammad Yunus dengan Grameen Bank- nya di Bangladesh, memberikan pelajaran akan pentingnya institusi keuangan mikro
bagi kaum miskin, khususnya dikalangan kaum perempuan. Hal penting lain yang dapat kita ketahui adalah bahwa perempuan memegang peranan penting dalam
mentransfer kredit mikro ke keluarga dan lebih lanjut mengentaskan keluarga dari kemiskinan. Hal ini mengingat bahwa 97 persen nasabah Grameen Bank adalah
perempuan. Program kredit mikro, yang memberikan akses kredit yang lebih luas kepada kaum miskin, telah dianggap sebagai suatu program kunci bagi upaya
pemberantasan kemiskinan, mengingat selama ini masyarakat miskin mendapat banyak halangan untuk mengakses sistem atau lembaga perbankan lainnya.
Program kredit mikro Grameen Bank, yang bermula dari pilot proyek kecil- kecilan yang dijalankan dengan bantuan mahasiswa-mahasiswa M. Yunus yang
semuanya berasal dari daerah setempat. Gagasan ini yang bermula di desa Jobra sebuah desa kecil di Bangladesh yang bersebelahan dengan Chittagong University
tempat M. Yunus mengajar. Dekatnya dengan desa Jobra menjadikan sebuah pilihan sempurna bagi M. Yunus untuk mata kuliahnya yang baru dan memutuskan untuk
menjadi mahasiswa kembali dan warga Jobralah yang akan menjadi dosen-dosen-nya untuk belajar sebanyak mungkin tentang desa tersebut. Universitas
– universitas yang ada sekarang menciptakan kesenjangan hebat antara mahasiswanya dengan
kenyataan hidup sehari-hari di Bangladesh. M. Yunus ingin mengajari mahasiswanya cara memahami kehidupan orang miskin. Perjalanan berulang kali ke pedesaan di
sekitar kampus Chittagong Unversity membuahkan temuan-temuan yang penting dalam mendirikan Grameen Bank. Kaum miskin mengajarkan ilmu ekonomi yang
sepenuhnya baru. Dengan mempelajari masalah-masalah yang mereka hadapi dari perspektif mereka sendiri dengan mencoba banyak hal ada yang berjalan lancar ada
yang tidak, salah satu yang berjalan baik adalah menawari sedikit pinjaman kepada
6 masyarakat untuk membangun usaha mandiri. Pinjaman ini menyediakan titik awal
bagi industri rumah tangga dan kegiatan-kegiatan lain untuk meningkatkan pendapatan yang memanfaatkan keterampilan yang sudah dimiliki oleh masyarakat
peminjam itu sendiri. M. Yunus tidak pernah menbayangkan bahwa program kredit mikro ini akan menjadi basis bagi “bank untuk kaum miskin” berskala nasional yang
melayani 2,5 juta orang, dan diadaptasi di lebih dari 114 negara di 5 benua. Saat ini telah berkembang dan menjangkau tujuh juta orang miskin di 73.000 desa
Bangladesh, 97 persen diantaranya perempuan. Grameen Bank memberikan kredit bebas agunan untuk mata pencaharian, perumahan, sekolah dan usaha mikro untuk
keluarga-keluarga miskin dan menawarkan setumpuk program tabungan yang atraktif, dana pensiun, dan asuransi untuk para anggotanya. Sejak diperkenalkan tahun 1984,
kredit perumahan telah membangun 640.000 rumah. Kepemilikan legal rumah- rumah ini menjadi hak para perempuan itu sendiri. Secara kumulatif, Grameen Bank
telah memberikan kredit sebesar sekitar US 6 miliar dengan tingkat pengembaliannya 99 persen dan telah mampu mengangkat 58 persen nasabah dari
garis kemiskinan. Grameen Bank telah memperoleh pengakuan dari pemerintah Bangladesh dan telah dipayungi oleh satu undang-undang tersendiri Yunus, 1997
2.2. Metode Pemberian kredit pola Grameen Bank