Analisis Data Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

26

3.5. Metode Pengumpulan Data

Proses untuk mendapatkan data primer menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk wawancara, kuesioner dan observasi langsung Lampiran 1 yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Data sekunder diperoleh dengan cara pencarian informasi dan data kepustakaan, dokumen-dokumen Koperasi LEPP-M3 pola Grameen Bank dan data dari instansi-instansi terkait. Hasil menunjukkan bahwa poin-poin pertanyaan pada kuisioner Tingkat Pengetahuan Tentang Koperasi LEPP- M3, Penerapan Pemberian Kredit Pola Grameen Bank dan Manfaat Penerapan Pemberian kredit pola Grameen Bank seluruhnya valid Lampiran 4. Dinyatakan valid jika Corrected Item-Total Correlation Rhit r tabel. Pengukuran Hasil menunjukkan bahwa poin-poin pertanyaan pada kuisioner Tingkat Pengetahuan Tentang Koperasi LEPP-M3, Penerapan Pemberian Kredit Pola Grameen Bank dan Manfaat Penerapan Pemberian kredit pola Grameen Bank seluruhnya memenuhi kriteria reabilitas Lampiran 4. Dinyatakan reabilitas terpenuhi jika Guttman Split- half sesuai kriteria diatas. 3.6. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 3.6.1. Pengolahan Data Program yang digunakan untuk melakukan olah data pengujian validitas dan reabilitas serta pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah SPSS versi 11.4 for Window, sedangkan untuk mengolah deskriptif statistik menggunakan nilai pemusatan median, tabel dan grafik.

3.6.2. Analisis Data

a. Deskriptif Statistik 1 Deskriptif Data Responden Deskriptif data responden memperlihatkan latar belakang responden anggota koperasi yang dirangkum kedalam bentuk tabel dan grafik yang memperlihatkan jenis usaha anggota, usia anggota dan pendidikan terakhir. 27 2 Deskriptif Tingkat Pengetahuan Anggota Deskriptif tingkat pengetahuan anggota memperlihatkan sejauh mana responden anggota koperasi mengetahui tentang pemberian kredit pola Grameen Bank. 3 Deskriptif Tingkat Penerapan Pola Gramen Bank Deskriptif tingkat Penerapan pola Grameen Bank memperlihatkan sejauh mana pengurus mensosialisasikan program Grameen Bank. 4 Deskriptif Tingkat Manfaat Pola Grameen Bank Deskriptif tingkat mamfaat pola Grameen Bank memperlihatkan sejauh mana manfaat dari program Grameen Bank . b. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang disusun untuk menjawab tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1 Formulasi hipotesis H O = :  1 = :  2 = pinjamankredit yang diberikan tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil. H 1 = :  1 ≠ :  2 = pinjamankredit yang diberikan berpengaruh terhadap peningkatan usaha kecil. 2 Level of significant = 0.05 2 n-1 Selanjutnya hipotesis untuk mengetahui pengaruh mutlak pendapatan bersih pada para usaha-usaha kecil sebelum dan sesudah pemberian kredit pola Grameen Bank dianalisis menggunakan uji t berpasangan Paired t-Test, dengan rumus sebagai berikut : 28 dimana d adalah selisih antara pendapatan sebelum dan sesudah program dan n adalah jumlah data. c. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Data 1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah pendapatan usaha-usaha kecil merupakan variabel terikat. Sedangkan pemberian kredit merupakan variabel bebas. i. Pendapatan Pendapatan ditunjukkan dengan aliran aktiva baru yang masuk ke perusahaan dari konsumen sebagai penukar produk perusahaan baik berupa barang atau jasa. Rekening pendapatan mencerminkan dan berguna untuk mengukur kenaikan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan yang berasal dari kegiatan usahanya. Pendapatan diukur ketika telah terjadi penjualan. Pendapatan yang diukur sesuai jumlah rupiah produk yang terjual, baru akan menjadi pendapatan yang sepenuhnya setelah produk tersebut selesai diproduksi dan penjualan benar-benar terjadi. ii. Pola Pemberian Kredit Grameen Bank Pemberian Kredit berjumlah kecil kepada warga paling miskin untuk membiayai proyek yang dia kerjakan sendiri untuk menghasilkan pendapatan yang memungkinkan mereka peduli terhadap diri sendiri dan untuk keluarganya. Kisi-kisi dari instrumen penelitian yang digunakan dalam pencacahan ditunjukkan oleh Tabel 2. 29 2 Skala Pengukuran Data Untuk mengukur variabel komitmen organisasi dan faktor- faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi digunakan metode rating yang dijumlahkan Method of Summated Ratings. Metode ini popular dengan nama skala Likert. Skala likert merupakan metode pernyataan sikap yang menggunakan respon subjek sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Dalam skala likert, item-item dalam kuesionerdaftar pernyataan terbagi menjadi dua, yaitu item positif dan item negatif. Item negatif memiliki skor yang merupakan kebalikan dari skor positif Saifuddin. 1988 dalam penelitian ini menggunakan item positiif. Sistem pemberian skor dalam penelitian ini dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 2. Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Indikator Butir Pertanyaan Manfaat pemberian kredit pola Grameen Bank dan Pengaruh penerapan Pemberian kredit pola Grameen Bank terhadap peningkatan pendapatan a. Peningkatan nilai pendapatan b. Pendapatan sebelum c. Pendapatan sesudah a. Tingkat Pengetahuan tentang Koperasi LEPP-M3 Pola Grameen Bank b. Kuisioner 30 masyarakat pesisir sebelum dan sesudah menjadi anggota d. opini masyarakat e. Upaya Penanggulangan kemiskinan informasi untuk anggota Kendala yang dihadapi dalam penerapan Pemberian kredit pola Grameen Bank a. Penyaluran kredit Pemberian kredit pola Grameen Bank tersosialisasikan dengan baik b. Penyaluran kredit Grameen Bank lancar Manfaat penerapan Penyaluran kredit pola Grameen Bank pada atribut Anggota Grameen Bank poin 4, atribut tokoh masyarakat poin 4 dan 5, atribut pengurus pengelola Koperasi poin 8 Proses penerapan Pemberian kredit pola Grameen Bank Opini anggota tentang pemberian dan pengembalian kredit penerapan Pemberian kredit pola Grameen Bank Tabel 3. Pemberian Skor Pilihan Jawaban Item Positif Item Negatif Sangat Tidak Setuju 1 5 Tidak Setuju 2 4 Ragu-ragu 3 3 Setuju 4 2 Sangat Setuju 5 1 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penerapan Kredit Pola Grameen Bank di Tuban

4.1.1. Kondisi Umum Kabupaten Tuban

Kabupaten Tuban adalah salah satu Kabupaten yang dipilih oleh Departemen Kelautan dan Perikanan untuk mengenalkan skim kredit pola Grameen Bank. Kabupaten Tuban adalah suatu Kabupaten di Jawa Timur, Ibu Kotanya berada di Kota Tuban. Luasnya adalah 1.904,70 km2 dan panjang pantai mencapai 65 km dengan jumlah desa pantai 28 desa dan dilintasi oleh 15 sungai besar dan sedang, sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor perikanan dan kelautan, kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakatnya antara miskin dan sangat miskin umumnya buruh nelayan dan buruh pengolah dan hanya beberapa yang berada di atas garis kemiskinan itu biasanya adalah pedagangbakul, pengolah, dan taokejuragan kapal. Jumlah penduduk menurut profesi terdiri dari nelayan 15.630 orang, pembudidaya 5.510 orang dan pengelola 931 orang KKP, 2009. Tuban disebut sebagai kota wali karena Tuban adalah salah satu kota di Jawa yang menjadi pusat penyebaran ajaran Agama Islam. Tuban terletak di tepi pantai pulau Jawa bagian utara, dengan batas-batas wilayah: 1 utara laut Jawa; 2 sebelah timur Lamongan; 3 sebelah selatan Bojonegoro; 4 barat Rembang; dan 5 Blora Jawa Tengah. Lokasi target yang ditetapkan untuk cakupan wilayah pola Grameen Bank: 1 Desa Leran Kec. Palang; 2 Desa Mondokan Kec. Tuban; 3 Desa Penambangan Kec. Semanding; 4 Desa Prunggahan Kulon Kec. Semanding; 5 Dusun Tlogo Desa Prunggahan Kulon Kec. Semanding; 6 Dusun Princik Desa Prunggahan Kulon Kec. Semanding; 7 Dusun Jarum Desa Prunggahan Kulon Kec. Semanding.