Analisis data masyarakat Analisis Data .1 Analisis data tumbuhan pangan dan obat

Lanjutan tabel 2 No. Kelompok Penyakit Penggunaan Khasiat Macam Penggunaan 12. 9Penyakit khusus wanita Keputihan, terlambat haid, darah haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan yang berhubungan dengan penyakit wanita.

13. Penyakit kuning

Lever, sakit kuning, penyakit hati, hati bengkak.

14. Penyakit malaria

Malaria, demam malaria.

15. Penyakit mata

Mata merah, infeksi.

16. Penyakit

Otot dan persendian Kejang, perut kejang-kejang, nyeri otot, rematik, sakit pinggang, sakit otot, keseleo, dan yang berhubungan dengan penyakit otot.

17. 1

7 Penyakit saluran pembuangan Susah kencing, wasir, saluran kemih, susah buang air besar, kencing darah, keringat malam.

18. 2

Perawatan Rambut dan wajah Cuci rambut, perawatan rambut, bedak wajah.

19. 2

2 Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, meningkatkan enzim pencernaan.

20. Perawatan

kehamilan dan persalinan Keguguran, perawatan sebelumsesudah melahirkan, nipas, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI dll.

21. Keluarga berencana KB

Pencegah kehamilan KB, membatasi kehamilan, mandul, penjarangan kehamilan

22. Patah tulang

Patah tulang, terkilir.

23. Penawar racun

Penawar racun binatang, digigit serangga, keracunan makanan.

24. 2

3 Lain-lain Limpa, bengkak, beri-beri, sakit kuku, obat tidur, obat gosok penenang, dan yang tidak tercantum di atas. Sumber: Zuhud 2009

3.5.4 Analisis data masyarakat

Data hasil wawancara dengan masyarakat tentang tumbuhan pangan dan obat diolah dan dikelompokkan kedalam : 1 karakteristik masyarakat, 2 jenis penyakit yang pernah diderita oleh masyarakat, 3 spesies tumbuhan obat yang diketahui dan dimanfaatkan untuk mengobati penyakit, 4 bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit, 5 cara penggunaan tumbuhan obat, 6 spesies tanaman pangan yang diketahui dan pernah digunakan oleh masyarakat, 7 bentuk kearifan lokal masyarakat. Data tersebut kemudian dianalisis secara tabulatif dan deskriptif kualitatif. 3.5.5 Analisis aksi konservasi masyarakat Penggunaan tumbuhan dalam kehidupan masyarakat dapat terlihat tri-stimulus yaitu alamiah, manfaat, dan religius AMAR Zuhud et al. 2007. Spesies-spesies tumbuhan pangan dan obat yang telah dikelompokkan berdasarkan penggunaannya kemudian ditelaah dengan menggunakan stimulus trilogi AMAR alamiah, manfaat, dan religius yang kemudian dapat diketahui tindakan konservasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan. Stimulus alamiah yaitu berupa pengetahuan alami masyarakat terhadap tumbuhan, stimulus manfaat berkaitan dengan manfaat atau kepentingan masyarakat terhadap tumbuhan, dan stimulus religiusspiritual merupakan sikap rela dan akhlak masyarakat untuk melakukan tindakan konservasi. Gambar 2 Diagram alir tri-stimulus amar pro-konservasi Zuhud et al. 2007. Tri-stimulus amar pro- konservasi Stimulus Alamiah Nilai-nilai kebenaran dari alam, kebutuhan keberlanjutan sumberdaya alam hayati sesuai dengan karakter bioekologinya Stimulus Manfaat Nilai-nilai kepentingan untuk manusia: manfaat ekonomi, manfaat obat, manfaat biologisekologis dan lainnya Stimulus Religius-Rela Nilai-nilai religious, kebaikan , terutama ganjaran dari Sang Pencipta Alam, nilai spiritual, nilai agama yang universal, pahala, kebahagian, kearifan budayatradisional , kepuasan batin dan lainnya Sikap Konservasi Cognitive Persepsi, pengetahuan, pengalaman, pandangan, keyakinan Affective Emosi, senang, benci, dendam, sayang, cinta, dll Over actions Kecenderungan bertindak Perilaku Pro Konservasi Konservasi Terwujud di Dunia Nyata

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Status

Taman Hutan Raya Tahura Wan Abdul Rahman sebelumnya merupakan kawasan hutan lindung Register 19 Besluit Residen Lampung Distrik No. 307 Tahun 1941. Berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 408Kpts- II1992 tanggal 10 Agustus 1993, kawasan tersebut dirubah fungsinya menjadi Taman Hutan Raya UPTD Tahura WAR 2008.

4.2 Kondisi Fisik Kawasan

4.2.1 Letak, luas dan aksesibilitas

Secara administrasi pemerintahan wilayah Tahura WAR terletak di lintas Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran pemekaran Kabupaten Lampung Selatan, terdiri dari 7 wilayah kecamatan yaitu : Teluk Betung Barat, Teluk Betung Utara dan Kemiling Kota Bandar Lampung serta Kecamatan Kedondong, Gedong Tataan, Way Lima dan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Luas areal Tahura ini 22249,31 Ha dan secara geografis terletak diantara 5 23’-5 33’ LS dan 105 02’ - 105 13’ BT UPTD Tahura WAR 2008.

4.2.2 Iklim

Iklim pada kawasan ini adalah iklim tipe B dengan curah hujan rata-rata 2422 mm per tahun. Suhu udara berkisar antara 24 C- 26 C UPTD Tahura WAR 2008. 4.2.3 Topografi Topografi di Tahura WAR bervariasi mulai landai, curam, dan sangat curam. Kawasan ini dibentuk oleh daerah perbukitan dan pegunungan. Dataran landai dengan luasan ± 675 Ha, bergelombang hingga agak curam ± 3650 Ha dan curam ± 17924,31 Ha UPTD Tahura WAR 2008.

4.2.4 Ketinggian

Kawasan Tahura WAR memiliki ketinggian mulai ± 50 meter sd 1661 meter dari permukaan air laut mdpl. Daerah tertinggi terdapat di puncak