BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Etnobotani
Etnobotani menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dalam keperluan kehidupan sehari-hari
dan adat suku bangsa. Menurut Soekarman dan Riswan 1992 etnobotani berasal dari bahasa Yunani yaitu ethnos berarti bangsa dan botany yang artinya tumbuh-
tumbuhan. Etno berasal dari kata ethnos yang dapat diartikan memberi ciri pada kelompok dari suatu populasi dengan latar belakang yang sama baik dari adat
istiadat, karakteristik, bahasa dan sejarahnya, sedangkan botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan. Dengan demikian etnobotani berarti ilmu yang
mempelajari tentang kajian interaksi antara manusia dengan tumbuhan Martin 1998.
Beberapa definisi etnobotani yang lain menurut beberapa ahli, antara lain: 1.
Hough 1898 diacu dalam Soekarman dan Riswan 1992, etnobotani adalah ilmu yang mempelajari tumbuh-tumbuhan dalam hubungannya
dengan budaya manusia. 2.
Jones 1941 diacu dalam Soekarman dan Riswan 1992, etnobotani adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia yang primitif
dengan tumbuh-tumbuhan. 3.
Schultes 1967 diacu dalam Soekarman dan Riswan 1992, etnobotani adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan vegetasi di
sekitarnya. 4.
Ford 1980 diacu dalam Soekarman dan Riswan 1992, etnobotani adalah ilmu yang mempelajari penempatan tumbuhan secara keseluruhan
didalam budaya dan interaksi langsung manusia dengan tumbuhan. 5.
Sheng-Ji et al. 1990 diacu dalam Soekarman dan Riswan 1992, etnobotani adalah ilmu yang mempelajari keseluruhan hubungan
langsung antara manusia dan tumbuhan untuk apa saja kegunaannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan tumbuhan
dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional.
2.2 Ruang Lingkup Etnobotani
Terdapat empat usaha utama yang berkaitan erat dengan etnobotani, yaitu: 1 pendokumentasian pengetahuan etnobotani tradisional; 2 penilaian yang
bersifat kuantitatif tentang pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber botani; 3 penilaian keuntungan yang dapat diperoleh dari tumbuhan, baik untuk
keperluan sendiri maupun untuk tujuan komersial; dan 4 proyek yang bermanfaat dan dapat memaksimumkan nilai yang diperoleh masyarakat lokal dari
pengetahuan ekologi dan sumber-sumber ekologi Martin 1998.
Lebih lanjut Martin 1998 menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan etnobotani, yaitu :
1. Masyarakat pribumi adalah penduduk suatu kawasan yang telah dikaji
dan memperoleh pengetahuan mengenai ekologi secara turun menurun dalam budaya mereka sendiri.
2. Penyelidikpeneliti adalah orang yang terlatih pada sebuah perguruan
tinggi, dalam mendokumentasikan pengetahuan tradisional ini dan bekerjasama dengan masyarakat pribumi.
3. Pengetahuan tradisional atau pengetahuan lokal adalah hal-hal yang
diketahui oleh masyarakat mengenai alam sekitarnya. Suwahyono et al. 1992 menyebutkan bahwa dalam etnobotani dipelajari
pola perilaku kelompok masyarakat dalam mengatur sistem pengetahuan anggotanya terhadap tumbuhan di lingkungan sekitarnya, yang digunakan tidak
saja untuk keperluan ekonomi tetapi juga untuk kepentingan spiritual dan budaya lainnya. Kajian mengenai etnobotani dibatasi oleh ruang lingkup bahwa
etnobotani merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mendalami tentang persepsi dan konsepsi masyarakat tentang sumberdaya tumbuhan di alam sekitarnya.
Pemanfaatan yang dimaksud di sini yaitu pemanfaatan tumbuhan baik sebagai bahan obat, sumber pangan maupun sumber kebutuhan hidup manusia lainnya.
Status etnobotani sebagai ilmu tidak mengalami masalah, akan tetapi status obyek penelitiannya sangat rawan karena cepatnya laju erosi sumber daya alam,
terutama flora dan pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan dari suku bangsa tertentu.
2.3 Kearifan Lokal Masyarakat