secara liar, yaitu ciplukan Physalis angulata, rampai Solanum nigrum, dan lain-lain. Keterangan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.
Tabel 12 Keanekaragaman tipe habitat tumbuhan pangan fungsional
No. Habitus
Jumlah Spesies Persentase
1. Kebun, pekarangan
7 15
2. Pekarangan
26 56
3. Sekitar jalan, pekarangan
10 22
4. Sekitar jalan
3 7
Total 46
100
5.2 Potensi Keanekaragaman Tumbuhan Obat
5.2.1 Keanekaragaman spesies
Berdasarkan hasil identifikasi dan wawancara dengan responden, keanekaragaman spesies dan famili yang digunakan sebagai tumbuhan obat
sebanyak 52 spesies dari 31 famili dengan spesies tumbuhan terbanyak adalah Fabaceae dan Poaceaea masing-masing sebanyak 5 spesies. Daftar famili
selengkapnya secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan daftar spesies selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Spesies tumbuhan obat yang
ditemukan memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit, seperti malaria, demam, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan lain-lain. Bagian yang
digunakan dan banyaknya pemakaian dari spesies tumbuhan tersebut adalah bagian ataupun cara pemakaian tertentu yang seharusnya memang digunakan. Hal
tersebut terkait dengan ketepatan penggunaan agar sakit yang diderita dapat diobati.
Poaceae merupakan famili tumbuhan berbunga terbesar setelah Fabaceaea, pemanfaatan spesies berguna mayoritas budaya bergantung secara substansial
pada spesies Poaceae keluarga rumput dan Fabaceae Leguminoceae merupakan tanaman penting, hal ini erat kaitannya dengan kemampuan adaptasi
tumbuhan yang dapat tumbuh dan hidup hampir di seluruh daerah terbuka atau terlindung baik di daerah tropis maupun sub tropis Bennet 2006. Menurut
Solikin 2004 spesies tanaman dari Famili ini banyak dibudidayakan atau tumbuh liar pada berbagai macam jenis tanah dan besarnya intersepsi cahaya mulai dari
tempat terbuka hingga teduh, dan dari kondisi tanah lembab hingga kering. Pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Suku
Lampung Pesisir dilakukan secara turun temurun. Pengetahuan yang dimiliki oleh
para orang tua biasanya diwariskan kepada anak-anak mereka. Tidak semua anak yang memperoleh pengetahuan tersebut dapat dengan baik memahami dan
menerapkan pengetahuan tentang tumbuhan obat tersebut. hal-hal tersebut tentunya terkait dengan kepentingan individu, seberapa besar kebutuhan dan
keinginannya untuk berhubungan dengan tumbuhan obat dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Purwanto et al. 1992, sudah sejak lama
nenek moyang kita mengenal berbagai spesies tumbuhan yang mereka gunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Cara pengobatan ini kemudian dipraktekkan
secara turun temurun dan menjadi tradisi yang khas di setiap daerah dan suku di Indonesia. Tradisi khas ini selain disebabkan perbedaan kondisi alam terutama
vegetasi di masing-masing wilayah juga disebabkan perbedaan falsafah budaya
yang melatarbelakanginya.
Kaitannya dengan pengetahuan tentang obat-obatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Suku Lampung Pesisir sampai saat ini masih
memanfaatkan aneka ragam spesies tumbuhan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka yang diperoleh dari pekarangan, kebun, tepi hutan, tepi jalan, dan sawah
sebagai bahan pengobatan. Spesies tumbuhan obat yang digunakan, banyak spesies yang memiliki khasiat dan berpotensi sebagai obat tradisional yang
keberadaannya tetap harus diusahakan kearah pelestarian pemanfaatan spesies- spesies yang ada. Spesies-spesies tersebut sebagian besar berasal dari pekarangan.
Ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat secara turun-temurun dan minat
mengenai tumbuhan obat yang mengarah pada pelestarian masih tetap ada.
Masyarakat suku Lampung Pesisir hingga saat ini masih menggunakan dan menjaga pengetahuan pengobatan tradisional yang menggunakan bahan dari
tumbuhan yang ada di sekitar mereka. Walaupun terjadinya pergeseran pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan sebagai alternatif penyembuhan, akan
tetapi masyarakat belum sepenuhnya meninggalkan pengobatan tradisional. Pergeseran pengetahuan ini erat kaitannya dengan fasilitas kesehatan yang
tersedia, memperoleh kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan siap pakai yang bebas diperoleh di warung-warung, serta kuatnya perkembangan arus
komunikasi dan informasi. Adanya puskesmas membuat masyarakat mulai meninggalkan cara-cara pengobatan tradisional. Mereka memilih untuk berobat ke
puskesmas dengan menggunakan obat-obatan dari bahan kimia yang dikemas dalam bentuk tablet, pil, kapsul ataupun cairan yang mudah diperoleh. Masyarakat
pada umumnya mengkonsumsi tumbuhan obat sebagai pertolongan pertama ketika menderita sakit sebelum dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Sarana kesehatan yang jaraknya dapat dijangkau oleh masyarakat, yaitu
Puskesmas Hanura dan Rawat Inap Padang Cermin.
Pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan obat hubungannya dengan mata pencaharian sebagai dukun yang lebih sering berhubungan dengan tumbuhan obat
ataupun obat tradisional, berdasarkan hasil wawancara dukun pijat dan tabib memiliki pengetahuan yang lebih tentang tumbuhan obat dan khasiatnya. Hal ini
disebabkan, dukun beranak biasanya memiliki pengetahuan tentang persalinan dan perawatan bayi, namun sejak adanya kemitraan atau kerjasama antara dukun
beranak dan bidan, lambat laun pengetahuan yang mereka miliki mulai terdegradasi. Kerjasama tersebut menghasilkan suatu saran lebih banyaknya
penggunaan obat-obat modern sebagai pengganti obat tradisional.
Penyakit yang sering diderita oleh masyarakat, yaitu malaria, sakit panas, maag, rematik, sakit kepala, mencret, dan sakit mata. Penderita malaria dan sakit
mata mengalami sakit ini kurang lebih selama tujuh hari dan dapat kambuh sewaktu-waktu. Untuk sakit kepala, sakit panas, maag, dan mencret, lama
menderita penyakit ini berkisar selama dua hari. Waktu kambuh penyakit- penyakit tersebut diatas berkisar dua hingga tiga bulan, kecuali penyakit maag
dapat kambuh sewaktu-waktu. Dilakukan identifikasi spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan berdasarkan pengetahuan masyarakat dan identifikasi berdasarkan
pustaka, diperoleh hasil selain sebagai tumbuhan obat adapula yang berpotensi sebagai tumbuhan pangan fungsional. Spesies-spesies tersebut, diantaranya yaitu
gadung Dioscorea hispida, jarak pagar Jatropha curcas, kelor Moringa oleifera, khakhebing Ficus fistulosa, dan lain-lain Lampiran 11.
Beberapa spesies tumbuhan tersebut yang sering digunakan oleh masyarakat
sebagai obat, spesies tumbuhan ini sering digunakan karena tumbuhan ini umum
digunakan dan mudah diperoleh oleh masyarakat. Spesies tumbuhan ini dapat dijumpai di pekarangan atau sekitar jalan, yaitu alang-alang Imperata
cylindrical, bangle Zingiber purpureum, capa Blumea balsamifera, jarak
pagar Jatropha curcas, jeringau Acorus calamus, katang Ipomea pes-caprae, ketepeng Cassia alata, khadang suluh Stachytarpheta indica, kumbang pogoh
Lantana camara, kumis kucing Orthosipon grandifolus, lagun Vitex trifolia, puding Graptophylum pictum, rayutan Derris scandens, rumput gajah
Pennisetum purpureum, rumput jarum Andropogon aciculatus, sambiloto Andrographis paniculata, dan sirih piper betle. Keterangan lengkap mengenai
spesies-spesies tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit- penyakit tersebut di atas dan cara pemakaian pengobatannya dapat dilihat pada
Lampiran 12. Secara umum masyarakat Suku Lampung Pesisir mengenal ramuan obat,
ramuan yang dikenal oleh masyarakat diantaranya yaitu untuk mengobati penyakit malaria, ginjal, menurunkan darah tinggi, sperma encer, sakit kepala, menurunkan
panas, dan lain-lain. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian galenik
atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman BPOM 2005. Tatacara dan aturan
membuat obat yang terkait dengan bahan ramuan, takaran, dan cara meramu tumbuan obat menjadi obat tradisional dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Ramuan obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit
No. Penyakit
Cara meramu
1. Sakit kepala,
demam, menurunkan panas
Buah asam kandis ditumbuk campur bawang merah dan bawang putih, kompreskan. Daun katang ditumbuk atau
remas campur daun lagun dan sedikit air, kompreskan airnya di kepala 3 kali sehari. Daun randu campur daun
jarak direbus, minum 3 kali sehari. Rimpang kunyit ditumbuk campur akar bangle, kompreskan.
2. Obat ginjal
Akar alang-alang campur daun alpukat dan daun kumis kucing, rebus dari 3 gelas air menjadi 1 gelas air, minum
3 kali sehari 3.
Penghancur batu ginjal
Daun pecah beling direbus campur dengan kumis kucing, minum 2 kali sehari selama 3 hari
4. Menurunkan darah
tinggi Daun kumis kucing direbus campur daun alpukat,
minum 3 kali sehari 5.
Sperma encer Tumbuk halus 49 biji tambahkan 1 telor, minum saat
akan tidur 6.
Nyeri haid Rimpang kencur dan kunyit diparut halus tambahkan
gilingan beras, rebus, minum 3 kali sehari Buah jeruk nipis dicampur rimpang kunyit yang sudah
dihaluskan, dan telur ayam kampung, kocok, minum 3 kali sehari
Lanjutan tabel 13
No. Penyakit
Cara meramu
7. Liver
Buah jeruk nipis diperes tambahkan kunyit yang sudah ditumbuk terlebih dahulu dan air bekicot secukupnya,
disaring, minum 2 kali sehari 8.
Malaria Rebus daun katang campur daun lagun, peras, minum
3 kali sehari. Daging buah kelapa dicampur telur ayam kampung, menjadi ½ gelas, minum 3 kali sehari.
Tumbuk kulit lansat campur dengan kulit kapelom, tambahkan air, saring, minum 3 kali sehari
9. Obat liur pahit
Daun lagun campur daun katang, peras, minum 3 kali sehari
10. Pelancar buang air
kecil Daun alpukat direbus campur daun kumis kucing,
minum 2 kali sehari pagi dan sore 11.
Mengobati kencing batu
Daun alpukat direbus campur daun kumis kucing, minum 3 kali sehari
12. Diabetes
Daun ciplukan campur daun kumis kucing, rebus, minum 3 kali sehari
13. Mencret
Rimpang kunyit ditumbuk halus campur daun atau buah jambu biji, tambahkan air secukupnya, minum 3
kali sehari 14.
Tifus Tumbuk kulit kapelom campur dengan kulit lansat,
tambahkan air, saring, minum 3 kali sehari 15.
Sakit paru-paru Tumbuk rimpang kunyit dicampur buah jeruk purut
tambahkan gula jawa dan air bekicot secukupnya, minum 3 kali sehari
Rimpang kunyit yang sudah dihaluskan campur jeruk nipis, dan telur ayam kampung, kocok, minum 3 kali
sehari 16.
Persalinan Akar ditumbuk campur akar jeringau tempelkan, 2 kali
pada pagi dan menjelang maghrib. 17.
Melancarkan ASI Rimpang kunyit yang sudah dihaluskan campur
dengan gilingan beras dan rimpang kencur, rebus, minum 3 kali sehari pemulihan setelah melahirkan
18. Penambah nafsu
makan Batang temulawak diparut, tambahkan akar alang-
alang yang sudah dihaluskan dan air hangat, saring, minum 3 kali sehari
19. Obat mimisan
Dua buah belimbing hutan campur daun jarak pagar tumbuk halus tempelkan di kepala
Daun jarak pagar campur 2 buah belimbing hutan tumbuk halus tempelkan di kepala
20. Obat sawan bayi
Daun kumbang pogoh campur pucuk daun sagu, rebus, minum 2 kali sehari pagi dan sore
21. Cikunguya
Daging buah dicampur telur ayam kampung, menjadi ½ gelas, minum 3 kali sehari
Cara penggunaan tumbuhan sebagai obat masih sangat sederhana. Penggunaannya dapat langsung atau melalui proses pengolahan seperti direbus,
diparut, ditumbuk, diseduh, dan dibakar. Direbus merupakan cara pengolahan yang paling banyak, yaitu sebesar 46, sedangkan dibakar merupakan cara
pengolahan yang paling jarang dilakukan, yaitu sebesar 3. Berdasarkan cara pemakaian tumbuhan obat oleh masyarakat, dikelompokkan ke dalam enam
macam, yaitu: diminum, ditempeldibubuhkan, dioles, ditetes, dimakan, dan
digosokkan. Diminum merupakan cara penggunaan yang paling banyak, yaitu sebesar 46, sedangkan ditetes sebesar 2.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh mengenai efek samping dalam penggunaan obat tradisional, masyarakat tidak mengalami efek samping dalam
penggunaan tumbuhan-tumbuhan obat tersebut. Pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat terkait dengan kepraktisan kebutuhan obat-obatan tradisional, yaitu
dengan disimpannya beberapa simplisia basah dan simplisia kering. Untuk simplisia basah, masyarakat sering memanfaatkan spesies pinang Areca catechu,
nuna belanda Annona reticulate, jahe Zingiber officinale, kunyit Curcuma domestica, dan lain-lain. Sedangkan untuk simplisia kering, biasanya masyarakat
menyimpan jeringau Acorus calamus, bangle Zingiber purpureum, dan paku semalang Angiopteris evecta.
Belum adanya kegiatan jual-beli tumbuhan obat yang dilakukan oleh masyarakat suku Lampung Pesisir disebabkan karena kegiatan budidaya yang
dilakukan belum mengarah pada kebutuhan pemasaran hanya sebatas kebutuhan pribadi. Sedangkan menurut Aliadi dan Roemantyo 1994, tumbuhan obat
merupakan salah satu hasil hutan yang bernilai ekonomi tinggi. Pengobatan tradisional secara langsung atau tidak langsung mempunyai kaitan dengan upaya
pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat. Kaitan tersebut dapat dilihat dari nilai- nilai yang terkandung dalam pengobatan tradisional, antara lain pandangan
tentang sakit, pengetahuan ramuan obat tradisional, serta aturan adat dalam pemanfaatan sumberdaya alam hayati yang sering dijumpai pada masyarakat
aslitradisional. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat belum menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan. Namun untuk pengembangannya, aspek
pelestarian merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar tercapainya keseimbangan antara sumberdaya alam yang ada dengan pelaku
pemenuh kebutuhan kehidupan yang dijalani. Penggunaan jenis tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakitnya, dapat
digolongkan ke dalam 24 macam, seperti yang tersaji pada tabel 14. Jumlah jenis tumbuhan obat yang paling banyak adalah untuk kelompok penyakit kepala dan
demam, yaitu sebanyak 17 spesies tumbuhan. Sedangkan penyakit lainnya jarang atau kurang dalam menggunakan tumbuhan sebagai obat. Keterangan lengkap
mengenai bagian yang digunakan dan cara pemakaian spesies tumbuhan obat tersebut dapat dilihat pada Lampiran 12.
Tabel 14 Keanekaragaman spesies tumbuhan obat untuk mengobati berbagai kelompok penyakit
No. Kelompok Penyakit Penggunaan
Jumlah Spesies
1. Penyakit saluran pencernaan
10 2.
Penyakit kepala dan demam 17
3. Penyakit saluran pernafasan
6 4.
Penyakit kulit 12
5. Penyakit mulut
5 6.
Penyakit gigi 6
7. Penyakit ginjal
4 8.
Penyakit jantung dan pembuluh darah 5
9. Penyakit kelamin
2 10.
Penyakit khusus wanita 6
11. Penyakit kuning
3 12.
Penyakit malaria 11
13. Penyakit mata
6 14.
Penyakit telinga 1
15. Penyakit otot dan persendian
12 16.
Penyakit saluran pembuangan 5
17. Pengobatan luka
5 18.
Gangguan peredaran darah 3
19. Perawatan rambut dan wajah
2 20.
Tonikum 3
21. Perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi
9 22.
Keluarga berencana KB 1
23. Penyakit tulang
1 24.
Penawar racun 3
Total 138
1 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit saluran pencernaan
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit saluran pencernaan sebanyak sepuluh jenis, yaitu aren Arenga pinnata
pepaya Carica papaya, jambu biji Psidium guajava, kunyit Curcuma domestica, sawo Manilkara kauki, melinjo Gnetum gnemon, temulawak
Curcuma xanthorrhiza, kapelom Mangifera parvifolia, kelapa Cocos nucifera, dan lansat Lansium domesticum var. pubescens.
Tumbuhan sawo Manilkara kauki digunakan untuk mengobati mencret, bagian buah muda diparut lalu dimakan. Menurut Tantra et al. 1994, buah sawo
Manilkara kauki dimanfaatkan untuk mengobati penyakit mencret dan disentri. 2
Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit kepala dan demam Asam kandis Garcinia pavifolia, bawang merah Allium cepa, capa
khahuy Allophylus cobbe, dadap Erythrina lithosperma, jarak pagar Jatropha
curcas, katang Canavalia maritima, kelor Moringa oleifera, khadang suluh Stachytarpheta indica, kopi Coffea arabica, lagun Vitex trifolia, nuna
belanda Annona reticulata, pacing Costus speciosus, dan randu Ceiba pentandra, sasenung Justicia gendarussa, ki teja Cinnamomum iners, dan
kunyit Curcuma domestica merupakan spesies tumbuhan yang dapat mengobati kelompok penyakit kepala dan demam sebanyak 17 jenis. Pemanfaatan dadap
serep Erythina lithosperma sebagai obat penurun panas, yaitu dengan cara tambahkan daun dengan tiga gelas air lalu rebus hingga menjadi satu gelas,
minum tiga kali dalam sehari pada waktu pagi, siang dan malam hari. Selain direbus, daun tumbuhan tersebut dapat juga dihaluskan ataupun diremas lalu
kompreskan ke kepala. Menurut Depkes 2009, cairan dari kulit dadap serep dapat mengobati demam, sakit mata, dan baik untuk wanita bersalin.
Pemanfaatan jarak pagar Jatropha curcas dapat juga digunakan untuk mengobati sakit kepalademam, menggunakan pucuk daun campur dengan daun
dadap serep Erythina lithosperma lalu kompreskan di kepala. Selain itu dapat juga dicampur dengan buah belimbing hutan Aceratium oppositifolium.
Sedangkan untuk menurunkan panas campur dengan daun randu Ceiba pentandra, rebus, lalu minum tiga kali sehari. Menurut Susiarti et al. 1999, biji
jarak pagar dapat digunakan untuk mengobati asam urat, sakit gigi, sakit telinga, sakit kulit, dan sebagai obat cacing. Daun dan kulit kayunya dapat mengobati
rematik, daunnya mengobati diare, batuk, dan sebagai antiparasitik. Sedangkan menurut Muhammad Amusa 2005, daun jarak pagar mengobati demam dan
sifilis dan akarnya mengobati kencing nanah.
3 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit saluran pernafasan
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit saluran pernafasan sebanyak lima jenis, yaitu bambu apus Gigantochloa
apus, jahe Zingiber officinale, belimbing wuluh Averrhoa blimbi, kunyit Curcuma domestica., dan temulawak Curcuma xanthorrhiza.
Akar bambu apus Gigantochloa apus dapat digunakan untuk mengobati kencing manis, kencing batu, maag, sakit kuning, ginjal, kanker payudara, limpa,
kanker darah, batuk, dan menurunkan darah tinggi. Batang buluh: meremajakan
kulit bekas luka, memperlancar persalinan, dan mengobati panas dalam Husain et al. 2008.
4 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit penyakit kulit
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit sebanyak 12 jenis, yaitu bawang putih Allium sativum, tembaka
Ficus septica, durian Durio zibethinus, mada Macaranga tanarius, pelawi Alstonia scholaris, ubi jalar Ipomoea batatas, pule pandak Rauvolfia
serpentina, ketepeng Cassia alata, brotowali Tinospora crispa, gadung Dioscorea hispida, lada Piper nigrum, dan khakhebing Ficus fistulosa.
Dari 12 jenis tumbuhan yang ditemukan, 1 jenis diantaranya secara umum sudah dipergunakan sebagai obat penyakit kulit, yaitu ketepeng Cassia alata.
Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun ketepeng dapat menghambat pertumbuhan
berbagai bakteri
penyebab penyakit
kulit, diantaranya
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Soedibyo 1998. Zat kimia yang terkandung dalam daun ketepeng yang bekerja sebagai bakteriostatik, yaitu
resin, asam krisofanat, zat samak dan aloe egrodin. 5
Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit mulut Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit mulut sebanyak lima jenis, yaitu Jarak pagar Jatropha curcas, selasih Ocimum basilicum, lagun Vitex trifolia, katang Canavalia maritima, dan
santigi Pemphis acidula. Santigi Pemphis acidula dapat digunakan untuk mengobati gusi bengkak.
Cara pengoilahan tumbuan obat tersebut, yaitu batang santigi dibakar hingga keluar minyak, lalu oleskan pada gusi yang bengkak.
6 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit gigi
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit gigi sebanyak enam jenis, yaitu Angsana Pterocarpus indicus, kamboja
Plumeria acuminata, salak Salacca zalacca, ceremai Phyllanthus acidus, jeruk bali Citrus maxima, dan kelor Moringa oleifera.
Pemanfaatan kelor sebagai obat sakit gigi, yaitu kulit batang atau batang kelor ditumbuk lalu tempelkan pada pipi dekat gigi yang menderita sakit. Akar
kelor berkhasiat mengobati kejang, gusi berdarah, sakit gigi, haid tidak teratur, dan pusing. Sedangkan daunnya mengobati sesak nafas dan encok Depkes
2009. 7
Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit ginjal Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit ginjal sebanyak empat jenis, yaitu alang-alang Imperata cylindrica, alpukat Persea americana, pecah beling Storbilanthes crispus, dan manggis
Garcinia mangostana. Manggis Garcinia mangostana berkhasiat sebagai penghancur batu ginjal.
Biji manggis dihaluskan, tambahkan air hangat secukupnya, lalu minum 1 hari sekali. Manggis Garcinia mangostana biasanya oleh masyarakat dikonsumsi
sebagai buah, mempunyai manfaat yang beragam. Iptek 2000 melaporkan bahwa ekstrak kulit buah manggis yang larut dalam petroleum eter ditemukan dua
senyawa alkaloid. Kulit kayu, kulit buah dan lateks kering manggis mengandung sejumlah zat. Warna kuning yang berasal dari dua metabolit yaitu mangostin dan
ß-mangostin yang berhasil diisolasi. Mangostin merupakan komponen utama sedangkan ß-mangostin merupakan konstituen minor. Ditemukan metabolit baru
yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di3-metil-2butenil xanton yang diberi nama a- mangostanin dari kulit buah Garcinia mangostana. Buah manggis digunakan
untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir, dan borok. 8
Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit jantung dan pembuluh darah Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit jantung dan pembuluh darah sebanyak lima jenis, yaitu sirsak Annona muricata, alpukat Persea americana, kumis kucing Orthosiphon grandifolus,
bawang putih Allium sativum, dan mentimun Cucumis sativus. Alpukat Persea americana, kumis kucing Orthosiphon grandifolus,
bawang putih Allium sativum, dan mentimun Cucumis sativus berkhasiat menurunkan darah tinggi. Sedangkan sirsak Annona muricata berkhasiat
mengobati penyakit jantung. Daun sirsak rebus sebanyak satu gelas air menjadi ½ gelas air, lalu minum secara rutin tiga kali sehari. Menurut Hamizah 2012, daun
sirsak berkhasiat mengobati bisul, kejang, peluruh keringat, digunakan sebagai anti tumor dan anti kanker.
9 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit kelamin
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit kelamin sebanyak dua jenis, yaitu lada Piper nigrum dan pinang
Areca catechu. Lada Piper nigrum digunakan untuk mengobati sperma encer, sedangkan pinang Areca catechu sebagai obat impoten dan sperma
bocor. Cara pengolahan masing-masing spesies tersebut, yaitu tumbuk halus 49 biji lada tambahkan satu telor, lalu minum saat akan tidur selama lima
malam berturut-turut. Pengolahan pinang Areca catechu sebagai obat impoten, yaitu rebus tujuh akar pinang, air rebusan digunakan untuk
memijat, pemijatan dilakukan sendiri atau istri. Mengobati sperma bocor, buah pinang muda diparut halus, direbus, tambakan air satu gelas rebus
hingga menjadi ¼ gelas, lalu minum tiga kali sehari. Bagian biji, kulit batang, daun, dan tunas muda pinang sebagai
astringent, tonik, mengobati diare, gangguan kemih, edema, sakit pinggang, dan baik untuk pencernaan. Biji pinang sebagai stimulan, tunggal ataupun
dicampur sirih Piper betle. Akarnya mengobati penyakit perut. Umbut pinang dapat digunakan sebagai pengurang rasa nyeri. Sedangkan bijinya
berkhasiat menguatkan dan memutihkan gigi, selain itu buahnya dapat digunakan untuk mengobati buang air besar darah Brotonegoro 2000.
10 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit khusus wanita
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita sebanyak tiga jenis, yaitu sere Andropogon nardus,
kheda Erythrina variegata, dan pepaya Carica papaya. Penyakit khusus wanita, seperti keputihan, awet muda, menghilangkan bau badan, dan pelangsing.
Kheda Erythrina variegata berkhasiat mengurangi nyeri haid. Daun kheda ditumbuk halus, tempelkan pada perut yang nyeri, lalu gunakan selama masih
sakit. Menurut Na-Songkhla 1997, kulit batang kheda dapat mengobati asma, batuk, rematik, sebagai antipiretik, dan mengobati sakit pada hati. Kulit batang
dan daunnya mengobati disentri, mastitis, serta sebagai ekspektoran. Sedangkan bijinya sebagai obat kanker.
11 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit kuning
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit kuning sebanyak tiga jenis, yaitu bambu kuning Bambusa vulgaris,
jeruk nipis Citrus aurantifolia, dan temulawak Curcuma xanthorrhiza. Bambu kuning Bambusa vulgaris berkhasiat sebagai obat sakit kuning,
melauli pengolahan rebung bambu yang telah direbus lalu dikonsumsi secara rutin. Menurut Dransfield dan Widjaja 1995, air dari batang bambu direbus
digunakan sebagai obat hepatitis. Rebung bambu mengobati sakit kuning dan bengkak Depkes 2009.
12 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit malaria
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit malaria sebanyak 11 jenis, yaitu brotowali Tinospora crispa, capa
Blumea balsamifera, duku Lansium domesticum, katang Canavalia maritima, kelapa Cocos nucifera, lagun Vitex trifolia, lansat Lansium domesticum var.
pubescens, oyong Luffa acutangula, pepaya Carica papaya, singkong Manihot utilissima, dan sirsak Annona muricata.
Duku Lansium domesticum merupakan salah satu spesies tumbuhan yang khas di lokasi penelitian, memiliki khasiat sebagai obat malaria. Bagian yang
dimanfaatkan, yaitu akar, kulit batang, dan batang, rebus salah satu bagian-bagian tersebut dan rebus dari dua gelas air hingga menjadi satu gelas, lalu minum tiga
kali sehari. Menurut Yacoob dan Bamroongrugsa 1992, kulit buahnya dapat digunakan untuk mengusir nyamuk dengan cara dibakar. Selain itu dapat
digunakan untuk mengobati disentri, sengatan kalajengking dan malaria. Sedangkan bijinya berkhasiat sebagai obat demam dan obat cacing, jika dicampur
dengan angsana Pterocarpus indica sebagai obat disentri. 13
Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit mata Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit mata sebanyak enam jenis, yaitu berenuk Crescentia cujete, kecipir
Psophocarpus tetragonolobus, bunga katarak Isotoma longiflora, sirih Piper betle, pegaga Centella asiatica, dan takokak Solanum torvum.
Berenuk Crescentia cujete dimanfaatkan sebagai obat sakit mata, daunnya ditumbuk lalu air yang keluar dari daun tersebut teteskan pada mata yang sakit.
Menurut Dibiyantoro 2002, daun dan buah berenuk digunakan sebagai obat yang memiliki sifat diuretik.
14 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit telinga
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit tekinga sebanyak satu jenis, yaitu tebu Saccharum officinarum. Batang
tebu berkhasiat mengobati batuk, pegal linu, dan sebagai obat kuat Flach Rumawas 1996.
15 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit otot dan persendian
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit otot dan persendian sebanyak 12 jenis, yaitu alang-alang Imperata
cylindrica, bambu kuning Bambusa vulgaris, capa Blumea balsamifera, kelapa Cocos nucifera, lada Piper nigrum, mengkudu Morinda citrifolia,
paku semalang Angiopteris evecta, sirsak Annona muricata, sirih Piper betle, tanjung Mimusops elengi, tebu Saccharum officinarum, dan temulawak
Curcuma xanthorrhiza. Tanjung Mimusops elengi berkhasiat mengobati rematik. Akar tanjung
direbus lalu air rebusan diminum 3 kali sehari. Selain sebagai obat rematik, daun tanjung berkhasiat sebagai obat demam, sesak nafas, pusing, radang tenggorokan,
sariawan, dan radang hidung. Sedangkan bunga tanjung berkhasiat sebagai obat kudis, eksim, dan kencing nanah Depkes 2009.
16 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit saluran pembuangan
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati saluran pembuangan pelancar buang air kencing, obat ginjal, penyakit jengkolan, dan
lain-lain sebanyak lima jenis, yaitu alpukat Persea americana, kumis kucing Orthosiphon grandifolus, puding Graptophyllum pictum, kelapa Cocos
nucifera, dan ciplukan Physalis angulata.
Puding Graptophyllum pictum sebagai obat pelancar buang air kecil. Pengolahan spesies tumbuan tersebut, yaitu rebus daun dan minum 3 kali sehari.
Daun digunakan untuk mengobati ambeien, rematikencok, bisul, melancarkan buang air seni dan haid Iptek 2000.
17 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit luka
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati luka sebanyak lima jenis, yaitu bandotan Ageratum conyzoides, laos Alpinia
galanga, rayutan Derris scandens, rumput gajah Pennisetum purpureum, dan rumput jarum Andropogon aciculatus.
Laos Alpinia galanga selain sebagai baan pangan dapat digunakan sebagai obat luka. Daun ditumbuk halus lalu bubuhkan pada luka. Selain sebagai obat
luka, rimpang laos berkhasiat sebagai obat panu dan pelancar haid Depkes 2009.
18 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit gangguan peredaran darah
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit gangguan peredaran darah mimisan dan kanker sebanyak tiga jenis,
yaitu belimbing
hutan Elaeocarpus
oppositifolia, cengolki
koneng Arcangelisia flava, dan jarak pagar Jatropha curcas. Belimbing hutan
Elaeocarpus oppositifolia dan jarak pagar Jatropha curcas, bagian yang digunakan dari masing-masing tumbuhan tersebut adalah buah dan daun sebagai
obat mimisan. Tumbuk halus campuran belimbing hutan Elaeocarpus oppositifolia dan jarak pagar Jatropha curcas lalu tempelkan pada
kepalakening. Cengolki koneng Arcangelisia flava berkhasiat sebagai obat kanker.
Rebus akar dari lima gelas menjadi dua gelas, lalu minum dua kali sehari selama 2 hari. Menurut Mandia et al. 1999, batang cengol mengobati penyakit kuning,
cacingan, panas, gangguan pencernaan, keluhan usus, penurun panas perut, ekspektoran, tonik, obat sariawan dan abortivum. Kulit batangnya berkhasiat
sebagai obat luka, borok dan iritasi kulit. Kikisan kulit kayu untuk mengobati cacar, mengobati sakit kuning dicampur lemon dan sere.
19 Jenis tumbuhan obat untuk perawatan rambut
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk perawatan rambut dan wajah sebanyak dua jenis, yaitu kelapa Cocos nucifera dan rampai
Cardiospermum halicacabum. Kedua spesies tersebut digunakan sebagai penyubur rambut.
Kelapa Cocos nucifera digunakan sebagai sampo, terlebih dahulu buahnya diparut dan air perasannya digunakan untuk keramas. Selain sebagai penyubur
rambut, kelapa memiliki bermacam-macam khasiat. Menurut Ohler dan Magat 2002, akar kelapa sebagai antipiretik., diuretik, dan mengobati penyakit kelamin.
Buahnya berkhasiat sebagai laksatif, anti-diare dan penetral racun. Minyak kelapa dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit dan gigi. Sedangkan biji dari
buah muda diusapkan pada perut untuk mengobati diare, bisul dan membran cairan hidung.
20 Jenis tumbuhan obat untuk tonikum
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk tonikum sebanyak tiga jenis, yaitu capa Blumea balsamifera, nanas Ananas comosus, dan
temulawak Curcuma xanthorrhiza. Ketiga spesies tersebut di atas digunakan sebagai penambah nafsu makan. Cara pengolahan masing-masing tumbuhan
tersebut, yaitu cuci daun capa, digulung, dipepes, dan diperes lalu minum 3 kali sehari. Selain itu daun capa dapat direbus dan makan secara langsung. Sedangkan
untuk pengolahan pada buah nanas yaitu diparut, diperas tambahkan garam, lalu minum 2 kali sehari. Batang temulawak ditumbuk, peras, tambahkan air menjadi
¼ gelas, lalu minum 2 kali sehari. Menurut Sirait 2009, daun capa digunakan untuk mengobati rematik, nyeri
haid, influenza, demam, batuk, diare, sariawan, penambah nafsu makan, dan kencing manis.
21 Jenis tumbuhan obat untuk perawatan kehamilan, persalinan, perawatan bayi
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi sebanyak sembilan jenis, yaitu jeringau
Acorus calamus, kunyit Curcuma domestica, katuk Sauropus androgynus,
kemiri Aleurites moluccana, kopi Coffea arabica, nuna belanda Annona reticulata, kumbang pogoh Lantana camara, dan sagu Metroxylon sagu.
Kunyit Curcuma domestica merupakan spesies yang sering digunakan dalam perawatan persalinan maupun kesehatan wanita. Tumbuk rimpang kunyit
lalu rebus atau rimpang kunyit yang sudah dihaluskan dicampur dengan gilingan beras dan rimpang kencur lalu rebus, lalu minum 3 kali sehari.
Rimpang kunyit berkhasiat sebagai stimulant, mengobati sakit perut, tipes, sakit kuning, memperlancar menstruasi, infeksi kemih, sakit dada, sakit
punggung, katarak, dan penyakit pada hati Wardini Prakoso 1999. Sedangkan menurut Muhammad Amusa 2005, rimpang kunyit berkhasiat sebagai obat
penyakit kuning, sakit mata, dan sakit kulit. 22
Jenis tumbuhan obat untuk keluarga berencana KB Kelompok penyakitpenggunaan keluarga berencana dapat memanfaatkan
umbi tumbuhan si kudip Proiphys amboinensis sebagai bahan obat tradisional Gambar 5. Umbi si kudip Proiphys amboinensis direbus, dari tiga gelas air
menjadi satu gelas air, lalu minum tiga kali sehari. Sebaiknya rebusan obat tersebut diminum oleh pasangan suami istri. Menurut Ong 2006, daun si kudip
Proiphys amboinensis dapat mengobati rematik dan umbinya dapat mengobati muntah dan sebagai penawar racun.
Gambar 5 Si kudip Proiphys amboinensis.
23 Jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit tulang
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit tulang sebanyak satu jenis, yaitu pegaga Centella asiatica. Daun
pegaga dikonsumsi secara langsung dapat berkhasiat sebagai obat flu tulang. Selain berkhasiat mengobati flu tulang, menurut Husain et al. 2008, daun pegaga
berkhasiat sebagai tonik rambut, stimulant otak, diuretik, mengobati luka, dan maag.
24 Jenis tumbuhan obat untuk penawar racun
Jumlah jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk penawar racun sebanyak tiga jenis, yaitu asam jawa Tamarindus indica, kelapa
Cocos nucifera, dan bambu apus Gigantochloa apus. Ketiga spesies tersebut merupakan spesies yang berkhasiat sebagai penawar keracunan
makanan. Sedangkan bambu apus Gigantochloa apus selain sebagai penawar racun dapat berkhasiat sebagai penawar racun ular.
Cara pengolahan tumbuhan tersebut di atas, yaitu rebung atau pucuk daun bambu apus secara langsung dikonsumsi atau direbus terlebih dahulu,
lalu dikonsumsi 3 hari sekali. Air buah kelapa atau seduh buah asam jawa
dengan air panas, minum 3 kali sehari. Menurut Coronel 1992, selain sebagai penawar keracunan makanan buah asam jawa berkhasiat mengobati
batuk, sariawan, jerawat, bisul, borok, dan eksim.
5.2.2 Keanekaragaman habitus