Karakteristik Responden Higiene Sanitasi dan Pemeriksaan Jumlah Eschericia coli pada Air Minum Isi Ulang dengan Metode Desinfeksi Sinar Ultraviolet dan Ozonisasi di Kota Medan Tahun 2011

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Pemilik depot air minum merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas kegiatan produksi memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan Higiene sanitasi depot air minum. Berdasarkan karakteristik umur, responden terbanyak berada pada kelompok umur 46-50 tahun yaitu sebanyak 4 orang 40, 2 orang 20 dari depot dengan metode desinfeksi sinar UV dan 2 orang 20 dari depot dengan metode desinfeksi ozonisasi. Menurut Singgih 1998, makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya. Tingkat pendidikan sebagian besar responden adalah tamat SMA yaitu 6 orang 60, 3 orang 30 dari depot dengan metode desinfeksi sinar UV dan 3 orang 30 dari metode desinfeksi ozonisasi. Banyaknya jumlah responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA menunjukkan bahwa pengetahuan responden belum cukup luas sehingga belum mengetahui tentang pentingnya penyelenggaraan Higiene sanitasi depot air minum sehingga masih membutuhkan pembinaan dari instansi terkait. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah juga bagi orang tersebut untuk menerima informasi dan pada akhirnya semakin banyak pengetahuan yang mereka miliki Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Sebagian besar depot air minum dengan metode desinfeksi sinar UV memiliki waktu usaha 5-6 tahun yaitu 3 depot 30 dan untuk metode desinfeksi ozonisasi sebagian besar memiliki waktu usaha 3-4 tahun sebanyak 3 depot 30. Lamanya usaha depot air minum dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan pemahaman dari pengalaman-pengalaman yang didapat selama menjalankan usaha yaitu dapat lebih paham bagaimana syarat-syarat peralatan yang digunakan, cara pencucian galon yang baik dan bagaimana menjaga kualitas air minum. Namun, meski mereka sudah cukup banyak pengalamannya, akan tetapi dalam hal penerapan higiene sanitasinya masih kurang.

5.2 Higiene Sanitasi Depot Air Minum

Dokumen yang terkait

Analisis Higiene Sanitasi Dan Kualitas Air Minum Isi Ulang (Amiu) Berdasarkan Sumber Air Baku Pada Depot Air Minum Di Kota Medan

17 146 95

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 2 12

FAKTOR HIGIENE SANITASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGI AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA TANJUNGPINANG

0 1 6

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA

0 1 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air Minum - Higiene Sanitasi dan Pemeriksaan Jumlah Eschericia coli pada Air Minum Isi Ulang dengan Metode Desinfeksi Sinar Ultraviolet dan Ozonisasi di Kota Medan Tahun 2011

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Higiene Sanitasi dan Pemeriksaan Jumlah Eschericia coli pada Air Minum Isi Ulang dengan Metode Desinfeksi Sinar Ultraviolet dan Ozonisasi di Kota Medan Tahun 2011

0 0 7

HIGIENE SANITASI DAN PEMERIKSAAN JUMLAH Eschericia coli PADA AIR MINUM ISI ULANG DENGAN METODE DESINFEKSI SINAR ULTRAVIOLET DAN OZONISASI DI KOTA MEDAN TAHUN 2011 SKRIPSI

0 0 15