Pengawasan Tikus, Lalat dan Kecoa

cara memegang galon yang bersih dan selalu membiasakan mencuci tangan waktu melayani konsumen. Operatorpenanggung jawabpemilik pada hampir seluruh depot yang diteliti tidak memiliki surat keterangan telah mengikuti kursus higiene sanitasi depot air minum yang diselenggarakan oleh instansi tertentu, sehingga ini dapat menimbulkan kondisi higiene sanitasi yang buruk pada depot air minum.

5.2.10 Pengawasan Tikus, Lalat dan Kecoa

Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia yang peranannya besar sekali terhadap kesehatan manusia. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit Sutrisno, 1996. Objek pengawasan tikus, lalat dan kecoa dari hasil penelitian ternyata belum dipenuhi oleh semua depot yang diteliti, karena ditemukan kondisi depot yang terlihat kotor dan dekat dengan sumber pencemar seperti tempat sampah yang memungkinkan kehadiran tikus, lalat atau kecoa yang dapat mengotori dan merusak peralatan. Tikus lalat dan kecoa dapat membawa bibit penyakit, seperti tifus, diare, mual dan sebagainya. Kebanyakan hewan-hewan tersebut merupakan tempat sementara bagi mikroba sebelum beralih ke manusia. Pencegahan dapat dilakukan dengan membiasakan melindungi makanan dan minuman dari hewan pembawa penyakit tikus, lalat, dan kecoa, mencuci tangan dengan sabun setelah buang air dan sebelum makan. Konstruksi lantai, dinding dan langit-langit seluruh depot yang diteliti telah memenuhi ketentuan, yaitu cukup kuat, aman dengan bahan tegel, porselen atau Universitas Sumatera Utara keramikkedap air begitu juga dengan dinding dan langit-langit kuat dan kokoh sehingga dapat mencegah terjadinya kebocoran atau pencemaran terhadap air minum isi ulang yang dihasilkan. Menurut Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, konstruksi dari bengunan depot air minum isi ulang harus memenuhi persyaratan fisik bangunan harus kuat, aman dan mudah dibersihkan serta mudah pemeliharaanya. Lantai depot harus memenuhi syarat sebagai berikut; Bahan kedap air, permukaan rata, halus tetapi tidak licin, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan, selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu. Dinding bangunan depot harus memenuhi syarat; Bahan kedap air, permukaan rata, halus, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan. Warna dinding terang dan cerah, selalu dalam keadaan bersih, tidak berdebu dan bebas dari pakaian tergantung. Khusus dinding yang berhubungan dengan semprotan air harus rapat air setinggi minimal 2 meter dari lantai. Untuk atap dan langit-langit dipersyaratkan; atap bangunan harus menutup sempurna seluruh bangunan, bahan atap tahan terhadap air dan tidak bocor, konstruksi atap dan langit-langit dibuat anti tikus rodentproof, langit-langit harus menutup sempurna seluruh ruangan, bahan langit-langit harus kuat, tahan lama dan mudah dibersihkan, dan tidak menyerap debu. Permukaan langit-langit harus rata dan berwarna terang, dalam keadaan bersih dan tidak berdebu, Tinggi minimal 3 meter dari lantai.

5.2.11 Pencahayaan

Dokumen yang terkait

Analisis Higiene Sanitasi Dan Kualitas Air Minum Isi Ulang (Amiu) Berdasarkan Sumber Air Baku Pada Depot Air Minum Di Kota Medan

17 146 95

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 2 12

FAKTOR HIGIENE SANITASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGI AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA TANJUNGPINANG

0 1 6

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA

0 1 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air Minum - Higiene Sanitasi dan Pemeriksaan Jumlah Eschericia coli pada Air Minum Isi Ulang dengan Metode Desinfeksi Sinar Ultraviolet dan Ozonisasi di Kota Medan Tahun 2011

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Higiene Sanitasi dan Pemeriksaan Jumlah Eschericia coli pada Air Minum Isi Ulang dengan Metode Desinfeksi Sinar Ultraviolet dan Ozonisasi di Kota Medan Tahun 2011

0 0 7

HIGIENE SANITASI DAN PEMERIKSAAN JUMLAH Eschericia coli PADA AIR MINUM ISI ULANG DENGAN METODE DESINFEKSI SINAR ULTRAVIOLET DAN OZONISASI DI KOTA MEDAN TAHUN 2011 SKRIPSI

0 0 15