Peralatan Desinfeksi Pencucian Galon Pengisian Galon

mengecil akan membantu dalam menyaring partikel yang lembut Sulistyawati, 2003 .

5.2.5 Peralatan Pompa dan Pipa Penyalur Air

Peralatan pompa yang digunakan kedua jenis depot berupa pompa stainless yang memiliki tekanan berkekuatan tinggi, yaitu kurang lebih 3-5 kgcm 2 , yang digunakan untuk mendorong air melalui berbagai filter yang ada. Semua depot dari kedua jenis depot yang diteliti telah memiliki alat penunjuk tekanan air guna memonitor tekanan air hasil pemompaan dalam pipa penyalur. Sebagian besar depot menggunakan pipa penyalur yang terbuat dari bahan food grade sehingga aman dan tidak melepaskan zat-zat yang membahayakan kesehatan. Untuk pengawasan pihak pengusaha perlu memperhatikan masa pakai pipa secara berkala, baik yang dipendam dalam tanah maupun yang diletakkan dipermukaan tanah, sehingga dapat menjaga kualitas air khususnya warna, rasa dan bau Siswanto, 2003.

5.2.6 Peralatan Desinfeksi

Semua depot dari kedua jenis memiliki peralatan desinfeksi yaitu berupa sinar UV dan ozonisasi dan masih dalam masa efektif membunuh bakteri, namun tidak diketahui apakah peralatan ini berfungsi dengan baik dan digunakan secara benar oleh operator depot, sehingga apabila alat ini tidak berfungsi secara baik atau digunakan secara benar maka memungkinkan masih ditemukannya bakteri pada air minum yang dihasilkan. Ketentuan peralatan desinfeksi menurut Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum yaitu : a Menggunakan ozon dengan kontaminasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar 0,06 - 0,1 ppm Universitas Sumatera Utara b Dapat juga dengan penyinaran Ultraviolet UV dengan panjang gelombang 254 nm atau kekuatan 25370 A dengan intensitas minimum10.000mw detik per cm 2

5.2.7 Pencucian Galon

Peralatan dan fasilitas pencucian dan pembilasan galon telah dimiliki oleh semua depot yang diteliti yang digunakan sebelum galon diisi dengan air minum yang telah diproses untuk menjamin kebersihan galon yang digunakan. Namun berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa sebagian besar depot yang diteliti, cara pencucian dan pembilasan galonnya tidak steril, beberapa depot tidak mengaktifkan mesin pencucian galon dan galon yang telah dicuci tidak disterilkan dengan penyinaran di ruangan tertutup dengan sinar UV. Pembilasan seharusnya dilakukan dengan air dari kran dan disterilkan. Berdasarkan lembar observasi higiene sanitasi umumnya operator depot air minum isi ulang belum mengikuti pelatihan tentang higiene sanitasi depot sehingga berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pencucian tidak melakukan proses sterilisasi kembali dan tidak melakukan pembilasan terakhir dengan air dari kran air hasil proses.

5.2.8 Pengisian Galon

Peralatan dan fasilitas pengisian galon dalam ruangan tertutup telah dimiliki oleh semua depot dan setiap galon yang telah diisi langsung diberi tutup yang baru dan bersih. Namun masih ada depot yang kadang masih menyimpan galon yang telah diisi lebih dari 1x24 jam di depot air minum. Pada saat mengisi galon, tangan dari operator sering terbilas dengan air dari kran setelah itu langsung menutup galon sehingga menjadi celah terjadinya kontaminasi bakteri ke dalam air galon yang diisi. Universitas Sumatera Utara

5.2.9 Operator

Dokumen yang terkait

Analisis Higiene Sanitasi Dan Kualitas Air Minum Isi Ulang (Amiu) Berdasarkan Sumber Air Baku Pada Depot Air Minum Di Kota Medan

17 146 95

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 2 12

FAKTOR HIGIENE SANITASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGI AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA TANJUNGPINANG

0 1 6

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA

0 1 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air Minum - Higiene Sanitasi dan Pemeriksaan Jumlah Eschericia coli pada Air Minum Isi Ulang dengan Metode Desinfeksi Sinar Ultraviolet dan Ozonisasi di Kota Medan Tahun 2011

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Higiene Sanitasi dan Pemeriksaan Jumlah Eschericia coli pada Air Minum Isi Ulang dengan Metode Desinfeksi Sinar Ultraviolet dan Ozonisasi di Kota Medan Tahun 2011

0 0 7

HIGIENE SANITASI DAN PEMERIKSAAN JUMLAH Eschericia coli PADA AIR MINUM ISI ULANG DENGAN METODE DESINFEKSI SINAR ULTRAVIOLET DAN OZONISASI DI KOTA MEDAN TAHUN 2011 SKRIPSI

0 0 15